Hari ini gue lagi enggak enak badan😭😭
Doain gue ya guys..
Xie Xie💚💚Janlup Vote ama komen yg banyak
Happy Reading
"Masih sakit enggak dek?" Tanya Wonu yg baru selesai ngobatin luka Yangyang.
"Agak mendingan kok Bi, makasih ya." Kata Yangyang sambil nyenderin badannya ke kasur.
"Sama-sama, minum teh anget dulu ya." Ujar Wonu yg lagi ngambil teh di atas meja.
"Hari ini Bibi nginep disini ya, Bibi mau jagain Yangyang soalnya." Kata Wonu sambil bantu Yangyang minum.
"Enggak usah Bi, nanti yg jagain ibu Bibi siapa?" Tanya Yangyang.
"Tenang aja, ada saudara bibi yg ke rumah buat jagain ibu kok. Udah, kamu istirahat ya Bibi mau masak dulu." Kata Wonu sambil ngusap pelan bahu Yangyang.
Yangyang menganggukkan kepalanya.
Dia langsung tiduran di kasur. Badan dia rasanya panas sekali."Gimana, masih berani Lo ngelawan gue?! Lemah banget sih Lo!" Kata Boomin yg tiba-tiba masuk ke kamar Yangyang.
Yangyang diam saja, dia malas adu mulut dengan saudara kembarnya itu.
"Coba kalo enggak ada Bi Wonu, Lo pasti udah mati ditangan ayah." Kata Boomin berjalan keluar dari kamar Yangyang.
Jujur, Yangyang takut sama perkataan Boomin barusan, tapi dia segera melupakan hal itu. Enggak mungkin kan seorang ayah mau bunuh anaknya sendiri, walaupun kelakuan ayah terhadap Yangyang memang sudah melewati batas wajar.
Bertahun-tahun Yangyang merasakan hal-hal itu, tidak diperhatikan dan dikucilkan. Tapi kehadiran Wonu di rumahnya menyebabkan hidup Yangyang sedikit lebih tenang, karena hanya Wonu yg memperhatikan dan merawat Yangyang sampai sekarang.
Suatu saat Yangyang pengen ngebalas semua kebaikan yg Wonu kasih padanya. Semoga kesampaian ya🤗
Saat Malam..
Wha-wha-wha-wha-what?
Fire Truck!
Itu nada dering HPnya Yangyang, maklum dia bucin TNC Ama Wyav
( ͡° ͜ʖ ͡°)"Lho, Kak Kun nelfon aku?" Tanya Yangyang pada dirinya sendiri; Yangyang langsung ngangkat telfon dari Kun. "Assalamualaikum Kak Kun."
"Waalaikumsalam Yangyang, kamu lagi ngapain?"
"Baru selesai mandi Kak, hehe.." Jawab Yangyang sambil ketawa kecil.
"Jangan mandi malem-malem atuh Yang, nanti sakit lho."
"Siap Kak Kun, Soalnya Yangyang baru bangun tidur tadi." Kata Yangyang sambil mengusap-usap rambutnya dengan handuk.
"Ooh.. Udahan dulu ya Yang, aku mau ngerjain tugas dulu. Good Night Yangyang. Assalamualaikum."
"Good Night juga Kak Kun, Waalaikumsalam." Balas Yangyang sambil mematikan ponselnya.
"Bentar banget nelfonnya." Gumam Yangyang sambil merebahkan dirinya di atas kasur.
"Dek Yangyang, Bibi pijitin badan kamu ya." Kata Wonu yg masuk kamar Yangyang sambil bawa minyak gosok.
"Ah, iya bi." Jawab Yangyang yg udah ngubah posisi badannya. Punggung si Yangyang mau dipijet dulu..
"Ya Allah, lukamu banyak banget dek..!!" Kata Wonu yg kaget pas buka setengah bagian punggung Yangyang.
Yangyang cuman senyum tipis; Wonu langsung naruh minyak di tangannya trus dibalurin di punggung Yangyang."Pijetan Bibi enak banget." Kata Yangyang, punggung dia rasanya lemes enggak kaku kayak tadi.
"Ortu Yangyang sama Boomin lagi ngapain Bi di bawah?" Tanya Yangyang tiba-tiba; "Mereka ada di Ruang Tamu kok, lagi nonton TV." Jawab Wonu masih mijitin punggung Yangyang.
"Bi, Yangyang mau tanya sama Bibi." Kata Yangyang sama Wonu. "Memang Yangyang mau nanya apa?" Kata Wonu yg gantian mijet tangan Yangyang. "Bibi pernah ngerasain jatuh cinta enggak?" Tanya Yangyang yg bikin Wonu kaget;
"Belum sih, ya soalnya orang mana mau pacaran sama orang modelan kayak Bibi, Cantik enggak kaya juga enggak.." Jawab Wonu. Raut wajahnya mana sedih gitu, Yangyang jadi enggak enak.
"Iih Bibi ngomong apa sih, Bi Wonu cantik banget tahu mana sifatnya juga baik, enggak usah mikir perihal harta juga bi. Cinta enggak diukur sama harta dan kekayaan tapi cinta diukur dari ketulusan hati yg kita miliki." Jelas Yangyang.
Wonu natap Yangyang sambil nahan tawa. "Yangyang sok bijak ya Bi? Aku Jadi malu udah sok sokan nasehatin Bi Wonu." Kata Yangyang sambil malingin mukanya. Malu dia;
"Ya enggak atuh, yg ada Bibi mau ngucapin makasih banget sama Yangyang, gara-gara perkataan Yangyang tadi Bibi enggak insecure lagi." Kata Wonu sambil meluk Yangyang dari belakang. "Kalo Yangyang gimana??" Gantian Wonu yg tanya sekarang.
"Jatuh Cinta ya.." Yangyang ngelamun.
Otaknya dia langsung mengarah ke Kun; Yangyang sadar dan langsung gelengin kepalanya."Masa Kak Kun sih??" Gerutu Yangyang dalam hati. "Nah, udah selesai; Makan dulu ya baru istirahat." Kata Wonu sambil nutup minyak gosoknya.
"Iya Bi, makasih." Jawab Yangyang sambil beranjak dari tempat tidurnya.
Di Kampus..
Yangyang sekarang lagi jalan ke ruang Dosen bimbingannya. Pas dia turun lewat tangga, temen sekelasnya dengan sengaja dorong tubuh Yangyang.
Buggh!!
"Aaaaa..!" Teriak Yangyang yg kehilangan keseimbangannya.
Puk!!
Yangyang yg awalnya merem langsung membuka matanya; Dia lihat ada Kun di didepan dia, lebih tepatnya lagi di di depan dada si Kun.
Posisi mereka lagi kayak pelukan, mereka langsung tatap-tatapan.
"Dek, kamu enggak kenapa-napa kan?" Tanya Kun sambil ngelus kepala Yangyang.
Yangyang langsung ngelepasin dirinya dari Kun. "Eng.. enggak kenapa-napa kok, Ma..makasih ya Kak.." Kata Yangyang malu-malu.
"Tadi aku lihat ada mahasiswa yang dorong tubuh kamu, untung saja kamu ketangkep di tubuhku." Kata Kun lega.
Yangyang cuman nundukin kepalanya, masih syok dia.
"Udah gapapa, nanti pulang kelas makan bareng yuk; mau enggak?"
Yangyang nganggukin kepalanya sambil senyum.
"Yaudah, nanti aku tunggu di parkiran, Duluan ya Yang..!!" Kata Kun sambil meninggalkan Yangyang sendirian.
Yangyang ngelambaiin tangannya ke Kun; Dalam hatinya udah seneng.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Domba Kecil [Kunyang]✅
Teen FictionAwal bertemu di Pasar, akankah Kun dapat mengubah memori Buruk Yangyang menjadi memori yang baik? Akankah Mingyu dapat mencairkan hati Wonwoo yg selalu dingin kepadanya? Sama-sama suka, apakah Mark dan Haechan dapat saling membuka hatinya? •KUNYANG...