BAB 3

8.9K 378 5
                                    

Happy reading

Kring,,,, kring,,, kringg

"Oke anak-anak kita akan melanjutkan materi tadi minggu depan, saya permisi" ucap bu indah berlalu meninggalkan kelas

"Queen ayo kekantin cacing diperut aku udah pada demo" ucap dinda sambil memegang perutnya

"Ih dinda mah makan mulu kerjaannya" ucap rara

"Bodo amat emang aku pikirin" ucap dinda

"Udah dong kalian berdua itu bisa diam gak sih" ucap aurel kesal dengan kedua sahabatnya itu

"Tau tuh aku mau nungguin kak kevin dan kak dafa kalau mereka marah karena aku tinggal gimana, emang kalian mau nanti dimarahin" ucap queen

"Hehehe enggak mau sih soalnya kakak kamu kalok marah udah kayak banteng ngamuk serem tau" ucap dinda cengengesan

"Makanya kalau takut jangan buat dia marah kalian ini kayak baru pertama kali aja" ucap aurel

"Huh yaudah, tapi manasih kok gak dateng-dateng aku laper banget nih" ucap rara

"Nah panjang umur tuh mereka" ucap queen menghampiri kakaknya

"Kakak lama banget sih kan aku lapar" lanjut queen kepada kedua kakaknya itu

"Maaf sayang tadi ada urusan bentar, yaudah yuk kita kekantin" ucap kevin lembut

"Yaudah ayo" ucap queen dan diikuti dafa dan teman teman queen

Skip kantin

Heh bukannya mereka anak baru yang didepan gerbang itu yah

Ihhh ganjen banget sih

Cantik cantik lagi anak barunya

Ihh muka sok polos

Apaan sih pakek gandengan tangan sama kak kevin dan kak dafa lagi

Lagi-lagi queen harus mendengarkan hal yang menurutnya tidak berfaedah tersebut, dia dibuat kesal dengan para fans kakak kakaknya itu "apa apaan coba kan mereka kakak aku emang gak boleh apa deket-deket" batin queen dengan muka ditekuk kesal

"Udah jangan ditekut gitu muka nya ntar tambah jelek" ledek dafa kepada queen

"Ihh kak dafa kok malah bilang aku jelek sih" kesal queen kepada kakaknya tersebut

"Makanya muka kamu jangan ditekut senyum dong, kamu gak usah dengerin mereka" lanjut dafa

"Bener tuh queen kamu kayak gak biasa aja, lagian kapan lagi coba kita kayak artis gini" ucap rara

"Artis gundul mu ra lagian emang kamu gak risih digosipin sama cabe-cabean" ucap aurel

"Aurel emangnya disini ada cabe yak bukannya cabe itu adanya dipasar" ucap polos queen seketika mereka berlima menepuk jidat sambil bergumam

"Lupa kalau ada anak polos" batin aurel

"Hadeh polosnya sahabat gue" batin dinda

"Untung masih ada kakaknya kalau gak udah gue buang" batin rara

"Adek sapa sih ini" batin kevin dan dafa

"Kok kalian malah diam sih" kesal queen

"Udah-udah lihat kita udah sampai yuk duduk" ucap dafa mengalihkan pembicaraan

"Queen mau pesan apa" lanjut dafa

"Aku mau makan mie ayam minumannya es teh kak" ucap queen berbinar

"Yaudah kakak pesanin" lanjut dafa

"Loh kak kita emang gak ditanya" ucap dinda

"Pesan sendiri" ucap dafa dingin dan berlalu pergi untuk memesankan makanan untuk adiknya itu

"Gila sama queen lembut lah sama aku dingin banget" ucap dinda

"Emang kamu siapanya kak dafa kan kalau queen adiknya wajar lah" ucap rara memutar mata malas

"Eh eh sapa tau kak dafa jodoh aku kan kita gak tau" ucap dinda

"MIMPI" ucap rara dan aurel kompak

"Ihh nyebelin yaudah deh karena aku lagi baik dan juga lagi lapar kalian mau pesan apa" ucap dinda

Sebelum rara dan aurel menjawab kevin sudah bersuara

"Bakso+es teh" ucap kevin datar

"Astaga ternyata gak cuma kak dafa aja yang dingin dan datar ternyata kakaknya yang satu ini gak ada bedanya" gumam dinda pelan

"Kita samain aja semua" ucap aurel

"Sabar-sabar orang cantik emang banyak godaannya" ucap dinda mengelus dada sabar

"Yaudah tungguin dulu" lanjutnya dan lansung pergi memesan

Berselang beberapa menit, tiba-tiba,,,,,



Komen dan vote ya💞

Next part

Next part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QUEEN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang