3

10.3K 1.1K 145
                                    

Freya hanya menghembuskan nafas berat sambil melihat gambar rancangannya untuk pakaian Andra. Freya memasukkan sedikit unsur kain tradisional Indonesia ke dalam rancangannya. Dia tidak tahu apakah Andra akan menyukai.

Freya takut jika dia salah sedikit saja maka nyawanya bisa melayang. Dia datang ke sini bukan untuk mati.

"Belum pulang?" Tanya Dewi dari balik pintu yang membuat Freya terkejut.

"Mbak, aku terkejut tahu gak" Ucap Freya sambil mengelus dadanya.

"Maaf" Ucap Dewi sambil tersenyum.

"Lima menit lagi mbak aku pulang" Jawab Freya.

"Mbak duluan ya, suami mbak sudah menunggu di bawah" Ucap Dewi kemudian dia melambaikan tangannya pada Freya. Freya membalas lambaian tangan Dewi dan kembali melihat ke arah gambar rancangannya.

Ponselnya berdering dan Freya segera mengangkatnya tanpa melihat ke layar ponselnya.

"Halo" Ucap Freya

"Hai gadis pemarah, kau belum pulang?" Tanya Andra.

Freya segera melihat ke arah layar ponselnya dan satu nomor asing tertera di sana. Tidak ada yang memanggilnya gadis pemarah selain pria aneh itu.

"Kau! Darimana kau tahu nomorku?" Tanya Freya.

"Aku klienmu jadi aku tahu lagipula apa sih yang tidak di ketahui oleh seorang Andra" Ucap Andra percaya diri.

"Mampus" Batin Freya. Dia lupa bahwa Andra seorang pria berpengaruh dan memiliki kekuasaan. Habislah dirinya kali ini jika pria aneh ini sudah tahu nomor ponselnya. Dia bisa di teror terus dan dia tidak akan tenang.

"Kenapa diam manis, kau belum pulang ya?" Tanya Andra.

"Sudah" Jawab Freya bohong.

Andra tertawa di seberang sana dan jujur suara tawa Andra sangat enak di dengar.
"Jangan bohong manis, aku ada di bawah. Cepat turun dan temui aku" Ucap Andra tanpa mau ada bantahan. Ciri khas seorang Reyes yang tidak ingin di bantah.

"Aku tidak mau, siapa kau beraninya memerintahku seperti itu?" Ucap Freya kesal.

"Aku klienmu, apa kau mau di cap tidak baik dan ramah pada klienmu sendiri? Atau kau mau aku menemuimu di ruang kerjamu?" Tanya Andra dengan nada santai.

"Coba saja jika kau berani" Ucap Freya.

Freya segera mengambil tasnya dan dia keluar melalui tangga darurat. Dia yakin Andra melalui Lift. Freya menarik nafas saat dia sudah berada di lantai bawah. Dia lelah sekali harus berlari dari lantai atas.

Freya membuka pintu perlahan untuk melihat apakah anda Andra di sana dan dia segera keluar saat melihat kondisi aman. Freya terpaksa berjalan di kesunyian basement karena dia keluar melalui tangga darurat.

"Nona Freya" Ucap seorang pria yang tiba-tiba ada di hadapannya.

"Ya ampun kau mengejutkanku, ada apa?" Tanya Freya.

"Tuan Andra sudah menunggu anda" Ucap George.

Freya menghentakkan kakinya kesal saat mendengar nama Andra. Sia-sia kabur melalui tangga darurat.

"Siapa kau?" Tanya Freya.

George hanya diam dan meminta Freya berjalan terlebih dahulu karena Andra sudah menunggunya.

Dengan terpaksa Freya berjalan mendahului George dan menuju ke tempat parkir di mana Andra sedang menunggunya. Andra sedang berdiri sambil memasukkan tangannya pada saku celana dan bersandar pada mobilnya. Dia tersenyum saat melihat Freya berjalan ke arahnya dengan wajah cemberut.

EMBRACED THE DEVIL (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang