Four

2.1K 291 20
                                    

Udah vote belum?

Udah?

Sippppp👍

'Happy reading'

"Baiklah, kurasa metting hari ini cukup sampai disini saja, kita lanjutkan besok lusa'' Ucap manager Kim yang menaungi rapat 127 hari ini.
Member 127 pun serempak ber diri dan membungkuk pada pria 36 tahun tersebut.

"Khamsahamnida, untuk bimbingan nya hari ini manager- nim'' Ujar Taeyong selaku leader, mewakili seluruh member.

Manager Kim pun mengangguk lalu melangkah keluar ruangan.

Taeyong dan seluruh member pun membuang nafas leganya, akhirnya metting hari ini selesai juga.

Mereka tak sabar untuk waktu istirahat nya.

"Kalian mau pergi kemana setelah ini? " Tanya Johnny setelah meneguk botol air mineral yang tersedia dimeja.

"Main game bagaimana? '' Usul Doyoung yang langsung diangguki oleh Jungwoo, dan Jaehyun.

''Boleh juga" Timpal Jhonny diselingi cengiran khas nya.

"Hah.... Dasar kalian! " Gerutu Taeil

"Bagaimana dengan kalian? Mark? Haechan? " Tanya Taeyong sambil menunjuk kedua maknae nya menggunakan dagu.

"Aku ada urusan di Dorm
Super M, jadi maaf saja aku harus pergi sekarang hyung " Ujar Mark yang lantas berdiri dari duduk nya lalu menepuk bahu Haechan bermaksud menyemangati.

"Ahhh.... Arraseo" Ujar Taeyong memahami, setelah nya ia melirik ke arah Haechan yang sedang berkutat pada handphone di tangan nya.

"Bagaimana dengan mu Haechan-ya? '' Haechan sontak saja menoleh

"Eoh? Aku akan langsung ke dorm Dream untuk sesi pemotretan di gedung utama" Jawab Haechan dengan cengiran nya.

"Arraseo.....Fighting! Member-deul''

.
.
.
.
.
.
.

''Chenle-ah? Kau benar-benar tidak apa? Dari tadi kau bersin-bersin terus" Pertanyaan yang sama keluar dari mulut yang sama lagi, entah sudah keberapa kalinya Renjun bertanya kepada Chenle. Namun tak digubris oleh sang empu.

Di dalam ruangan ini hanya ada mereka berdua, catat! BERDUA!

"Chenle-ah, kau boleh mendiamiku atau bahkan mengacuhkan ku. Tapi jangan disaat seperti ini, kau bisa bicara tentang kondisimu saat ini, hyung akan mendengarkan kalian——meski kalian tak pernah mendengarkan hyung" Ujar Renjun tegas namun melemah di kalimat terakhir.
Ada rasa sesak yang muncul tiba-tiba saat mengucap kalimat tersebut.

Chenle pun berhenti melangkahkan kakinya dan menunduk sebentar, ada perasaan mengganjal saat sekilas mendengar ucapan Renjun di akhir kalimat.
Dia mengepal tangan nya sendiri sambil terus menunduk lalu berbalik menghadap Renjun yang tadi ia punggungi.

"Mendengarkan mu hah?! Kau pikir kami sudi mendengarkan orang sok kuat seperti mu!? Kau...kau tak usah sok jadi penyemangat bagi kami! Jangan mencoba menggantikan Mark hyung dimata kami! Karena itu tak akan bisa HUANG RENJUN! "
Chenle berteriak. Sekencang-kencang nya, melampiaskan semua amarah yang entah datang begitu saja.
Namun kemarahaan itu sarat akan air mata yang kian mengalir dari mata bulatnya.

The Best Hyung [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang