Aku, Kamu dan Senja📖

105 58 13
                                    

Angin sepoi menyambutku di bibir pantai

Menambah keindahan langit jingga dan pecahan ombak di pantai

Menghibur hati yang merana untuk segera terobati.

Kau tahu mengapa aku menyukai senja?

Walau senja hanya sebentar tapi ia meninggalkan kebahagiaan

Lain dengan kamu ...

Hanya sebentar tapi meninggalkan sayatan yang membekas entah sampai kapan.

Aku yang menganggapmu, puanku.

Mengapa kenangan yang tak pernah terukir bisa sedingin ini

Belum aku merasakan hangatmu ...

Sudah kau timpa aku dengan air mata yang tak berasa apa-apa.

Kini, senja semakin sulit untuk di gapai

Senja lebih suka mengumpat dibalik derasnya air hujan

Lebih berani melukis langit dengan air mata

Aku tak mengerti harus bagaimana.

Sudahlah! Tidak sepantasnya mengeluh dihadapan senja

Memikirkan hal yang tak seharusnya ku pikirkan lagi

Sehingga butiran air dengan lancangnya mengalir di pipi

Kuusap dan kembali bangkit mengobati luka hati sendiri.

Kuusap dan kembali bangkit mengobati luka hati sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sri Yuniarti H.D

29 Juni 2020

Perihal Rasa dalam Kata [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang