Six

2.2K 241 16
                                    

Annyeong:) apa kabar?

Maaf baru bisa update:( ini aja nyolong Waktu😂

karena bikin nya buru-buru, mungkin alur di chap ini ga nyambung dan ga seru banget:(

Tapi semoga kalian suka:)

Jangan lupa tekan bintang ya kaka:) makasih 💚💚💚

...
Happy reading

"tenang saja, saya sudah membawanya" Ucap seorang pria tinggi pada orang disambungan telfon.

"........"

"baiklah, tapi....saya rasa ada yang mengikuti mobil kami"

"......"

"Baiklah, saya mengerti"

*Tut

Sambungan telefon diputus oleh sepihak, entah mengapa pria tinggi itu tiba-tiba bersemirik seram.
Dengan santai dia melirik teman nya yang sedang fokus menyetir mobil.

"Jalankan mobilnya lebih cepat, bawa ke markas B" Titahnya

"Baik tuan"

.
.
.
.
.
.

Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung melangkah keluar gedung pemotretan.
Mereka berjalan ke arah mobil sang meneger yang akan membawa mereka kembali ke dorm.

Manager Choi menukik kan alisnya "Kenapa kalian hanya ber empat? Mana Haechan dan Renjun? "

Empat member itu serempak saling berpandangan

"Tadi Haechan pamit ingin menyusul Renjun Hyung untuk latihan tambahan" Jawab Jeno yang sudah jelas bahwa itu kebohongan.

Manager Choi hanya mengangguk "Ooo.... Begitu, baiklah ayo kita ke dorm " Empat namja itu langsung tersenyum mengiyakan, Mereka mulai menaiki mobil putih tersebut dan mulai melesat ke dorm.

Mereka lega sang manager tak menanyakan lebih soal Renjun, mereka malah akan senang jika Renjun menghilang dan tak kembali.

Tapi untuk Haechan, mereka tadi belum sempat menghubungi nya.
Mereka akan menghubunginya nanti saat sudah sampai di dorm.

Untuk menghindari manager nya tentunya.

Di sisi lain..

Haechan dan Kai sedang menguntit sebuah mobil hitam yang menurutnya sama dengan mobil hitam yang disebut-sebut Kai.
Di kaca belakang mobil tersebut terdapat stiker logo agensi yang menaungi mereka. SM entertaiment.

"Sebenarnya kenapa kita harus mengikuti mobil itu? Itu mungkin hanya staff yang tengah memindahkan sesuatu" Celoteh Kai dengan tatapan mengintimidasi ke arah Haechan.
Tangan kekarnya ia bawa untuk menarik pelan telinga Haechan yang tengah menyetir di sampingnya.

"Yak! Diamlah hyung, kau tak mau mati sekarang bukan?! " Pekik Haechan tak terima.
Sedangkan Kai hanya masa bodoh dengan telinga Haechan yang sudah memerah dan lebih memilih menatap Haechan dengan kernyitan didahi nya.

The Best Hyung [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang