2. Blue is the Warmest Color II

2K 265 67
                                    

Pintu mendadak terbuka, seorang lelaki hadir tanpa permisi sembari membawa sebuah helm di tangan.

Terkejut bukan main, reaksi Xiao Zhan menatap lelaki seusianya yang kini berdiri di samping sambil mengusak surai birunya.

Chen Xiao tersenyum. "Perkenalkan, ini Wang Yi, dubber senior yang akan membimbingmu mulai besok."

Jarak mereka yang hanya sejengkal, keduanya saling pandang. Sempat-sempatnya Wang Yibo menyisir rambutnya ke belakang-yang sialnya sangat menawan di mata Xiao Zhan, menyebabkan jantungnya berdebar tak keruan.

Mendapati luapan kaget di paras manis seorang lelaki-tetangganya, sekarang berdiri tegak dengan mata terbelalak dalam ruangan manager pemilik tempat di mana dia bekerja-merupakan sebuah kejutan besar buat Wang Yibo.

Santai tungkai Wang Yibo melangkah menuju samping Xiao Zhan, pegangan jemarinya pada helm di tangan mengerat; efek gemas melihat seri muka lelaki itu, Wang Yibo berusaha mempertahankan rupa datar, sementara atensi tak lepas dari paras Xiao Zhan yang kian dekat.

Berhenti di samping si lelaki, Wang Yibo lebih kaget lagi saat Chen Xiao berujar, "Perkenalkan, ini Wang Yi, dubber senior yang akan membimbingmu mulai besok."

Membimbing, katanya? Prediksi Wang Yibo; Xiao Zhan baru saja diterima Chen Xiao bekerja di studio ini. Ekspresi senang juga kaget tumpang tindih begitu ketara di wajah Xiao Zhan, tetapi raut kaget lebih mendominasi. Tahu si lelaki akan menoleh, Wang Yibo serta-merta tebar pesona dengan menyisir rambutnya ke belakang. Reaksi Xiao Zhan adalah bungkam sambil memandang.

Apakah pesonanya berhasil menawan lelaki itu? Entah.

Orang ketiga di antara Xiao Zhan dan Wang Yibo bergantian melirik, dia melontarkan pertanyaan usai sekian detik tak ada yang bicara. "Apa kalian sudah saling kenal?"

Bebas dari tawanan pesona Wang Yibo, Xiao Zhan buru-buru menjawab, "Tidak juga." Berusaha menenangkan debaran jantungnya, Xiao Zhan mengulurkan tangan yang agak tremor. "Xiao Zhan, calon dubber junior di studio ini. Mohon bimbingannya." Dia membungkuk kepada senior.

Wang Yibo mengangguk kecil. Cepat dia sambut jabatan tangan Xiao Zhan dan berkata "Wang Yi, kuharap kau tidak menyusahkan." balasnya.

Xiao Zhan mendecak dalam hati, tak di kampus, di apartemen, di studio ini pun, sikap angkuhnya tak pernah minggat. Sedetik kemudian Xiao Zhan baru sadar, Wang Yibo hanya memperkenalkan dirinya dengan nama Wang Yi. Ternyata dubber tak jauh berbeda dari publik figur yang memiliki nama lain untuk pekerjaan mereka sebagai artis.

Wang Yibo, dia meremas jemari Xiao Zhan tatkala merasakan kelembutan telapak tangan si lelaki. Berani jamin, sekian banyak jemari beberapa laki-laki yang pernah dia sentuh, milik lelaki di depannya ini yang paling lembut. Tak bisa disamakan dengan tangan kaum hawa karena Wang Yibo selalu menjaga kontak fisik dengan mereka.

"Ehem!" Chen Xiao berdeham, spontan melepas jabatan tangan kedua lelaki di depan.

"Jadi, apa tujuanmu memanggilku?" tanya Wang Yibo, sikapnya tidak mencerminkan layaknya seorang bawahan kepada atasan.

"Membimbing juniormu yang baru." Chen Xiao menatap si pemula, Xiao Zhan ."Baiklah, Xiao Zhan, mulai sekarang kau ikut Wang Yi, dia akan mengajarimu."

Xiao Zhan tak mendapati penolakan melalui ekspresi Wang Yibo walau lelaki itu tidak memberikan respons. Dia pikir Wang Yibo tidak bisa menolak.

"Terima kasih, Manager." Xiao Zhan membungkuk sesaat.

Atensi Wang Yibo menemukan keseriusan dalam diri Xiao Zhan, tanpa basa basi dia berpaling menuju pintu dan berkata kepada si junior. "Ikut aku!"

LET ME HEAR YOUR VOICE [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang