Freya masuk ke dalam cafe dengan wajah cemberut, gara-gara pria itu Freya jadi badmood. Dia menghampiri Dewi yang sudah duduk di salah satu meja.
"Kenapa wajahmu?" Tanya Dewi.
"Gak apa mbak" Bohong Freya, dia tidak ingin Dewi tahu bahwa dia sedang kesal. Seorang pelayan datang dan memberikan sebuah daftar menu pada Freya dan Dewi.
"Mbak, gak ada nasi ya di sini?" Tanya Freya berbisik.
"Gak ada manis, kau harus terbiasa dengan roti dan kentang serta salad dan pasta" Ucap Dewi pelan kemudian dia tertawa kecil. Dulu dia juga seperti Freya saat pertama kali datang ke sini.
"Aku rindu nasi padang jika begini" Protes Freya.
"Ya sudah pesan aja apa yang ada jangan sampai kamu lapar. Ingat jangan sakit di negara orang ntar kamu yang sulit sendiri" Ucap Dewi
"Benar juga" Jawab Freya.
Akhirnya Freya memesan sebuah burger berukuran besar agar kenyang dan segelas jus jeruk. Sambil menunggu pesanannya Freya melihat ke sekeliling cafe dan matanya tertuju pada seorang pelayan yang sedang di pangku oleh seorang pria. Terlihat wajah pelayan itu sangat tidak nyaman karena di perhatikan oleh beberapa pengunjung cafe. Tidak hanya itu, tangan pria yang memangku pelayan itu juga menyentuh seluruh tubuh pelayan itu.
Teman-teman pria itu mentertawakan aksi dari pria itu. Freya kasihan dengan pelayab itu tapi dia juga tidak bisa berbuat apapun.
"Mbak, apa semua orang di sini seperti itu?" Tanya Freya pada Dewi dengan menggerakkan dagunya ke arah pelayan yang dia lihat tadi.
"Gak semua Frey tapi kamu juga harus hati-hati dengan pria yang ada di sini. Ini bukan di Indonesia, di sini mereka lebih bebas dan satu hal lagi jangan bermasalah di sini" Ucap Dewi
"Aku mengerti mbak,makasih ya udah mengingatkan aku" Ucap Freya.
"Gak masalah Frey, kita harus saling menjaga dan mengingatkan".
"Mbak di sini ada Asian Store gak?" Tanya Freya.
"Ada,kenapa?" Tanya Dewi.
"Mau beli beras biar bisa masak sendiri nasinya, gak bisa aku mbak gak makan nasi" Jawab Freya.
Dewi tertawa dan dia memahami Freya yang baru saja mulai beradaptasi di sini.
"Kamu bisa pergi naik bus, tempatnya gak jauh dari kantor kita sekitar setengah jam aja"."Ntar pulang kerja kesana" Ucap Freya.
"Ingat ya Frey hati-hati" Ucap Dewi.
"Iya mbak" Jawab Freya.
Setelah makan siang akhirnya Freya dan Dewi kembali ke kantor mereka dan melanjutkan pekerjaan mereka. Freya karena belum merasa kenyang, dia membungkus satu burger lagi untuk dia makan saat di kantor.
***
Sudah saatnya Freya pulang tapi dia ingin mampir ke Asian Store dulu sebelum pulang. Dia ingin membeli rice cooker, beras dan beberapa bahan makanan. Dia tidak bisa jika setiap hari harus makan seperti ini terus.Freya bersyukur di sini sarana transportasi lancar sehingga dia tidak kesulitan jika harus pergi kemana pun.
Sesampainya di Asian Store, Freya segera berbelanja apa yang dia butuhkan. Freya tertawa kecil saat dia menemukan mie instan, ikan kaleng, bumbu instan dan juga ikan serta sayur yang biasa ada di Indonesia.
Barang belanjaan yang cukup banyak terpaksa membuat Freya harus pulang dengan menggunakan taksi. Seharusnya satu blok lagi dia sampai di tempat tinggalnya tapi taksinya harus berhenti karena macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBRACED THE DEVIL (Sudah Ada Versi Ebook)
RomanceFreya seorang gadis biasa yang tidak menyangka bahwa dia akan berhubungan dengan seorang pria tampan yang ternyata adalah seorang ketua mafia berhati iblis yang sangat kejam. akankah Freya bisa menaklukkan iblis tampan itu?