Prolog

18 2 1
                                    

Cemburu itu butuh tenaga, maka dari itu kalo lagi cemburu dibarengin sama makan. Biar seimbang

-Kalea cangtip-

_____

"Mipan zuzuzu zuzuzu.. mipan ak--"

"Diem ngapa sih Le!"

Tuh kan langsung dibentak, kalau Lea lagi bahagia tuh nggak ada yang paham. Lihat deh sekarang, padahal kedua temannya itu tengah sibuk dengan handphone masing-masing. Tapi kenapa Lea nyanyi aja nggak boleh? Cuma nyanyi lho ini.

Kalea mendegus lalu menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan. Mencoba meredam nyanyiannya agar tidak terdengar lagi oleh Reon disebelahnya.

"Le, kantin yuk!"

Sip, akhirnya sahabat perempuannya itu paham kalau Kalea sudah gabut daritadi. Dengan semangat 45 Lea menggandeng lengan Aya dan membawanya lebih dulu ke kantin.

"Kalea! Reon belum aku ajak tauu" kesal Ayara yang tak diindahkan oleh Lea. Sampai di kantin, Gadis itu malah sekarang asik memilih makanan.

Sampai akhirnya Aya juga ikut memesan makanan dan pergi ke tempat duduk yang kosong.

"Kok gue ditinggal?"

Persis didepan mereka sekarang berdiri seorang Reon dengan wajah kesalnya. Lelaki berperawakan jangkung dengan baju seragam yang dikeluarkan dan rambut acak-acakan itu kini duduk disamping Lea dengan satu makanan yang ia letakkan di meja.

"Berisik Yon, dah tau kan sekarang kita disini" ketus Lea yang masih menyantap makanannya. Masih dengan aura sensinya pada pria itu.

Berbeda dengan Ayara yang merasa bersalah dan meminta maaf pada Reon, walaupun kedua mata Lea tak berhenti melotot ke arah Aya gadis itu tak mengindahkan gertakan dari Lea. Padahal menurut Lea, Aya tidaklah bersalah. Reon saja yang lenjeh!

"Dikit-dikit maafan lo Ay, lebaran tiada akhir!"

Reon menjitak kepala Lea kasar. Memang temannya satu ini not have akhlaq . Lelaki itu kini beranjak untuk membeli minuman seperti kedua sahabatnya.

"Tuh cowo nggak bakal dapet cewe kali ya, kalo hari-hari kasar gitu sama cewe" gerutu Lea membuat Aya geli. Kalau sehari aja nggak debat, bukan 'KaRe' namanya.

"Ya kamu aja Le yang jadi cewenya?" Ucap Ayara dengan alis yang sengaja dinaik turunkan untuk menggoda Kalea, Yang hanya ditanggapi dengan decakan dan gelengan pelan.

Deg..

Kenapa sih, mengumbar keuwwuan harus di depan istri sahnya?!
bantin Lea kini panas dingin.

Bola mata Kalea tak bisa luput dari pusat perhatian kantin siang hari ini. Dimana seorang lelaki tampan tengah digandeng paksa oleh chili bergincu merah. Tepat didepan matanya.

Dih? Dikira saya bakal iri bos??

Anjir, jelas irilah!

"REON, LEA CEMBURU!" Cicit gadis itu tepat ditelinga Reon yang baru saja datang.

Lelaki itu paham apa yang membuat Kalea memberengut kesal. Berbanding terbalik jika kalian fikir lelaki itu akan menenangkan sahabatnya, justru Reon mencibir Kalea karena tingkat ke-pedeannya.

"Cemburu sama siapa sih Le? Pacarmu itu cuma bayangan" sahut gadis yang sedari tadi diam dihadapan Lea.

"Udahlah Le, diemin aja. Toh doi masih sama cabe kriting. Yakalik beneran suka" kini Ayara yang berbicara.

"Terima nasib, nggak usah halu. Arta yang lo lihat belum tentu baik hatinya."

Ayara terlihat mengangguk setuju dengan pendapat Reon barusan. Lea menatapnya kesal, fix lah Lea benar-benar merasa tidak punya teman. Nggak bikin adem kepala malah pada bikin panas hati.

"LEA TUH LAGI CEMBURU LIHAT ARTA SAMA TINI!"

Ngegass, kalau ngomong sama dua sahabatnya Lea memang harus ekstra sabar. Mereka tuh contoh sahabat yang nggak pernah ngedukung hubungan sahabatnya. Nih, dua orang disekitar Lea adalah penghancur rumah tangga antara Kalea dan Artara.

"Alay"

"Coba deh Le, lo tuh berhenti ngehayal. Arta bukan siapa-siapa lo. Berhenti buat hati lo sakit sendiri."

Lea menatap Reon tajam, "Kapan sih Reon merestui hubungan gue sama Mas Arta?!"

Mendengar ucapan Kalea membuat Aya tersedak, sejak kapan sahabatnya itu memanggil kakak kelas mereka dengan sebutan Mas?! Sudah gila memang Kalea.

"Terserah Reon sama Aya deh! Lea pusing. Pokoknya kalau Lea bilang Arta ya Arta!" Lanjutnya lalu kembali memakan makanannya yang tertunda. Tak lupa, tatapannya masih mengarah ke dua sejoli yang tengah bermesraan di depan sana.

Reon dan Ayara hanya menggeleng melihat tingkah satu-satunya teman unik mereka. Bayangkan saja jika satu hari tanpa Kalea, mungkin keduanya akan mati kebosanan.

_____

Kalau nggak suka, bilang. Jangan tiba-tiba ninggalin tanpa kasih kabar..

Wkwkw, gimana ceritanya? Kayaknya kalimat diatas bakal aku jadiin motto :v
Dibagian prolog ini aku mau kasih kalian pilihan untuk pergi atau menetap😜

Atau bahkan simpan di perpus dulu besok kalau udah tamat baru baca🤣 jujur itu tipe aku hahah

Insyaallah aku bakal selalu up ini tepat waktu berhubung Esperer lagi ada masalah.

KaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang