Mengenal Rasa

2.1K 74 1
                                    

Hallo.....maaf ya baru update lagi, lagi sibuk ngajar online...heee, sama cari inspirasi, mudah-mudahan masih ada yang pengen baca lanjutannya ya...🤓📖📖
Yuk.....mulai aja...🍃🍃🍃🍃

Tokk...tokkkk tokkkk....

Malam itu suara pintu kamar Rika seperti ada yang mengetuk dari luar, hari ini sudah dua malam Rika menginap di Rumah Singgah Cisara. Dengan rasa ketakutan Rika memberanikan diri menuju pintu, dan mengintip dari jendela. Rasa takutnya menjadi hilang ketika dilihatnya dokter Agus dan seorang wanita paruh baya datang.

" Rika, gimana keadaanmu sekarang?"

" Baik dok, maaf dokter kenapa malam-malam datang kesini?"

" Kebetulan tadi lewat, pengen liat keadaanmu, juga sekalian kenalin, ini bu Diah, dia juga akan tinggal disini, mungkin bisa jadi temanmu juga" Dokter Agus memperkenalkan wanita paruh baya itu, " Nah...dan ini aku bawain kamu nasi goreng, tadi kebetulan pengen sekali makan nasi goreng, inget sama kamu, mungkin belum makan"

" Saya bu Diah, nanti kita bisa ngobrol-ngobrol ya Rika, saya tinggal ke kamar dulu, permisi dokter", wanita paruh baya itu tersenyum sambil menjabat tangan Rika, kemudian minta ijin untuk masuk ke kamarnya.

" Aduh dokter, saya jadi ngerepotin, makanan disini juga udah cukup"

"Nah, kalau yang ini buku dan alat tulis lainnya, kalo seragam kamu masih ada kan?"

" Saya benar-benar jadi gak enak dokter"

" Ga apa Rika, besok kan kamu ke sekolah, dikit lagi kamu ujian, harus lulus ya, dan optimis".

" Terima kasih dokter, saya gak bisa balas kebaikan dokter"

" Hmmm besok pagi, ke sekolah gimana kalau?"

" Dok, saya besok naik angkutan umum" Rika langsung memotong.

" Saya lewat sini untuk pergi ke RS, siang setelah praktek di RS akan kesini juga, jadi kalau saya jemput Rika, saya ajak kamu sekalian mungkin lebih aman, kamu gak percaya sama saya ?"

" Bukannya begitu dok"

" Besok, saya jemput, Ok, gak boleh nolak, saya harus pastikan kamu aman"

"Gimana ya dokter, saya jadi..."

" Ok, gak ada lagi alasan buat nolak besok pagi saya jemput, selamat malam ya Rika, " sebelum pulang dokter Agus menyuruh Rika masuk ke kamarnya dan mengunci pintu " Ingat pastikan kunci pintunya, jangan lupa berdoa agar pikiranmu tenang", lanjut dokter Agus.

Sementara itu, Rika masih berdiri terpaku di dekat pintu kamarnya, yang telah ia kunci. Ia benar-benar melihat sosok laki-laki yang berbeda dengan yang biasa dia temui di rumah Wiroto. Dokter Agus yang sangat baik, perhatian dan memastikan keadaannya aman, sedang Doni yang selama ini dia temui dingin dan tak punya perasaan. Benar-benar dua hal yang sangat bertolak belakang.

...........
Keesokan harinya, sesuai janji dokter Agus, pagi hari itu ia berangkat lebih awal untuk menjemput Rika.

Rika juga kelihatan telah bersiap siap menunggu di parkiran. Beberapa menit kemudia dua lelaki tampan dengan mobilnya masing-masing juga sudah siap disana.

" Rika, ayo masuk" lelaki itu membukakan pintu mobil untuk Rika.

" Siapa dia Rika", Dokter Agus kaget.

"E...e ...Mas Doni, kenapa disini?" Rika kaget, wajahnya pucat.

"Mama, bilang kamu disini, untuk apa Rika, aku bingung cari kamu", wajah Doni tampak benar- benar memiliki ekspresi cemas walaupun baru kali ini Rika melihatnya.

"Ayo Rika nanti kamu terlambat", dokter Agus pun membukakan pintu mobilnya untuk Rika.

"Ini siapa Rika, untuk apa kamu disini?"

" Maaf perkenalkan saya dokter Agus, Rika memang ingin tinggal disini,karena tempat ini pilihannya"

" Hmm, tempat pilihan apa Rika?", Tanya Doni, " Aku juga dulu sering kesini, tapi disini bukan pilihanku, kamu juga baru kenal dokter ini beberapa hari, kenapa kamu harus sama dia"

Rika tampak kebingungan, karena ternyata Ibu Wiroto menceritakam semua pada Doni, sehingga Doni sekarang tahu dia ada di tempat itu.

" Mas, mas Doni pulang aja, saya sama dokter Agus aja" pinta Rika dengan nada halus.

"Rika, ayo masuk, aku mohon, nanti kita bicara" pinta Doni dengan mukanya yang penuh ekspresi, yang entah dia pelajari dari mana, membuat Rika seperti terketuk hatinya.

Dokter Agus mencegah dan menarik, tangan Rika, namun Doni dengan cepat melepaskan genggaman dokter Agus.

" Dok, biarkan dia sendiri yang memilih, dia lebih tau saya, dan saya tahu dia" Doni menatap tajam dokter Agus.

Seperti Doni memegang remote, Rika melangkahkan kakinya ke mobil Doni tidak bisa menolak, entah apa yang mendorongnya untuk berjalan kesana, masuk ke mobil orang yang telah membuatnya hamil.

" Maaf dok, saya sama mas Doni", Rika bingung entah rasa apa yang ia rasakan



















CINTA TULUS (Tamat✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang