1.35 PM

191 44 1
                                    

I like the way you try so hard
When you play ball with your friends
I like the way you hit the notes
in every song you're shining

——

Langkah ringan itu berjalan menuju sebuah kelas dengan membawa dua kotak makanan dalam pelukannya. Nyanyian kecil terdengar dibawanya.

"Woy, Bang Chat!"

Teriakan Minho barusan membuat warga kelas yang tersisa mengalihkan perhatian kepadanya. Kepada Minho yang tiba-tiba terdiam dan berkedip polos.

"Eh, gak ada ya?" ucap Minho pelan. Ditolehkannya kepalanya ke kanan dan ke kiri. Hey! Di mana Channya?!

Ck, Chan benar-benar membuatnya malu!

Sedikit menggerutu, Minho akhirnya mencoba peruntungannya dan bertanya dengan salah satu siswa yang tersisa, "Hwa, Chan dimana?" tanyanya pada Seonghwa yang tengah memainkan ponselnya.

"Err, ini manusia dua biji depan gue namanya Chan semua, ehehehe," jawabnya polos sembari menunjuk dua orang di depannya yang tengah asik memakan mi instan dalam cup.

Astaga, Minho lupa kalau kelas ini gudangnya orang bernama Chan. Maklumi saja, Chan dalam kepalanya hanyalah Bang Chan.

Keduanya, yang mana merupakan Chanhee dan Chanwoo, kemudian tersedak dan melotot bersamaan.
Chanwoo sontak saja langsung memukul ringan kepala Seonghwa.

"Bang Chan, bego!" sahut Chanhee yang masih sibuk dengan makanannya. "Perangkonya Minho emangnya siapa lagi?" imbuhnya lagi.

"Lah, iya juga," jawab Seonghwa, wajahnya agaknya tengah berpikir, "Kayanya masih di lapangan basket deh, Min."

"Oh, ya udah, ya. Makasih, gue pergi dulu ...."

Aih, padahal Minho malas sekali kalau harus berjalan lagi.

——

Suara sorakan ramai terdengar dari pinggiran lapangan basket. Apa-apaan gadis-gadis itu? Ini 'kan hanya permainan biasa, bukannya lomba. Kenapa mereka ribut sekali? Minho jadi susah mau mencari Chan!

Nomor 7 ....

Nomor 9 ....

Nomor 6 ....

Ah, dapat! Itu dia nomor 13!

Minho langsung saja mencari tempat terbaik untuk menonton permainan itu. Yah, sedikitnya dia tahu. Karena sebenarnya, Minho lebih suka sepak bola dibandingkan dengan basket. Tapi sama saja, dia juga malas bermain sepak bola.

Channya sedang menggiring bola basket dengan diiringi sorakan 'penggemarnya'. Hanya seperti itu, tapi kenapa pesonanya asdfghjkl sekali sih?!

Aish, Minho memang tak bisa memungkiri. Memungkiri bahwa ia benar-benar menyukai sosok itu dalam asiknya kala bermain bola basket.


——

"Min, minum," pinta Chan yang tiba-tiba telah berada di sampingnya.

Makhluk ini cepat sekali sih berpindah tempatnya. Mengagetkan saja.

Minho segera saja menyerahkan botol air mineral yang dibawanya sambil menggerutu, "Nah."

"Kenapa gak minta di penggemar lo aja deh? Banyak tuh pada antri mau ngasih," sungut Minho seraya mengerutkan alisnya.

"Terserah gue dong."

Ya sudahlah ....

Suka-suka Chan saja. Terserah. Bodo amat.


——

"Kenapa ke halaman belakang sih, Chan?!" Minho bersungut-sungut dan menggerutu sembari menempeli Chan. Ia benar-benar tak suka berada di sini. Kalian ingat 'kan apa yang terakhir terjadi kala mereka di sini?

Iya, MINHO TERJATUH! T E R J A T U H !

Dan Minho tak ingin mengulang itu semua. Tapi, makhluk ini dengan santainya membawanya ke sini. Kenangan buruknya!

"Gak usah lebay," sahut Chan yang kini tengah melepaskan pegangan erat Minho pada tangannya. Didudukannya Minho, "Diem aja, duduk. Terus lo makan, oke!"

Disusunnya kotak yang sedari tadi dibawa-bawa oleh Minho. "Dah, gue mau buat tugas nyanyi dulu, jangan ganggu!"

Dan Chan pun meninggalkannya untuk asik dengan mengatur kamera ponselnya dan gitar yang entah diambilnya dari mana. Minho tak tahu kenapa tiba-tiba ada gitar.

I'm out of touch
I'm out of love
I'll bring you up
when you're getting down
And out of all these things I've done
I think I love you better now

Sudah lama Minho tak mendengar Chan mengeluarkan suara nyanyiannya. Dan kali ini, ia benar-benar terhanyut dalam nyanyian halus itu.

I'm out of sight, I'm out of mind
I'll do it all for you in time
And out of all these things I've done
I think I love you better now

Minho hanya memandangi Chan yang tengah sibuk memetik gitarnya dan sesekali melihat ke arah kamera. Ini benar-benar menenangkan, pikirnya. Seandainya lagu ini dinyanyikannya untuknya.

I'm out of touch, I'm out of love
I'll pick you up when you're getting down
And out of all these things I've done
I will love you better now

Dan petikan terakhir pun telah terdengar. Chan menolehkan kepalanya, sedikit mengerutkan alis, "Ngapain lo liat-liat?!" sentaknya. Tangannya sedikit mengacak kembali rambutnya dan menghampiri Minho dan kotak-kotak makanannya. "Awas naksir," ujarnya, kemudian mencomot perkedel kentang dari tangan Minho dan tersenyum usil.

Sialan, lagi-lagi Minho dibuat jengkel!


Hai!
Kemarin lupa update lagi, hehe
Btw kayanya aku lupa ngasih keterangan kalo Chan seangkatan sama 98l. Anggep aja telat setahun ya ...
Hope you guys like it!

- Lif

Now You Know | BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang