Saat ini si cantik Lia sedang rebahan diatas kasur empuknya. Tidur telentang seraya memandang atap kamarnya. Ia melamun, ucapan Rio tadi berhasil membuatnya mengingat sekilas peristiwa tak mengenakan yang dulu pernah ia alami.
Ia juga melamunkan betapa jahatnya ucapan Rio. Tidak berperasaan dan tanpa rasa bersalah dia berucap. Sungguh kejam mas Rio ini.
Lia terlalu mendalami lamunannya hingga ia tidak sadar jika ponselnya berbunyi menandakan notifikasi masuk.
Hingga lamunanya membuyar kala ponsel itu berganti berdering, menandakan satu panggilan masuk. Lekas Lia ambil ponsel disampingnya kemudian tanpa melihat nama penelpon ia langsung menggeser tombol hijau.
"Hallo,"
"Yaampun Lia...lo gue chatt kenapa gak dijawab-jawab sih!" cerocos penelpon itu ngegas,dia Rara.
"Astaga,slow aja kali ra, kenapa sih?"
"Heh!lo tau gak,mas-mas yang nganter gue tadi cogan parah astagaa! Mana dia minta nomer wa gue lagi," ucap Rara heboh.
"Oh.."
"Ha!? Kenapa lo cuman jawab oh aja sih Li, kasih tanggapan kek gitu. Astaga punya temen cuek banget."
"Ya terus gue harus bilang apa?"
"Mana gue tau, gue kan kentang" jawab Rara ketus, mendengar jawaban Lia yang tak begitu antusias berhasil membuat mood curhat Rara menghilang.
"Ish!"
"Eh btw ya Li, lo kok bisa kenal mas mas yang tadi sih? Eh udah stalking ig nya belum?"
"Kalo kenal sih kebetulan aja. Kalo stalking ig sih belum, gue ga tau nama ig nya."
"Kudet banget, nih gue kasih tahu," ucap Rara yang kemudian masuk satu pesan dari Rara. "Udah dulu ya Li, gue mau stalking mas yang tadi. Aduh ganteng parah." Setelahnya panggilan terputus.
Lia kemudian juga berniat ingin mencaritahu sedikit tentang kehidupan Saga. Ya hitung-hitung biar kenal sedikit. Masak udah pernah diantar pulang tapi Lia sama sekali tidak mengenal sosok Saga.
Dibukanya aplikasi bernama Instagram kemudian lanjut ia ingin mencari nama instagram Saga.
Niatnya ia urungkan kala ia melihat satu story instagram milik Rio. Ia sempatkan untuk membuka story itu.
Deg!
Rasanya seluruh tubuh Lia menegang. Jantungnya berpacu lebih cepat dibanding biasanya. Darahnya berdesir. Tanganya gemetar. Hatinya terasa sakit, sangat perih. Matanya sudah tak sanggup lagi membendung tangis.
Lia melihat snapgram Rio yang sedang melakukan boomerang dengan seorang cewek. Saling peluk dan nampak serasi. Apalagi si cewek terlihat sangat cantik,putih,glowing. Beda sekali dengan Lia yang kentang ini.
Namun nyatanya salah,Lia terlalu imut dan manis dibanding cewek itu. Lia terlalu polos dan natural, terlalu cuek tapi terkesan lucu.
Ya si cewek mampak penyuka make up. Wajahnya penuh riasan. Bibir merah merona dengan bulu mata bak unta,panjang dan lebat. Sampai-sampai Lia pastikan si cewek itu jika berkedip saja pasti kesusahan. Wkwk.
Balik lagi ke Lia.
Lia sudah meneteskan air matanya. Lemah sekali dia,hanya begitu saja sudah menangis.
Rasa-rasanya Lia ingin sekali menelpon Rio sekarang. Mengajaknya bertemu dan meluruskan permasalahan mereka.
Memang saat ia bertemu Rio tadi, ia ingin menjelaskan. Namun terhalang suasana dan berakhirlah Rio yang menjauh duluan. Sedangkan Lia sudah ditarik Saga untuk segera menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer [REVISI]
Romance[WARNING ⚠️17+] "So baby, pull me closer." ©Bumblebright