Keputusan

2.1K 67 2
                                    

Bu Wiroto pagi itu telah datang ke Cisara, bersama dokter Agus, dan Winda juga dokter Feril siap mengadakan pendampingan kepada Rika.

" Rika selamat pagi, seperti yang kamu tau, hari ini hari ke 40 setelah hari haid pertamamu, seandainya catatan medis ada indikasi serius, aborsi bisa dilakukan", Dokter Feril membuka pendampingan.

" Apapun keputusanmu kami akan selalu berada di samping kamu dan memberi support untuk kamu Rika" sambung dokter Agus.

" Iya kami semua bersama kamu". Winda menambahkan, sambil mengelus punggung Rika

" Terimakasi semua relawan disini, semua sudah mendukung Rika, walaupun Rika tidak ingin mengungkapkan yang terjadi", ibu Wiroto mengucapkan terima kasih, " Keputusan apapun yang Rika buat saya akan selalu mendampingi dia, menjaga dia dan anaknya nanti kalau lahir, saya merasa bertanggung jawab terhadap dia", lanjutnya

" Saya bersyukur bisa bersama semuanya disini, saya sudah membaca hasil medis dokter Feril, saya tidak ada kelainan apapun dan bisa melanjutkan kehamilan ini, jadi saya tetap akan memilih menjaga calon anak saya dalam kandungan ini"

" Baiklah, Rika, di masyarakat kita yang memiliki norma-norma sosial yang kuat akan ada berbagai macam, cobaan yang akan kamu alami nanti, jadi kamu harus menyiapkan mental untuk itu, dan kami akan membantumu selalu" Winda memberi semangat.

" Iya, saya tahu itu, karena itu saya ingin tetap tinggal disini" , Rika menjawab sambil menoleh bu Wiroto.

" Rika, jika itu yang kamu mau ibu tidak bisa memaksamu, tapi kapanpun kamu membutuhkan ibu, rumah ibu untuk kamu dan anakmu ini selalu terbuka, bahkan jika Rika mengijinkan, ibu yang akan rawat dia, karena kamu harus melanjutkan hidupmu dan seharusnya pelakunya diberi hukuman"

Winda menoleh, memberi kode agar tidak membicarakan si pemerkosa, bu Wiroto menghentikan ucapannya. Sebelumnya, Winda sering memperingatkan semua orang, agar hati-hati berbicara kepada korban pemerkosaa , karena korban pemerkosaan bisa saja akan trauma jika pelaku disebut-sebut, dan Rika dipaksa menceritakan kejadian yang menimpanya.

" Baiklah Rika, sudah membuat keputusan, jadi dia akan tinggal disini, sampai nanti ia melahirkan dan selama ia berada disini, dia akan tetap mendapatkan pendampingan, dan jika suatu saat ada rencana yang ingin ia lakukan kita semua juga harus siap membantunya", dokter Agus menutup konsultasi dan pendampingan.

Hari itu Rika sudah merasa membuat keputusan yang sangat tepat, untuk menyelamatkan bayinya juga keluarga Wiroto serta melancarkan perjodohan Doni dan Winda.

Setelah semua pulang, dokter agus mendekati Rika " Rika, mungkin ini berat untukmu, setelah lulus nanti, kamu harus menikah, aku bersedia menjadi ayah dari anak ini, aku mencintaimu!"

Rika tersentak kaget dan menjawab, " Saya tidak mau semua orang kasihan melihat saya, bahkan sampai berkorban"

"Hal yang menimpamu ini bukan aib dan pasti akan ada laki-laki yang mau menerimamu apa adanya" Dokter Agus memegang tangan Rika " Dan saya mau menerima kamu, tidak akan mempermasalahkan masa lalumu"

"Sudah dok, saya gak mau dokter ikut masuk dalam masalah saya"

"Maaf jangan tersinggung, tapi saya memang mencintaimu Rika, tidak ada maksud lain"

" Mohon jangan bahas masalah itu lagi dok, saya ingin menjalankan keputusan ini sesuai yang saya inginkan, jadi tolong jangan ucapkan itu lagi", Rika menuju kamarnya.

.....
Sementara di malam hari, Doni sudah menunggu di jendela kamar Rika untuk bertemu lagi.

" Mas, saya sudah bilang, jangan kesini lagi, nanti orang-orang akan curiga, dan saya gak punya tempat tinggal lagi"

" Sttt, buka dulu jendelanya"

" Rika, ayo pulang, aku udah gak sanggup lagi tiap hari harus bertemu Winda, dan mama salah paham, aku berubah karena mencintai winda, kamu yang bisa bantu aku bukan Winda"

" Itu lebih baik, keluarga Mas adalah keluarga terhormat"

" Kenapa kamu memalingkan wajah?", Doni mendesak Rika, " sebenarnya kamu juga gak mau kan ini terjadi?"

" Saya memang ingin itu terjadi, kalian menjadi pasangan bahagia"

"bagaimana aku bisa bahagia, sedangkan yang aku cintai kamu"

" Itu gak mungkin bisa terjadi, ini akan menghancurkan keluarga Mas, Mas tau wanita seperti apa yang diinginkan Ibu, lalu bapak mendengar ini sakit jantungnya bisa kumat, Mas bisa berubah dan bisa mengungkapkan emosu saya bersyukur, hutang budi saya mungkin sudah terbayar sedikit walaupun tidak lunas"

" Rika, mohon Rika, apa kamu pernah melihatku memohon seperti ini, biasanya aku hanya memerintahmu, silahkan perintahkan apa saja, asalkan bukan untuk melupakanmu".

" Mas, kalau mas kesini lagi, saya yang akan pergi, dan Mas tidak akan bisa melihat saya lagi, bagaimana? Rika memperingatkan Doni, " yang mana yang mas pilih saya pergi dan mas tidak akan tau saya dimana lagi, atau Mas yang gak usah menemui saya"

Perdebatan itu terus berlanjut dan tanpa disadari seseorang telah berada di depan pintu kamar Rika yang kebetulan tidak terkunci...

Siapakah dia...ditunggu ya...bagian terakhirnya......💖💖🤵👰?

CINTA TULUS (Tamat✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang