4

344 49 3
                                    

[masih mau ngingetin, ff ini aku ambil dari drama Master's sun sama Missing you. jadi kalo ada unsur kesamaan ya emang di sengaja, hehehehe.....tapi gak semua. Ini campuran dari dua drama itu sama cerita di otak aku]

“sajangnim, kau marah? Mianhae” tanya Joohyun.

Taehyung tetap melangkahkan kakinya.

“anda terlihat seperti orang baik, jadi saya yakin anda tidak benar-benar marah. Saya hanya akan memanggil nama anda tiga kali, jika anda tidak menengok berarti aku tak perlu minta maaf lagi” seru Joohyun

“Kim Sajangnim” panggil Joohyun.

Taehyung tetap berjalan menjauh

“Kim Taehyung-ssi”

Taehyung-ssi

“Taehyung-a”

Taehyung-a’

Langkah Taehyung terhenti, dia teringat ucapan seorang wanita yang dulu sering memanggilnya dengan cara itu. Joohyun tersenyum lalu menghampiri Taehyung.

Taehyung membalikan badannya menghadap Joohyun yang kini tepat di depannya.

“Taehyung-a? aku adalah direkturmu. Kenapa memanggilku seperti itu?” Tanya Taehyung sambil menaikan alisnya satu

Joohyun mengerucutkan bibirnya sembari menatap kedua kakinya

“aku sudah memanggil anda Kim Sajangnim tapi anda tidak menengok. Aku hanya ingin minta maaf jika anda tersinggung” Joohyun membungkukkan badannya. Taehyung terlihat bingung.

“baiklah, sebaiknya kau berangkat ke tokomu” ujar Taehyung lalu membalikkan badannya dan kembali berjalan menjauh.

“ne arraseo sajangnim” Joohyun menatap punggung Taehyung yang menjauh

“matanya benar-benar sedih” gumam Joohyun dalam hati.

***

Joohyun mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Pikirannya sedang kosong. Tatapannya mengarah ke kertas putih yang ada di atas mejanya. Dia sama sekali belum mencoretkan apapun sejak tadi pada kertas itu.

“kenapa melamun?”

Joohyun menoleh kearah pintu. Dilihatnya Seokjin yang sedang berdiri di sana. Joohyun tersenyum lalu menggeleng.

“ani” jawab Joohyun singkat. Seokjin hanya mengangguk.

“ada apa?” Tanya Joohyun.

Seokjin berjalan mendekati Joohyun dan duduk di hadapannya.

“wae?” Tanya Joohyun berusaha mengalihkan pandangannya kearah kertasnya dan menuliskan sesuatu.

“aku harus ke Paris”

Joohyun menghentikan gerakan penanya.

“untuk apa?” Tanya Joohyun sambil menatap Seokjin.

Seokjin menghela nafas. “aku harus mengurus toko kita yang ada di sana” jawab pria itu

“bukankah sudah ada Jungkook?” Tanya Joohyun lagi.

“itulah kenapa aku harus kesana. Jungkook mengatakan dia tak bisa mengurusnya sendiri.” Jelas Seokjin

Joohyunn terdiam dan tertunduk

“jadi kau akan pergi”

Joohyun berusaha untuk tidak menunjukkan wajah sedihnya. Selama ini dia belum pernah berpisah jauh dengan pria dihadapannya itu.

Cross Destiny [VRene] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang