1

23K 1.1K 77
                                    

Freya Ananta menguap dan cindy malah melemparkan bantal ke arahnya.
"Ishhh apaan sih" Protes Freya.

"Apaan lagi, jika kau menguap seperti itu jauh dari jodoh tahu gak?" Ucap Cindy.

"Jangan bicara jodoh, malas tahu gak". Freya mengusap wajahnya kasar.

Dia bosan mendengar orang bertanya tentang jodohnya. Usianya masih muda baru 23 tahun tapi orang-orang di sekitarnya sibuk bertanya tentang jodohnya.

Cindy malah tertawa,Cindy tahu bahwa Freya suka kesal jika berbicara tentang jodoh karena Freya itu belum pernah pacaran. Hampir rata-rata temannya sudah menikah dan memiliki anak di usia muda.

"Kamu menghindar terus tapi orang lain bertanya terus" Ucap Cindy.

"Aku mau kabur dari Indonesia ini, lihat aja nanti. Aku mau mencari suami bule dan tinggal di luar" Ucap Freya serius.

"Aku mendukungmu sahabatku" Ucap Cindy sambil tertawa.

Tidak lama kemudian tukang post datang ke kostan Freya mengantar sebuah surat. Surat ini adalah surat yang Freya tunggu-tunggu.

Freya membuka surat itu dengan perasaan gugup dan membacanya dengan serius. Freya berteriak dan menjerit bahagia saat mengetahui isi surat tersebut.

"Ada apa sih?" Tanya Cindy bingung.
"Baca ini" Ucap Freya sambil memberikan surat itu pada Cindy. Cindy membacanya dengan serius dan dia terdiam. Wajahnya menunjukkan keterkejutan tapi setelah itu dia tersenyum pada Freya.

"Akhirnya apa yang kamu cita-citakan dapat tercapai" Ucap Cindy.

"Iya, aku berhasil Cin. Lamaranku di terima dan aku bisa bekerja dan belajar di luar negeri. Mereka melihat nilaiku dan juga usahaku selama ini".

Cindy dan Freya berpelukan, Cindy tahu bahwa Freya pantas mendapatkan itu semua. Jalan hidup Freya sangat sulit karena dia anak yatim piatu. Kedua orang tua angkatnya sudah meninggal sedangkan saudara-saudara angkatnya tidak pernah mempedulikan dia.

Freya lebih memilih tinggal di kost karena dia tidak betah tinggal di rumah orang tua angkatnya semenjak orang tua angkatnya meninggal.

"Apa kau akan betah di sana? Apa kau akan menetap di sana?" Tanya Cindy.

"Seperti yang aku inginkan selama ini, aku ingin menetap di sana. Lebih baik pergi dari sini dan memulai hidup baru di sana" Ucap Freya.

"Semoga kau bahagia dan sukses di sana ya. Jangan sampai hilang kontak denganku jika sudah di sana" Ucap Cindy.

"Tentu saja sahabat jelekku" Ucap Freya sambil tertawa tapi kemudian dia menangis. Dia pasti akan sangat kehilangan Cindy sahabatnya yang selalu ada untuknya.

***
Setelah mempersiapkan segala sesuatu dan dokumen-dokumen yang harus Freya bawa maka sekarang dengan di antar Cindy, Freya akhirnya harus segera berangkat. Freya memeluk lama Cindy sebelum dia berpisah dengan Cindy.

"Hubungi aku ketika kau sampai di sana ya?" Pesan Cindy

"Iya pasti, jaga kesehatan ya" Ucap Freya pada Cindy.
"Gak ada aku yang akan menemani kau ke dokter jika kau sakit" Ucap Freya lagi.

"Tenang aja Frey" Jawab Cindy.

Panggilan terakhir untuk Freya dan Freya segera berlalu sambil melambaikan tangannya pada Cindy. Dia pasti akan sangat merindukan sahabatnya itu. Freya sudah sebatang kara dan ini saatnya dia memulai hidup baru dan membuktikan pada orang-orang yang sudah meremehkan dirinya bahwa dia bisa berhasil.

Dia memang tidak tahu asal usulnya tapi bukan berarti dia bisa di rendahkan dan di pandang sebelah mata. Dia juga pantas di perhitungkan sesuai kemampuan dia.

EMBRACED THE DEVIL (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang