kalau suatu hari

13 0 0
                                    

Kalau suatu hari nanti, kau menemukan  senyummu pada pipi kuning langsat yang ada lesung di kanan dan kirinya.

Kalau suatu hari nanti, kau menemukan senyummu pada binar mata coklat dengan bulu lentik juga alis yang bersambung.

Kalau suatu hari nanti, kau menemukan senyummu pada tawa renyah yang memamerkan gigi gingsul juga bibir tipis dengan gincu merah muda.

Pada hari itu, ketika kau merangkul bahu kecil dengan kepala yang menyender di bahumu. Ketika kau memamerkan jari-jari lentik dengan cincin di jari manisnya.

Ketahuilah bung, pada hari itu ada seutas senyum yang baru saja padam dari hangatnya rangkulan bayanganmu.
Ada yang baru saja padam dari pendar binar matamu.
Ada yang padam dari sela-sela rambut gondrongmu yang jarang disisir itu.

Ada yang baru saja padam, dari senyum yang barusan kau temukan.

Yang padam dari tubuhmu kini menaruh senyumnya dalam kotak hitam dengan pita kuning diatasnya.

Senyum itu sudah ia bungkus dengan rapi, ditaruh dalam toples bening agar tidak cepat basi.

Maka nanti malam bung, ketika kau membuka kotak itu dengan gadis manis disebelahmu, dengan segenap nyala yang masih tersisa, kusemogakan, kau ikut menemukan senyum disana.

Untuk pertama dan terakhir kalinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk yang tersayang Dari yang terbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang