2. Siapa Dia?

27 10 2
                                    

Haii.....
Jangan lupa buat vote sama komen sebanyak banyaknya ya.

Kalo ada typo, bilangin ya:)

Selamat membaca! Enjoy!

•°•°•°•°•

Sepertinya hari ini cuaca sedang buruk. Cuacanya terlihat mendung dan mungkin sebentar lagi akan hujan. Seorang gadis masih bergelung dalam selimutnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 05.45 WIB. Padahal alarm sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu.

Kriinngg.....

Alarm berbunyi sekali lagi. Ara pun mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Dia mengerutkan kening kala mrlihat kearah jendela yang menampakkan cahaya redup.

"Jam berapa ini? Kok sepertinya masih pagi" dasar kaum rebahan, lihat cuaca redup dibilang pagi.

"DEMI APA?! BENTAR LAGI JAM ENAM?! ASTAGFIRULLAH KENAPA GAK ADA YANG BANGUNIN?!" Ara refleks berteriak saat melihat jam yang tertera pada jam weker di atas nakas.

Dia pun buru-buru turun dari kasur dan menyambar handuk lalu melesat kedalam kamar mandi. Kurang dari 15 menit Ara sudah keluar dengan handuk melilit ditubuhnya. Dia setengah berlari dari kamar mandi dan mengambil seragamnya lalu kembali ke kamar mandi.

06.15 WIB Ara sudah siap dengan seragam dan perlengkapan sekolahnya. Dia pun segera turun dan langsung menuju dapur. Saat melewati meja makan, Ara hanya melihat Kayla yang sedang menikmati sepotong roti selai dan segelas susu. Kayla melirik sebentar Ara dan kemudian berdiri melangkah keluar rumah. Di depan pintu dia berbalik dan berbicara pada Ara.

"2 menit" ucap Kayla dengan muka datar.

Setelah mengatakan hal itu, Kayla melengos keluar dan Ara pun langsung melakukan langkah seribu. Ara hanya meneguk susunya dan berpamitan kepada bi Ina. Mama dan papanya tak ada di ruang makan. Bila sudah seperti itu hanya ada 2 kemungkinan. Pertama, mereka pergi keluar kota di pagi buta karena urusan bisnis. Kedua, mereka tidak pulang semalam juga karena urusan bisnis.

"Alhamdulillah. Bi, Ara berangkat dulu ya, udah ditungguin tuh sama Kayla. Jangan rindu ya, Bi. Hehehe... Assalamualaikum" pamit Ara.

"Waalaikumsalam, hati-hati, Non!" jawab bi Ina seraya tersenyum.

Ara menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Terdengar suara motor matic dinyalakan, itu tandanya Kayla sudah siap berangkat. Ara mengeluarkan motornya sendiri dari garasi, menyalakannya dan kemudian melaju keluar gerbang dan berangkat ke sekolah bersama Kayla.

•••••

06.58 WIB. 2 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Ara masih berada diparkiran, entah kenapa parkiran kali ini sangat ramai. Sepertinya akan ada rapat bersama guru sekolah lain. Ara bingung memarkirkan motornya dimana sementara waktu terus berjalan. Kalau dia memarkirkan motornya sembarangan, yang ada malah dia kena denda dan gak diperbolehkan bawa motor selama seminggu.

"Ya Allah, Ara harus gimana? " Ara berucap dengan kondisi matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Neng Ara? Neng Ara kok masih disini? Bel udah mau bunyi loh Neng" Pak Heru, tukang kebun yang sedang menyapu tiba-tiba menghampiri Ara yang sedang kebingungan.

"Pak, Ara bisa minta tolong sama bapak nggak? Ara harus masuk kelas sebentar lagi, tapi Ara mesih belum nemuin tempat parkir. Ara boleh menitipkan motor Ara ke bapak? Nanti bapak tolong carikan tempat parkir. Ara mohon pak" Ara berucap dengan kondisi hampir menangis.

"Eh aduh Neng, jangan nangis. Iya nanti bapak carikan parkiran, Eneng masuk aja sekarang" Pak Heru gak tega saat wajah Ara memerah menahan tangis.

I'm a Cherry Blossom (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang