I love the little things,
Like when you're unaware
I catch you steal a glance
And smile so perfectly——
Sore ini, Chan sedang berada di runah Minho. Orang tua Minho sedang berada di luar kota dan ia akan menemani Minho dengan menginap semalam.
Minho itu, walaupun barbar, tapi penakut sekali. Chan juga kurang tau kenapa, tapi ditakuti sedikit saja, Minho sudah mencak-mencak tidak jelas, kemudian meminta pertanggung-jawaban. Seakan-akan ia tengah dihamili saja.
Untung saja Chan sabar. Jadi, Minho masih bisa punya teman sepengertian dirinya.
"Chaaan!"
Ah, baru saja dibicarakan dan su-
"Ambilin minum dong!"
-dah memperbudaknya. Ayo, sabar ....
Tarik napas, buang ....
"Chan!" teriak Minho lagi.
Chan langsung saja berdecak dan mempersiapkan suaranya, "SABAR YA, PANGERAN ..." teriaknya sembari mengelus dada, " ... monyet," tambahnya lirih.
——
Minho sibuk berguling-guling di ranjangnya. Sedari tadi benar-benar tak bisa diam. Mengganggu Chan sudah, menghabiskan baterai ponsel sudah, apalagi yang belum?Ah, Minho baru sadar. Mereka belum makan malam. Dan sekarang perutnya tiba-tiba keroncongan.
Diliriknya Chan yang sedang mengotak-atik laptopnya. Sedang apa sih manusia itu?
Hasrat menggangunya 'kan menjadi bangkit.
"Chan," panggil Minho pelan.
Chan langsung menoleh kepadanya. Tumben sekali, biasanya perlu beberapa kali pukulan baru respon yang didapatnya cepat. Tapi kali ini, wah!
Minho langsung saja mendudukkan dirinya di samping Chan dan mendusalkan kepalanya di lengan kokoh Chan.
Kepalanya didongakkan dan dipasangnya wajah memelas ala anak kucing.
"Ino laper, Chan," ucap Minho dengan manik berbinar. Membuat kesan seolah ia tersakiti.
Kepalanya masih saja setia didusalkannya ke lengan Chan. Menimbulkan tatapan heran dari yanh lebih tua. Chan takut kalau makhluk barbar di sampingnya ini ternyata kerasukan arwah kucing.
Kelakuan Minho semakin menjadi-jadi, tangannya kini telah asik mencubiti perut berbentuk Chan. Ternyata keras juga perut Chan, pikirnya kagum.
Ditengah kekagumannya, Minho kemudian mendongak, "Kok keras, Chan?" tanyanya kemudian mencubiti perut itu lagi, "Mau gigit boleh?" sambungnya.
Chan sontak terlonjak kaget, dijauhkannya kepala Minho yang masih bersandar padanya. Chan kemudian mengambil segelas air minum yang berada di sampingnya. Diperhatikannya bolak-balik antara air dan Minho yang masih saja memasang wajah memelas.
Byur ....
Berakhir sudah drama yang dibuat Minho. Wajah itu sontak saja berubah rautnya. Kemarahan benar-benar menguasai Minho. Bisa-bisanya Chan menyiramnya dengan air. MINHO BENAR-BENAR MARAH?
"BANGSAT LO CHAN!!" teriak Minho sembari mengejar Chan dengan membawa mainan kucing di tangannya dan mengacungkannya tinggi-tinggi. "Sini gak, lo nyet!"
Keduanya berlarian dalam ruang kamar Minho dan diakhiri dengan suara raungan Soonie–kucing Minho, yang terinjak ekornya oleh Minho sendiri.
——
"Aah, kenyangnya," ucap Minho yang kini tengah merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengahnya. Kemudian sibuk mengelus-elus kucing-kucingnya yang kini tengah mengerumuninya.
Terlalu lama keasikan dengan majikannya, Minho baru menyadari, kenapa Chan belum kelihatan juga? Apa dia sedang sibuk melakukan ritual di ruang makan?
Minho sontak menolehkan kepalanya mencari-cari keberadaan Chan dan ....
Ah, itu dia! Hehe, Chan tertangkap basah!
"Ngapain lo liat-liat gue? Naksir?" goda Minho. Jemarinya kini tengah mengusap wajahnya bak seorang model. "Gue tau gue ganteng kok Chan."
"Dih, pede."
Minho hanya tertawa terbahak-bahak, kemudian membangkitkan dirinya, "Depan gue kaca, bego!" ujarnya setelah akhirnya kembali melanjutkan tawa menyebalkannya.
Oke, Chan hanya bisa terdiam.
Sialan, ia ketahuan sedang memperhatikan Minho dan tersenyum sendiri di belakangnya.
Hai!
Did I kobam today? Ofc jahsj
Bisa-bisanya abis Kak Chan update, Kak Ino update juga ....
Remahan ini membuatku hidup aeung- Lif
KAMU SEDANG MEMBACA
Now You Know | Banginho
FanfictionNever knew a love like this, now I can't let go. I'm in love with you and now you know. - Lee Minho semi-baku bxb | fluffy romance | short story Bang Chan x Lee Know