CLOSER || Demo?

4.6K 115 11
                                    


____________________________________________

Kami memang generasi rusak yang tak patut dibanggakan. Tetapi setidaknya kami tahu, rusaknya kami tidak lebih parah dari mereka yang mengaku perwakilan rakyat tapi nyatanya penghianat rakyat.

-Sagarion-

___________________________________________

Sinar matahari mulai menelisisk masuk lewat sela-sela korden jendela kamar si cantik Lia. Ia menggeliat bangun kemudian duduk dan meregangkan otot-ototnya.

Lia mengecek ponselnya yang berada diatas nakas. Jam masih menunjukan pukul lima pagi. Ia membuka aplikasi Whatsapp kemudian muncul beberapa obrolat chatt yang lebih didominasi dengan grup-grup
K-POP.

Lia menghembuskan nafas lelah,ia pikir mungkin Rio akan memberinya pesan ucapan selamat pagi. Nyatanya realita memang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Jujur Lia akhir-akhir ini sangat merindukan ucapan selamat pagi dari Rio,seperti dulu saat awal-awal pacaran Rio sangat gencar mengiriminya pesan. Entah ucapan selamat pagi,malam atau mengingatkan agar tak lupa makan dan sebagainya. Padahal tanpa diberitahu pun Lia pasti akan makan jika ia lapar.

Sebelum Lia beranjak untuk mandi ia menyempatkan untuk melihat beberapa story whatsapp teman-temanya yang masih pagi saja sudah membuat status,dasar sosialita!

Saat Lia buka story itu Lia mendapat satu informasi bahwa para pejabat tinggi khususnya DPR kembali membuat ulah lagi. Entahlah ada apa gerangan bapak ibu DPR ini,gabutnya sangat tidak bermanfaat.

Setelah Lia selesai dengan aktifitas menonton status whatsapp itu ia lanjut beranjak mandi,berpakaian rapi kemudian berangkat sekolah. Sarapanya nanti saja saat istirahat,ya begitulah nasib anak hidup sendiri sarapan siang juga termaksut sarapan pagi.

••••

Disekolah si cantik Lia melakukan berbagai aktivitas layaknya banyak murid SMA. Belajar,mengobrol dengan teman sebangkunya,pergi kekantin,dan menggosip.

Seharian ini gosip yang sedang hangat dibicarakan siswa-siswa mengenai bapak dan ibu DPR yang lagi buat aturan aneh plus juga nyeleneh.

Dan seharian ini juga Lia sama sekali belum bertemu Rio. Dikantin pun cowok itu juga sama sekali tidak menampakan batang hidungnya. Anehnya teman segengnya juga sama sekali tidak muncul.

Bukanya bersikap bodoamat Lia malah merasa khawatir. Takut Rio sakit atau apalah. Lia ingin mengirimi Rio pesan namun ia urungkan takutnya malah mengganggu. Ia tidak mau dicap cewek over protektif jadilah Lia putuskan sepulang sekolah ia akan pergi kerumah Rio.

Keluar dari gerbang sekolah Lia langsung disugguhi banyaknya pekendara bermotor sedang melintasi jalan raya depan sekolahnya. Mereka bergerombol Dengan membawa bendera dan beberapa spanduk,mungkin ini para mahasiswa yang akan ikut melaksanakan aksi demo terhadap DPR.

Memang sekolahan Lia ini letaknya ditengah-tengah kota. Dekat dengan berbagai perangkat pemerintahan.

Niat Lia yang akan pergi kerumah Rio dengan menaiki bus ia urungkan saat ia dapati banyak siswa lain yang akan menaiki bus mengeluh karena bus tidak bias melewati halte ini. Demo yang terjadi didepan gedung DPR berhasil menutup akses jalan ke sekitar sekolah Lia.

Akhirnya Lia ikhlaskan merogoh dompetnya yang selalu ia irit untuk menaiki go-jek. Dan betapa sialnya lagi,Lia harus berjalan beberapa meter dari lokasi agar bisa keluar dari demo para mahasiswa. Kata abang ojek jalanya tidak bisa dilewati total.

Closer [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang