5 | Menarik

491 80 9
                                    

Park Hyungseok yang telah selesai bekerja itu langsung mengajak Park Ilpyo ke tempat tinggalnya.

Selama di perjalanan menuju tanjakan, Hyungseok khawatir karena tubuh sempurnanya akan diketahui oleh Ilpyo yang baru saja ditemuinya.

Bagaimana ini? Aku harus apa? Kalau dia tahu tubuh sempurna itu tidak bernapas.. bisa gawat jadinya, pikir Hyungseok panik.

Namun tak disangka olehnya, Park Ilpyo mempunyai kekuatan yang bisa mendeteksi jiwa seseorang lewat penciuman dalam bentuk rubahnya.

Jiwa anak ini mirip dengan Seojoong. Heh, ternyata ada juga selain anak perempuan itu. Ini menarik, pikir Ilpyo tersenyum melihat tubuh panik Hyungseok.

Entah kenapa Hyungseok merasa sangat merinding di sekujur tubuhnya, dia melihat Ilpyo yang masih tersenyum menghadapnya.

Mungkin saja aku bisa memberitahukannya tentang tubuh itu. Apa karena dia baik jadinya aku ingin memberitahukan keadaan aneh ini padanya? Tapi bagaimana kalau dia tidak percaya? ..tentu saja! Aku akan membuktikannya! Tapi kalau dia melihatnya dan menganggap ku aneh.., pikir Hyungseok yang mulai panik lagi.

Dan tibalah di rumah kumuh Park Hyungseok.

"Ano.. kita sudah sampai. I-Ini rumahku." kata Hyungseok sedikit takut untuk menunjukkan rumah kumuhnya.

Ilpyo melebarkan kedua matanya, kemudian kembali seperti semula dan berkata, "Kamu tidak membiarkan tamu ini masuk ke dalam rumahmu?"

"Eh?"

"Hm? Kenapa?"

"T-Tidak! Tidak apa-apa! Hanya saja.. kamu tidak mempermasalahkan rumah kumuh ku ini?"

"Eh? Apa aku harus mempermasalahkannya?"

"Eh? Itu.. tidak juga?"

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo ajak tamu mu ini masuk ke dalam! Berhubung aku sudah mengantuk dan ingin tidur." kata Ilpyo sambil menggosok matanya.

Hyungseok yang masih terkejut mendengar perkataan Ilpyo seketika langsung tersadar dan mempersilakannya masuk ke dalam rumahnya.

Ilpyo yang masih tersenyum itu masuk ke rumah kumuh Hyungseok, namun berhenti ketika melihat sesosok tubuh telanjang di lantai rumahnya.

Hyungseok yang melihat tubuh Ilpyo berhenti berjalan, mengingat bahwa ada tubuh sempurnanya yang masih tergeletak di lantai tanpa busana.

"Orang itu.."

"A-Ah! O-Orang itu adalah t-teman sekamarku! Ya, dia teman sekamarku, haha!"

Ilpyo tersenyum. "Tapi kenapa dia tidur telanjang begitu? Tidak kedinginan?" tanyanya.

"I-Itu.. itu karena dia suka tidur sambil telanjang!" jawab Hyungseok dengan wajah panik. Aku sepertinya tidak bisa memberitahukannya, karena aku sudah berbohong di awal, pikirnya sambil menangis dalam hati.

"Hm.. ya, itu tidak masalah kalau ada satu atau dua hal aneh di dunia ini." kata Ilpyo dengan suara pelan.

"Eh?"

Ilpyo melihat sekeliling ruangan kecil itu.

Bahkan masih luasan kamar mandi ku dari pada rumahnya, pikir Ilpyo melihat keadaan dari penyelamat hidupnya.

.

Dan di malam harinya, Hyungseok yang tidur bersebelahan dengan tubuh sempurnanya yang bersebelahan dengan Ilpyo.

Aku tak menyangka kalau ada seseorang yang akan ku ajak masuk ke dalam rumah ini. Aku pikir saat mengajaknya, dia akan melihatku dengan tatapan jijik. Tapi aku salah, dan ternyata masih ada orang baik di dunia ini, pikir Hyungseok tersenyum, sebelum akhirnya dia menutup mata dan tertidur dengan lelap.

Saat Hyungseok sudah tertidur dengan lelap, Ilpyo yang sebelumnya menutup matanya itu kini telah membukanya.

Tidak percaya kalau tubuh di sebelahku ini adalah tubuh yang aku tahu. Dan tidak disangka pula kalau tubuh yang pernah menghilang ini telah di ambil alih oleh Hyungseok, si penyelamat kecilku, pikir Ilpyo menatap atap kotor rumah Hyungseok.

Kemudian, dia terbangun dan berdiri melihat kedua manusia itu.

"Dia seperti Mori, tapi di lain sisi dia bukan Mori. Setidaknya, Mori adalah anak yang kuat dan tidak naif sepertinya." gumam Ilpyo.

Dia berjalan ke arah pintu satu-satunya akses memasuki rumah Hyungseok, berhenti berjalan untuk mengucapkan 'terima kasih' dan 'selamat tinggal', yang kemudian menghilang di kegelapan malam tersebut.

[𝘿𝙞𝙨𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙] UnbeatableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang