13 - Release

2.4K 231 19
                                    

Disinilah Sakura berada bersama sepupu yang berkomplotan dengan dirinya bersama bertahun-tahun hingga mereka sangat susah untuk terpisahkan, namun akhirnya berhasil dipisahkan juga karena sebuah jarak yang jauh antara Cambridge, Inggris dengan Osaka, Jepang.

Mereka memanasi motor mereka masing-masing. Hasrat mereka sudah tak bisa dipendam lagi dan harus segera dilampiaskan. Inilah cara pelampiasannya, dengan balapan motor.

"Kuharap kau tidak kalah lagi," ledek Gaara membuat Sakura memincing tajam kearahnya.

"Tidak akan!" bantah Sakura. Ia mulai memakai helm full face dan menoleh kearah Gaara. "Kali ini aku tidak akan kalah!"

"Hm, patut dicoba," sahut Gaara ikut memakai helm nya.

Brum!

Gaara dan Sakura melajukan motor mereka di area sirkuit balap hingga menimbulkan asap motor, namun itu yak membuat hasrat pelampiasan mereka berhenti sampai di situ. Sakura terus saja melajukan motornya hingga membuat jalanan sirkuit menjadi memiliki pola yang bundar dari ban motornya.

Motor kesayangan Sakura melintas garis finish untuk pertama kalinya sebelum Gaara. Akhirnya dirinya tidak kembali memgalami sial dengan kalah untuk ketiga kalinya. Dua kali kalah sudah cukup untuknya dan jangan sampai menjadi angka tiga.

Dengan wajah yang girang, Sakura membuka helm full face yang tadinya ia pakai kemudian meletakkannya baik-baik di atas motornya. Ia turun dari motor dan duduk di salah satu bangku panjang yang ada di sana, disusul dengan Gaara.

"Lihat, aku menang!" seru Sakura kegirangan. Tidak sia-sia dirinya dijuluki sebagai Queen di area balapan karena julukan itu memang pantas untuknya walau sempat kalah dua kali di kota kelahirannya, tapi yang penting para pendukungnya yang ada di Cambridge tidak tau, jadi tak masalah.

"Ya, iya kau menang. Aku hanya mengalah tadi," sahut Gaara datar.

Sakura mencubit kedua pipi Gaara gemas. "Alululu... Pandaku kesal haha..."

Gaara menepis tangan Sakura. "Terserah, tapi lain kali aku akan menang!"

Sakura melempar kaleng soda untuk Gaara dan mereka meminum kaleng soda itu bersamaan hingga habis tak tersisakan. Malam ini akan menjadi malam kebersamaan mereka sebelum Sakura dikekang oleh Sasuke tentunya.

Gadis merah muda itu mulai menceritakan bagaimana besok ia akan terus bersama dengan si bos pantat ayam yang dengan berani-beraninya memerintah dirinya. Gaara merespon dengan tawa yang meledak-ledak seperti bom atum yang menghancurkan kota Horishima dan Nagasaki pada jaman dahulu.

"Menyesal aku menceritakannya padamu, Gaara!" sungut Sakura kesal.

Gaara mengelus dadanya yang hanya berlapis kaos oblong putih, sementara jaketnya sudah ia lepas dan entah ia buang kemana. Ia mencoba menahan tawanya ketika seorang ratu pembalap sekarang sudah menjadi seorang babu dari Uchiha Sasuke. Benar-benar keajaiban dunia.

"Tenanglah, Saki. Orang normal pasti akan tertawa jika mendengar hal ini," kekeh Gaara.

Sakura memutar bola mata bosan. "Terserah kau saja!" Ia kembali meneguk soda dari kaleng baru yang ia bawa untuk cadangan bila dirinya kehausan.

"Bersenang-senanglah dengan Sasuke besok." Sakura mulai menoleh dan berniat melayangkan protes pada sepupu pandanya. "Aku ada urusan dengan seorang gadis."

Sakura mulai tersenyum nakal. "Ah, ternyata pandaku ini sudah jatuh cinta rupanya." Dengan sengaja ia menyenggol tubuh Gaara hingga oleh ke sebelah. "Dan siapa gadis yang berhasil membuat atensi Panda menjadi teralihkan?"

Gaara mulai memandang langit malam sembari membayangkan gadis yang tempo hari lalu ia tabrak dengan tidak sengaja. Kebanyakan gadis pasti akan meminta ganti rugi atau bergelayut manja, tapi kali ini berbeda. Bukannya meminta semua hal itu, gadis itu justru mengomel tidak jelas dan berakhir gadis itu pergi setelah mempermalukan Gaara di depan banyak orang. Sejak saat itu atensi Gaara teralihkan.

"Dia hanya seorang gadis biasa. Tapi sangat berbeda dengan yang lain..."


Badgirl In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang