kisah 3 satu ruangan dengan pembuat masalah

16 10 0
                                    

Sesampainya mereka di dalam kelas. Ketiga temannya Ranata kaget bercampur bahagia karena mereka melihat empat pangeran - pangeran tampan ada di kelas mereka.

" Fin, aku gak salah liat kan ni" tanya Intan sambil menepuk pundak Fina

"Ini benaran gak mimpi kok In, aku juga liat kok" sambil menggenggam tangan Ara, sampai Ara merasakan kesakitan di tangan nya atas kelakuan Fina

" Iya itu mereka, tapi jangan sampai tangan ku remuk juga kali fin" ujar Ara, sambil melepaskan genggaman Fina

"Oh sorry Ara Cute" kata fina sambil mencubit pipi Ara

"Mereka satu kelas dengan kita, kok aku baru nyadar ya" bingung Ara

"Itu dia dari kemaren kita gak liat mereka gitu?" Kata Intan bingung

" Kita kemaren masuk, tapi kita gak liat mereka" ujar Fina

" Ha.. betul tu" ujar Intan
" Apa mungkin kita terlalu fokus sama materi jadi gak ngerasain pangeran tampan tampan itu di kelas ya" sambung Intan

"Mungkin juga karena terlalu fokus sama pangeran pemberi materi kelas jadi gak liat deh pangeran sebenar nya" ujar Fina sambil tertawa

" Hahahahhahahahhaha" tawa ketiga nya kompak, dan membuat Ranata yang di belakang menjadi bingung atas kelakuan ketiganya.

" Hey, kalian kenapa sih" tanya Ranata

" Oh gak papa kok" ujar Intan

Ke empat nya langsung ke bangku mereka masing masing. Sedang kan Ranata masih kebingungan atas kelakuan teman - temannya itu.

Tak lama datang lah dosen yang akan memberikan materi serta memberikan tugas kepada mahasiswa yang ada di kelas itu.

Pada saat dosen menjelaskan materi Intan berbicara kepada Ranata

" Nat... " Panggil Intan

"Em... " Jawab Ranata

" Kamu ada ketemu lagi gak sama cowok kulkas itu" tanya Intan kepada Ranata yang sedang fokus kepada penjelasan dosen mereka

Dan seketika membuat Ranata terdiam, dan kehilangan fokus. Sementara Intan masih menunggu jawaban Ranata.

" Aku gak ada ketemu dia lagi dan aku harap gak akan pernah ketemu dia" ujar Ranata

" Kamu harap..," ujar Intan sambil mengangguk - angguk " tapi kalau takdir yang menyatu gimana Nat? " Tanya Intan lagi

"Kalau takdir, aku akan merubah takdir itu, agar aku tidak bersatu dengan es balok itu, si muka kulkas itu " jawab Ranata dengan kedua tangan bersilang berulang kali di depannya.

Seketika membuat dosen yang lagi menjelaskan materi langsung menegur nya.
" Ranata " tegur dosen

Dan langsung membuat Ranata langsung menghadap ke arah dosen, sedangkan Intan Hanya diam saja.

" Tolong jelaskan kembali tentang materi yang saya sampaikan"
Ujar dosen dengan tegas dan membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu langsung menatap Ranata .
" Dan silahkan berdiri, agar yang lain bisa mendengarkan dengan jelas" sambung dosen itu

Membuat Ranata berdiri dan sambil menghembuskan napasnya kasar. Dan membuat semua nya menatap nya termasuk Ares dan teman temannya. Mulai lah Ranata menjelaskan materi dengan jelas dan terperinci membuat mahasiswa yang mendengar nya paham atas penjelasan Ranata, begitu pula dengan dosennya. Setelah selesai menjelaskan Ranata dipersilahkan duduk kembali.
Di sisi lain Ares menatap Ranata dari belakang serta batinnya berkata
" Menakjubkan" ujarnya dalam batin serta sebuah senyuman mengukir bibir nya. Dan tidak waktu lama dia kembali fokus ke pelajaran nya.

keindahan cinta yang dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang