Sinar matahari pagi memasuki kamar Joohyun dan mengenai wajahnya membuat dirinya terbangun.
“sudah pagi” gumamnya sedikit menggeliat
Joohyun bangun dari ranjangnya dan keluar kamar. Dilihatnya Seokjin yang sudah bersiap untuk berangkat.
“istirahatlah lebih lama. Hari ini kau tidak usah ke toko” ujar pria itu
“apa kau yakin pemilik toko kita akan membiarkan aku membolos hari ini?” tanya Joohyun dengan nada meledek
“tenan saja, menejer tampan itu tidak akan memecatmu” Joohyun terkekeh mendengar jawaban pria di depannya ini
“aku akan tetap kesana. Aku harus menjadi contoh yang baik bagi karyawan. Tapi mungkin aku akan ke sana agak siang” Seokjin mengacak-acak rambut Joohyun.
“aku pergi” ucap Seokjin. Joohyun mengangguk.
Joohyun berjalan kearah meja makan. “tch, dasar pria berbahu lebar. Pagi-pagi sudah menyiapkan sarapan seperti ini” ujar Joohyun saat melihat sarapan yang ada di meja makan.
***
Taehyung terdiam memandang keluar jendela kamarnya. Pikirannya menerawang ke masalalunya. Saat dia dan seorang wanita yang sangat dicintainya berada di taman bermain.
‘Kang Seulgi, yang kau katakan kalau kau menyukaiku karena aku berasal dari keluarga kaya, kau serius?’ Tanya Taehyung pada wanita di sampingnya. Keduanya sedang terduduk besebalahan pada sebuah ayunan.
Taehyung melihat wanita sampingnya sedang terdiam.
‘apa sekarang kau ragu dengan kalimat itu?’ Tanya Taehyung lagi
‘aku hanya berpura-pura memikirkannya jadi kau tak merasa tersinggung. Jika aku langsung mengakuinya kau akan teluka’ ujar wanita itu sembari menatap kedua kakinya
Taehyung merasa kesal lalu bangkit dari ayunan dan mulai melangkah menjauh.
‘Kim Taehyung kau marah?’ Tanya wanita itu. Namun Taehyung masih terus melangkahkan kakinya.
‘aku tau kau tak akan marah setelah aku memanggil namamu tiga kali’ ujar wanita itu. Taehyung tetap berjalan.
‘Kim Taehyung’ langkah Taehyung terhenti
‘Taehyung-ssi’ wanita itu tersenyum
‘Taehyung-a’ panggil wanita itu lembut.
Taehyung membalikkan badannya menghadap wanita itu.
‘Taehyung-a? Apa kita sudah seperti teman sepantaran? Nuna ’ Taehyung terkekeh
‘biarpun begitu kau tidak marah kan?’ wanita dihadapannya tersenyum membuat Taehyung ikut tersenyum.
“wanita itu” gumam Taehyung dalam lamunannya.
“sajangnim, mobil sudah siap” ujar Namjoon dari belakang Taehyung
***
Joohyun berjalan menuju halte bus. Sebenarnya dia bisa saja mencari taxi, tapi entah kenapa dia selalu ingin menaiki bus jika pergi kemana-mana.
Belum jauh dia berjalan, Joohyun melihat sebuah taman bermain. Joohyun berjalan menuju taman bermain itu dan duduk di sebuah ayunan. Dia melihat sebuah ember kecil berisi air di samping kakinya. Dia menendang pelan ember itu sehingga terbentuk beberapa gelombang di air.
‘jika gelombang air yang terbentuk ada lima gelombang, maka kau akan datang’
‘kau ini ada-ada saja’
“hmm…?” Entah bagaimana Joohyun seperti mendengar suara seorang wanita barusan.
Joohyun menengok ke kanan kiri. Tidak ada siapapun. Hanya ada dia ditaman itu.
“apa itu? Apa hanya khayalanku, atau aku memang pernah mengalaminya?” gumamnya pelan. Joohyun kembali menatap ember di samping kakinya.
“jika terbentuk lima gelombang, maka kau akan datang"
Joohyun mengulang kalimat yang barusan di dengarnya. Joohyun menendang kembali ember itu dan tercipta gelombang lagi. Dia menghitung jumlah gelombang itu.
“ada lima” seru Joohyun
“apa yang kau lakukan disini?” Tiba-tiba Joohyun mendengar suara yang tidak asing. Dia menengadahkan kepalanya.
Seorang pria berdiri di hadapannya. Joohyun tahu belum pasti siapa itu karena sinar matahari terlalu terang di hadapannya.
“aku Tanya apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak ke tokomu?” pria itu melangkah ke samping Joohyun dan ikut duduk di ayunan yang terletak di sebelah Joohyun
“Kim Sajangnim?” seru Joohyun.
Segera dia berdiri lalu membungkukkan badannya memberi salam.
“sudahlah, kita tidak sedang di tempat kerja jadi bersikap biasa saja” ujar Taehyung. Joohyunn kembali duduk di ayunannya
“anda juga kenapa kemari? Bukankah harusnya anda juga bekerja?” Tanya Joohyun
“aku melihatmu di jalan. Bukannya kau menuju tokomu, kenapa malah kesini?”tanya Taehyung
“aku hanya ingin sedikit terlambat bekerja” jawab Joohyun
“pemalas, kau harus jadi contoh bagi karyawan di tokomu” ujar Taehyung dengan nada seakan menasehati. Joohyun terlihat berfikir.
“Sajangnim juga kenapa bukannya langsung kesana dan malah kesini. Kau juga harus jadi contoh” balas Joohyun
“kenapa dari tadi kau mengulang ucapanku” kesal Taehyung. Lalu dia berdiri dan berjalan menjauh
“sajangnim, kau marah? Mianhae” seru Joohyun. Taehyung tetap melangkahkan kakinya.
“anda terlihat seperti orang baik, jadi saya yakin anda tidak benar-benar marah. Saya hanya akan memanggil nama anda tiga kali, jika anda tidak menengok berarti aku tak perlu minta maaf lagi” seru Joohyun lagi
“Kim Taehyung Sajangnim” panggil Joohyun.
Taehyung tetap berjalan menjauh
"Kim Taehyung-ssi"
‘Taehyung-ssi’
“Taehyung-a”
‘Taehyung-a’
Langkah Taehyung terhenti, dia teringat ucapan seorang wanita yang dulu sering memanggilnya dengan cara itu.
Joohyun tersenyum lalu menghampiri Taehyung.
Taehyung membalikan badannya menghadap Joohyun dan menatapnya dengan tatapan penuh arti
To Be Continue........
Maaf yah
Sepertinya part kali ini sedikit pendek 😅😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Cross Destiny [VRene] (END)
Romance'aku menyukainya? Aku tidak menyukainya? Aku menyukainya?' 'jika gelombang air ada lima, maka aku menyukaimu' -Irene-