20

8K 864 119
                                    

Follow ig:yulia_lia_carolina
Spesial malam minggu ini double up, selamat membaca pembacaku tersayang.
***
Andra duduk diam sambil menatap peti yang ada di hadapannya. Ada Freya di dalam sana. Andra masih tidak percaya jika Freya meninggalkan dia untuk selamanya. Baru saja dia dan Freya akan bahagia tapi sekarang dia harus kehilangan Freya selamanya.

Talia menangis sambil memeluk Eric, dia kehilangan menantu yang dia sayangi. Menantu yang dia harapkan dan banggakan sekarang Andra pasti akan hancur.

Cindy sendiri hanya bisa menangis sambil memeluk Gideon, sahabatnya meninggalkan dia untuk selamanya. Dia bahkan tidak bisa melihat jenazah sahabatnya karena kondisinya yang hancur.  Cindy bahkan pingsan sampai beberapa kali karena terlalu sedih. Gideon terpaksa membawa Cindy menjauh agar Cindy bisa beristirahat.

"Sudahlah sayang ingat kau juga sedang hamil" Bujuk Gideon.

"Di sahabatku, dia harusnya bahagia" Cindy berkata sambil menangis.

"Aku tahu tapi tenangkan dirimu,ingat kandunganmu" Bisik Gideon.

Kejadian ini memang sangat memilukan setelah dulu Tomy anak dari Lizbeth dan Ezra yang meninggal karena musuh mereka sekarang Freya.

Gideon dapat melihat tatapan kemarahan dan kehancuran Andra bahkan dia juga bisa seperti itu jika sampai kehilangan Cindy.

Karena kejadian ini juga semua keluarga bersepakat untuk meminta pasangan dan anak-anak mereka yang kecil tinggal di pulau pribadi Smith yang lebih aman. Pulau pribadi Smith sudah di gunakan dari jaman Alexander Smith dan terbukti aman karena keamanannya.

Sudah tiba saatnya untuk memakamkan Freya, Andra mendekati peti Freya dan ingin membukanya tapi Eric menahannya.

"Jangan nak, kondisinya tidak memungkinkan" Ucap Eric

"Tapi pa dia istriku, aku ingin melihatnya".

"Tidak nak, jasad sudah hancur kau tidak akan sanggup". Eric memberi kode kepada George dan pengawal lain untuk menahan Andra.

Andra marah dan memberontak sehingga Eric terpaksa memberikan Andra obat penenang. Talia dan yang lainnya menangis, mereka harus kembali ke kediaman Reyes kemudian menuju ke pulau pribadi Smith.

Cindy histeris saat harus meninggalkan sahabatnya di pemakaman ini sendiri dan sepi. Gideon terpaksa menggendongnya agar dia mau pulang.
***
Freya membuka matanya dan merasakan sakit pada kepalanya. Saat dia sudah bisa menyesuaikan matanya dengan keadaan sekitar, dia terkejut karena ternyata dia berada di tempat yang tidak dia kenal. Pakaiannya juga sudah berganti dan dia panik.

"Andra" Panggilnya takut

Pintu kamar terbuka dan masuklah seorang wanita tua sambil membawa makanan dan minuman.

"Nona Reya anda sudah sadar, ayo duduk dengan tenang nona" Ucap Denia.

"Siapa kau?" Tanya Freya

"Saya Denia pelayan di sini, saya akan panggilkan tuan" Ucap Denia lembut.

Freya diam dan dia melihat ke arah makanan yang ada di atas meja. Perutnya lapar tapi dia takut mau memakan makanan yang di bawa pelayan tadi. Dia takut di racuni sehingga dia dan calon anaknya bisa celaka.

Tidak lama kemudian seorang pria masuk dan tersenyum pada Freya. Pria ini berkulit kecoklatan dengan mata hitam yang tajam dan garis rahang yang kokoh menandakan pria ini sangat kuat dan teguh. Usia pria ini sekitar setengah abad dan dia terlihat ramah pada Freya.

Freya waspada saat pria itu mendekatinya apalagi saat pria itu duduk di hadapannya.

"Kau sudah sadar nak?" Tanya pria itu

EMBRACED THE DEVIL (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang