08: Kesalahan Pertama, Kedua, dan Ketiga

3.1K 930 1.4K
                                    

www.sharingstories.com




Minhyun dan Bona berakhir bertengkar. Sebenarnya keduanya memang sering bertengkar, namun kali ini jauh lebih parah. Bona sudah sangat muak dengan sifat Minhyun yang selalu 'sok tahu' sedangkan Minhyun kesal terhadap Bona yang tidak pernah percaya dengan omongan pria itu.

Bukan hanya tentang Ahra, namun tentang berbagai masalah-masalah lainnya.

Tapi, membuka situs web itu dan berniat menolong Ahra memang merupakan sebuah kesalahan. Tiga bulan setelah kejadian tersebut, ada beberapa yang tak dapat diselamatkan. Sayangnya, mereka benar-benar tak menyadari kesalahan apa saja yang sebenarnya sedang mereka lakukan.




Sharing Stories (3)

Heejin:
Ra? Kamu gapapa?
Heejin:
Maaf aku nelepon polisi, aku panik. Tadi polisi udah sempat ngelacak lokasi kamu. Senior Living Anggrek, tapi di dalem sana engga ada yang mencurigakan. Kamu di bagian mana?

Ahra:
Maaf juga saya sudah marah-marah, tadi saya terlalu panik. 😇
Ahra:
Saya belum pernah keluar dari rumah tapi memang betul saya ada di Senior Living Anggrek. Hanya saja, saya tidak tahu bagian luar dari ruangan ini. Mungkin memang tersembunyi.

Mark:
Lo engga bisa kabur? Atau lewat jendela gitu?

Ahra:
Tidak ada jendela, pintu dikunci.

Heejin:
Terus tadi itu kenapa? Dia marahin kamu?

Ahra:
Iya, dimarahi dan dipukul. Awalnya saya tidak pernah merasa posisi saya berbahaya. Saya tidak pernah berpikir sedang diculik. Kakak sangat baik, meskipun saya tidak pernah diizinkan keluar dari rumah. Itu sebabnya saya sempat ragu harus pergi atau tidak.
Ahra:
Tapi kemarin adalah pertama kalinya saya dipukul oleh kakak. Saya selalu dipaksa mengonsumsi obat, dan kemarin saya dipukul karena menolak untuk minum obat.

Mark:
Wait—
Mark:
Obat apa?

Ahra:
Tidak tahu apa nama obatnya, tapi saya sudah ketergantungan. Kalau tidak minum obat, saya akan sakit.

Mark:
Terus kenapa lo engga mau minum obat?

Ahra:
Kadang saya memang ingin mati saja.
Ahra:
Terlalu melelahkan karena selalu dilarang keluar dari rumah.
Ahra:
😇

Heejin:
HEHHH
Heejin:
Jangan mikir kayak gituuuu!

Heejin invited Kai, Hyunjin to the group.
Kai joined the group.
Hyunjin joined the group.

Ahra:
Hari ini saya dipukul lagi karena belum minum obat, tapi pukulannya lebih keras karena ada polisi. Sepertinya kakak curiga itu ulah saya. Mungkin sebentar lagi saya akan ketahuan dan hukumannya menjadi lebih menyakitkan.
Ahra:
Saya ingin cepat-cepat pergi dari sini.
Ahra:
@Kai @Hyunjin ini siapa?

Heejin:
Kai anaknya polisi yang tadi bantuin kita nyariin kamu
Heejin:
Kalau Hyunjin itu yang tadi nelepon kamu, dia udah ngelarang aku lapor polisi tapi aku engga percaya soalnya ngirain dia lagi becanda
Heejin:
Gapapa kan aku invite mereka di sini?
Heejin:
Mereka mau bantu kamuuu

www.sharingstories.com | 94-03lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang