Halu itu wajar, yang nggak wajar itu sampe lo mikir dia suami lo.
-Reon-
[Yg tertampar ucapannya Reon, sama kok gue juga 🤣🤏 istrinya zhou keyu mah bisa apa hiksd..]
_____
Mau dibilang apapun juga, rasanya Kalea itu udah kebal sama sikap cuek dua orang dihadapannya ini. Seperti sekarang, Kalea dan kedua sahabatnya tengah nongkrong santai di salah satu kafe dekat rumah Lea.
Tak ada yang berbeda dari jalan biasanya, kalau Ayara tengah mengerjakan tugas pasti Reon juga sibuk dengan game di ponselnya, dan tersisalah Kalea dengan headset ditelinganya.
Jangan ditanya deh masalah bosannya. Kalea yang aktif disuguhkan dengan kedua orang pendiam ini adalah kombinasi yang tidak singkron. Kalau kata Lea sih, mau gimana lagi? udah temenan dari orok.
"Misi mba, mas, kapan sih kita beneran nongkrong gitu?" Ujar Kalea mulai bosan.
Reon menoleh, "Sinilah Le, mabar" serunya semangat.
Tuk!
Tangan Kalea melayang tepat dikepala Reon. Ayara sebagai penonton hanya bisa berdecak, sering mendapat keuwwu-an seperti ini membuatnya bosan lama-lama.
Reon yang tampan dan Kalea yang cantik, bukankah seharusnya Lea tak perlu mengejar Arta kalau seperti ini? Ada yang mapan didepan, kenapa harus cari di luar sana?
"Udah ah, kalian mah berantem terus. Le, besok aku harus ke rumah oma. Kamu baik-baik ya sama Reon" ucap Aya,
"No! Kalau perlu aku bilang tante Rasya biar lo nggak ikut pulang kampung" kecam Kalea dengan nada marah yang dibuat-buat. Nah, ini salah satu sifat Kalea, selain Halu tingkat dewa gadis ini juga manja dengan Reon dan Ayara.
Reon memasukkan ponselnya ke dalam saku. Lelaki itu kini memeluk Kalea erat dari belakang dan sesekali mencubit pipi gadis itu.
Ayara terkejut, sungguh. Baru pertama kali seorang Reonald mau memeluk perempuan apalagi gelayutan gitu. Fix langka!
"Reonnn! Lo ngapain?!" Pekik Kalea yang langsung menjadi pusat perhatian kafe. Ayara yang sempat terkejut kini justru menutup telinganya, merespon suara Kalea yang kelewat toa.
"Shit! Lupa Le. Lo sih marah gitu gemes banget" ujar Reon disertai kekehannya. Sekali lagi poor Reon yang maniez. Pukulan keras kembali mendarat sempurna tepat dipundak Reon.
"Kebiasaan! Nggak sopan tau Le mukul mulu" kesal Reon. Wajah tampannya kini terlihat lucu saat mengaduh pada Kalea.
"Ka--kalian pacaran?"
Pandangan kedua sejoli itu kini mengarah ke Ayara yang terlihat bingung. Mereka berdua tertawa.
"Enggak lah! Yakali gue mau sama Reon. Mending juga sama bokapnya. Ye nggak ngab?"
"Bokap gue nggak suka ya modelan kayak lo gini. Udah manja, alay lagi." kata Reon yang mendapat pelototan Kalea.
"Enak aja, Artara tuh sukanya sama yang manja gitu. Makanya gue manja nih" bela Kalea tak terima.
Reon mendegus, "Aww, sebelas duabelas sama mbak Tini dong! Hahahaha" disertai tawa nyaring milik Reon.
"Wah Reon mulai kurang ajar ya sama Mami Lea!"
"Ampun Moms, habisnya mirip sih sama Tini hahaahahahahh"
Ayara berdehem, menghentikan perdebatan kedua sahabatnya itu, "kalian beneran nggak ada rasa?" Tanya nya sekali lagi. Kalea dengan cepat menggeleng sedangkan Reon hanya tersenyum menanggapinya.
Ayara mengangguk paham dan kembali mengerjakan tugasnya. Kalau mau jujur sih, Aya masih tidak percaya dengan perkataan keduanya. Bisa aja kan Lea pura-pura suka kak Arta untuk nutupin hubungan mereka?
Dari pada memikirkannya terlalu dalam, Ayara kembali menatap tumpukan tugas didepannya yang sudah menunggu. Tugas minggu depan yang harus ia kerjakan karena akan bepergian.
Kalea yang semula fokus pada ponselnya, tak sengaja melihat seseorang yang sangat familiar dimatanya. Dua meja di depannya. Lelaki itu tengah tertawa bersama dengan teman-temannya. Oh, jangan lupakan gadis yang bergelayut manja di lengan kanannya.
Cewek baru lagi, batin Kalea
Sebenarnya hal ini sudah biasa Kalea lihat, entah itu di sekolah atau di luar sekolah seperti sekarang. Seorang Artara memang tidak akan pernah puas dengan satu perempuan. Lagi pula, siapa sih cewek yang nolak kalau diajak dating sama cowok macam Artara.
Bayangkan saja, Ganteng? iya, Manis? iya, Tajir? Aduh jangan diragukan deh. Pokoknya starter
pack-nya Artara tuh bikin klepek-klepek kaum hawa. Ditambah lagi motor dan mobil sport yang gonta-ganti setiap harinya.Dan jangan lupakan soal ceweknya, satu sekolah juga tau kalau lelaki itu tidak pernah serius dengan perempuan yang selalu ia bawa. Dan dengan bodohnya si perempuan juga mau-mau aja.
Beda lagi kalau sama Kalea. Gadis mungil itu selalu menampik fakta bahwa Aratara adalah seorang playboy ulung.
Gadis itu selalu mengatakan sesuatu yang membuat orang lain jengah mendengarnya, seperti, 'Itu belum ketemu Kalea aja, jadi belum insyaf' atau 'bentar, jampi-jampi nya Kalea belum nyampe kayaknya'
"Yon, itu Arta bukan sih?" Tanya Kalea memastikan, Reon yang penasaran langsung mengikuti arah pandang Kalea
Lelaki itu mengangguk, "Kayaknya si Arta. Wih, sama si Clara tu bocah" jawab Reon.
"Oh nama ceweknya Clara. Orang mana?"
Reon menggedikkan bahu, "mana saya tau, saya kan ikan"
Pluk!
"Satu kali lagi dapet cipok manjah dari gue ya lo, Le!" Kesal Reon saat kepalanya kembali di pukul oleh Kalea.
Sedangkan gadis itu tak menanggapi ucapan Reon. Matanya masih menelisik ke depan. Dimana pujaan hatinya masih asik tertawa bersama temannya.
"Nggak level kayaknya kalok sama gue," gumam Kalea
"Asal lo tau, Le. Mimpi, adalah kunci,"
"Tapi kalo kuncinya aja lo nggak punya, tetep aja cuma bakal jadi mimpi!" Lanjut Reon disertai kekehan yang dibalas degusan kesal dari Kalea.
Ya Allah.. Berilah hamba teman yang selalu mendukung hamba dalam melalui cobaan mencintai mas Artara ini ya Allah..
"Khem, batin siapa itu! Pake manggil mas lagi!"
JDAR! muak, Kalea muak dengan dua sejoli didepannya ini. Kenapa tidak ada yang memberinya dukungan! Fiks ganti temen aja udah
____
Yeay! Akhirnya up Kalea hiksd terharu akutuh.
Terimakasih yang sudah menyempatkan membaca. Btw, selamat berpuasa bagi yang merayakan🙏
Aku butuh banget support kalian melalui Vote & Comment Makasih!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalea
Teen Fiction|| Teeneger "Reon! Lea cemburu!" Gadis gila itu menggerutu kala lelaki di sampingnya malah mencibir. Gadis yang selalu mengurai rambutnya itu sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya. Ya bukan salah mereka sih, Kalea selalu tau diri saat ia dilanda c...