Voment nya jangan lupa:) semoga suka💚
~~Happy reading~~
19:15Renjun baru saja selesai dari latihan tambahan nya, kepalanya berdenyut nyeri sejak tadi siang, namun dia berusaha untuk tetap melanjutkan latihan tambahan nya.
Dia melangkah gontai ke arah mobil dan berniat membawa nya pulang ke dorm.
Manager nya tidak bisa menjemputnya karena ada sedikit kendala, jadi mengharuskan Renjun mengendarai mobil sendirian untuk kembali ke dorm Dream.Didalam mobil Renjun menghela nafas letihnya, kepalanya tak berhenti berdenyut dari tadi, namun dia harus tetap fokus agar bisa pulang lebih cepat dan membuatkan makanan untuk yang lain.
Meski pun, dia sangat ingin mengistirahatkan tubuh lelah nya seharian ini, kesehatan para member lainlah yang paling penting.
8 menit pun berlalu, Renjun sudah memarkirkan mobil nya di halaman dorm, dia buru-buru keluar dari mobil karena udara diluar juga sangatlah dingin.
*Ceklek!
Begitu pintu terbuka, Renjun reflek mengerutkan alisnya.
Pasalnya, para member terlihat menatapnya dengan tak santai, bisa dibilang jika tatapan sinislah yang dia dapat.
Tapi Renjun hanya tersenyum tulus kearah mereka."
Ada apa ini? Kenapa kalian belum tidur? In—"
"Hyung! Tidak usah basa-basi! " Bentak Haechan tiba-tiba tepat di depan nya.
Renjun mengerutkan alis nya "A.. Apa maksudmu Hechan- ya? "
"Cih! Jangan pura-pura tak tau hyung, kau kan yang mengacaukan ruang media ku!? Semua kertas lirik yang kubuat rusak karena ulah mu hyung!" Balas Haechan tak terima, sedangkan Renjun hanya bungkam, sambil memasang mimik bingung diwajahnya.
'Ya tuhan apa aku melakukan kesalahan lagi? '
"Aku tak melakukan semua itu" Haechan malah semakin melotot, apa Renjun mengatakan hal yang salah? Dia sudah jujur.
"Tidak melakukan katamu hah!? jelas-jelas kau yang terakhir masuk ke ruang media ku hyung! Bagaimana bisa kau mengelak!? "
"Aku memang masuk ke ruang media mu chan, tapi hanya sekedar membersihkan nya lalu pergi" Jawab Renjun dengan nada yang dibuat tenang, meski sakit dikepalanya semakin membabi-buta.
"Sudahlah, tidak usah berbohong lagi, akui saja kalo kau yang merusak lirik milik Hachan, Hyung'' Sambung Jaemin dengan tatapan tak suka ke arah Ranjun.
"Ayo Hyung! Akui saja! Kau tak tau betapa sulitnya aku membuat itu hah?! Aku butuh itu untuk bocoran Comeback kita Hyung!! Tapi kau malah mengacaukan semuanya!! Jika saja Mark Hyung masih ada dia pasti juga akan sangat kecewa padamu! " Dengan wajah yang merah padam Haechan melenggang pergi tanpa permisi.
"Aku kecewa padamu Hyung, sangat Kecewa" Chenle menimpali.
"Kenapa kau setega itu pada Haechan hyung? Ku kira kau akan sebaik Mark hyung" Ucap Jeno dan langsung melenggang pergi diikuti 4 member lainnya.Sedangkan Renjun hanya bisa menunduk lesu dengan liquid bening yang tertampung penuh dimatanya, rasanya sungguh sesak jika sudah seperti ini.
Dia hanya mencoba berkata jujur tapi tetap lah salah dimata mereka, bahkan jika taruhan nya adalah jiwa renjun sendiri mereka mungkin tetap akan tak percaya.'Mark hyung, Aku harus bagaimana? Aku sangat menyayangi mereka'
Seburuk apapun perlakuan mereka padanya, Renjun akan memberikan ribuan atau bahkan tak terhitung kata memaafkan untuk mereka, Karena perasaan Renjun pada mereka tetaplah sama. Sayang.
.
.
.
.
.Paginya......
"Haechan hyung, lain kali aku pinjam ini lagi ya? " Haechan yang tadi sedang enak menikmati camilan di ruang tengah langsung terjingit dengan kedatangan Jisung yang tiba-tiba sambil menyerahkan sebuah USB card kepadanya.
Tunggu apa USB card? untuk apa? Dan darimana?
"Ini kan punyaku? Darimana kau mendapatkan nya?" Tanya Haechan dengan alis yang berkerut.
"Mmm.. Itu... Dari... Dari... Aku mengambilnya dari laci mejamu di ruang media" Balas Jisung dengan wajah yang tampak tak berdosa.
"Astaga! Jisung! Jadi kau yang mencuri USB ku?" Jisung pun hanya mengangguk lesu.
"Heol! Jangan bilang jika kau juga yang me—"
"Iya, itu ulah ku hyung, kemarin aku tak sengaja menumpahkan kopi yang terletak dimeja mu hyung, makanya kertas Cheograpy mu terkena air dan rusak, Mianhae hyung" Haechan hanya melongo ke arah Jisung, oh Tuhan! Apa yang dia lakukan kemarin sangatlah keterlaluan!
"Yak! Kenapa tak bilang dari kemarin sih Park Jisung! "
"Mianhae hyung, aku takut kau benar-benar marah padaku, belum lagi saat aku menyaksikan kemurkaan mu pada Renjun Hyung, nyali ku semakin ciut saat ingin mengatakan nya" Jisung menunduk, Haechan mengusak rambutnya kasar, Sungguh ini keluar batas fikiran nya!
"Aku harus pergi, Aku akan menemui Renjun Hyung" Haechan sontak berlari ke lantai atas, tepat dimana kamar Renjun terletak.
*Bruk!
"Awww!"
"Maaf Jaem!"
"Hyung, kenapa kau buru-buru sekali sih?! "
"Aku harus menemui Renjun hyung"
''Bukankah ka—" Tak mau berpanjang-panjang lagi, Haechan langsung mendorong kasar tubuh Jaemin, hingga Namja Na itu hampir terkatuk pembatas tangga.
"Maaf Jaemin-ya! Aku harus keatas dulu"
....
Tok... Tok... Tok...
"Hyung? Renjun Hyung? Kau didalam? " Hening, tak ada sahutan.
Haechan pun mencoba kembali''Hyung, ini aku Haechan" Belum juga ada sahutan dari dalam, Haechan malah semakin tidak enak dengan ini.
"Aku masuk ya Hyung" Dengan perlahan Haechan membuka pintu berwarna kuning itu.
''Hyung kau dima— Astaga! Renjun Hyung!! "
TBC
Udah Voment belum? :)
Semoga suka ya💚💚
Maaf klo suka lama update nya, aku banya nugas belakangan ini, Daring kali ini sibuk banget^^
Jadi tolong dimaklumi ya?Paipai💚💚💚

KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Hyung [Huang Renjun]
FanfictionStory: Juni-2020 Harap Follow, read, vote, and comment demi kenyamanan bersama:) "Aku akan menjaga kalian untuk mark hyung"-Renjun "Kami tak memerlukan hyung payah sepertimu,kau hanya mencoba menggantikan posisi mark hyung dimata kami kan!? Jangan b...