6. I Can't Think Straight III

1.7K 240 44
                                    

Seumur hidup, tak pernah seorang lelaki berhasil masuk dalam mimpi erotis Xiao Zhan. Pun, seberapa banyak kaum hawa yang Xiao Zhan miliki sebagai harem, tak pernah sekalipun dia 'bercampur' dengan salah satu dari mereka meski dalam mimpi. Kendati setting di mimpi sering kali berupa kolam renang, sungai dan pantai yang dikelilingi perempuan seksi berbikini.

Tak selalu menjadikan kaum hawa sebagai objek seksual semata, sudah dikata bahwa sebagai lelaki lurus ke depan—pastilah Xiao Zhan hanya memimpikan perempuan dalam mimpi basahnya yang tak sering terjadi. Xiao Zhan selalu menghargai kaum hawa sebagaimana yang diajarkan ibunya, terlalu menghargai kadang tak sadar tatkala dirinya sendiri tidak dihargai.

Perihal mimpi Xiao Zhan yang kali ini—bukan main basah-basahan dengan perempuan sambil saling cipratan. Mimpi Xiao Zhan jauh dari kata lurus. Settingnya masih sama, pantai indah dengan laut biru sewarna rambut Wang Yibo. Lelaki itu mengenakan boxer bermandikan peluh. Terlihat begitu seksi melebihi gadis berbikini manakala memberikan kecupan singkat di tiap senti tubuh Xiao Zhan yang telanjang berbaring pasrah di pantai berpasir putih dengan lelaki itu di atasnya.

Mimpi Xiao Zhan berakhir di bagian saat pilar perkasa Wang Yibo mengacung tegak di depan mata—selepas boxernya hilang entah ke mana.

Satu teriakan—yang lebih seperti pekikan terhanan moment diambil keperawanan—lolos dari bibir Xiao Zhan. Dia terbangun dan burungnya pun ikutan bangun. Beberapa bulir keringat mengaliri pelipis seperti habis main empat ronde, dada naik turun usai ejakulasi. Xiao Zhan meremas kuat lututnya dalam posisi duduk agak ngangkang di atas ranjang sembari menengengok selangkangan.

Mimpi tadi benar-benar terasa nyata. Dipandanginya burungnya yang juga terbangun di balik celah panjangnya. Xiao Zhan bertanya-tanya apakah burungnya mengalami mimpi serupa?

Mengacak rambutnya, Xiao Zhan bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Jam menujukan pukul lima pagi, dan tak ada keinginan untuk melanjutkan tidur sebelum burungnya kembali tidur lebih dulu.

Sekitaran lima menit kemudian, urusan Xiao Zhan dengan burung usai. Mencuci muka di wastafel, peristiwa di tempat Wang Yibo kembali terbayang. Macam mana mesum ekspresi lelaki itu—begitu jemari Xiao Zhan meremas miliknya tanpa sengaja. Sesingkat seringaian setan itulah yang menjadi penyebab mimpi tadi, Xiao Zhan yakin itu.

Selepas kejadian, Xiao Zhan pikir Wang Yibo akan bertingkah yang bikin dirinya naik pitam sebagaimana lelaki itu memintanya datang ke apartemen. Di luar dugaan, Wang Yibo segera meminta maaf karena membuatnya takut—yang malah bikin Xiao Zhan tidak nyaman. Dia sendiri tak tahu mengapa dirinya begitu. Mereka melanjutkan nonton beberapa judul BLCD sebelum Xiao Zhan pulang dengan selamat tanpa lecet di lobang pantat.

Tak bisakah dirinya tidak mengalami kejadian memalukan jika sedang dengan Wang Yibo? Sialnya lagi—bagi Xiao Zhan, seberapa kuat menepikan bayangan lelaki itu, semakin sering Wang Yibo terbayang dalam pikiran beserta ukuran pilarnya seperti yang Xiao Zhan bayangkan.

***

Rekaman donghua Kisah Cinta Nomor Satu di Gusu Lan dimulai hari ini, satu minggu begitu Xiao Zhan resmi diterima kerja sebagai dubber di bawah bimbingan Wang Yibo.

Proses pengisian suara donghua disebut after recording. Dialog direkam sambil melihat percakapan karakter di layar. Durasi satu episode pertama 30 menit, dan rekamannya memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam. Ada bagian yang diulang, karena Xiao Zhan grogi, seterusnya, lelaki itu mulai mampu beradaptasi dengan karakter Wei Ying.

LET ME HEAR YOUR VOICE [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang