Setelah menyatakan perasaannya pada Jisoo, Taeyong mengajak Jisoo pulang untuk menemui keluarga mereka.
Di kediaman keluarga Lee, Jaejoong nampak sedang berpamitan.
Sandara masih nampak sedih harus kehilangan bagian keluarga mereka.
Namun Jaejoong menegaskan kalau mereka akan sering mengunjungi keluarga Lee.***
Tak lama, Taeyong dan Jisoo pun sampai di rumah.
Menyadari ada yang pulang, Sandara berdiri menyambutnya namun ia tak menyangka melihat Taeyong dan Jisoo pulang bersama dan dalam keadaan basah.Sandara pun pamit mengambil handuk namun ditahan oleh Taeyong.
"Tidak, sebelum itu, aku harus memberitahu kalian sesuatu yang penting. Aku ingin eomma juga ada di sini", pinta Taeyong lalu menghadap ke arah Jaejoong.
"Ahjussi, aku perlu bicara denganmu", ujar Taeyong dengan raut muka begitu serius.
Jaejoong memberitahu agar Taeyong ganti baju dulu, namun Taeyong tak peduli.
"Jaejoong-ssi, tolong izinkan aku menikahi putrimu", pinta Taeyong yang membuat semua orang di ruangan terlonjak bengong tak percaya.
"K-k-kau se-serius, Taeyong?", tanya Jaejoong begitu shock; sebab selama ini yang dilihatnya Taeyong tidak pernah peduli pada Jisoo.
Tapi Taeyong menjawab dengan yakin kalau ia akhirnya menyadari kalau ia hanya ingin menikahi Jisoo.
"Tentu saja, bukan sekarang. Aku harus memastikan bahwa Tuan Byung Hun setuju dengan ini. Setelah perusahaan pulih dan manajemen kembali ke normal. Aku tidak bisa memikirkan orang lain, tapi aku ingin bersamanya", ungkap Taeyong sembari melirik ke arah Jisoo yang sudah tersenyum malu-malu.
"Ahjussi, bisakah kau memberi kami restu?", tanya Taeyong dengan sedikit memohon.
"Taeyong, dia tidak bisa melakukan apa-apa, kau tahu?", tanya Jaejoong.
"Ya aku tahu", jawab Taeyong.
"Dia tidak cerdas", tambah Jaejoong.
"Ya aku tahu"
"Dia tidak bisa memasak", tanya Jaejoong kembali.
"Ya aku tahu"
"Dia ceroboh dan tergesa-gesa. Dia juga membuat kesalahan sepanjang waktu"
"Ya aku tahu", jawab Taeyong tetap dengan nadanya yang tegas.
"Tapi, dia sangat ceria dan memiliki nyali. Dia berdedikasi, pantang menyerah, dan seorang gadis yang manis", puji Jaejoong.
"Aku tahu"
"Taeyong-ssi, Tolong jaga Jisoo", pinta Jaejoong kemudian membungkuk pada Taeyong yang kemudian juga ikut membungkuk.
"Apakah kau setuju, Jisoo?", tanya Taeyong yang tentu saja dengan senang hati Jisoo menerimanya.
Dan seorang lagi yang sudah menunggu-nunggu momen ini, siapalagi kalau bukan Sandara, "Jisoo-ya! Aku telah menunggu hari ini untuk waktu yang lama!", seru Sandara seraya memeluk calon menantunya itu.
Taeyong pun meminta maaf pada appanya,
"Appa, aku minta maaf karena begitu egois. Ini akan membahayakan dukungan finansial dari Tuan Byung Hun. Ini akan menjadi kerugian besar bagi perusahaan kita"Donghae membenarkan, itu akan menyebabkan masalah yang serius bagi perusahaan yang sudah ia bangun dengan jerih payahnya.
"Yeobo, itu tidak masalah, kan?", rengek Sandara.
"Ya, benar. Sebagai Presdir, aku tidak bisa mengizinkan karyawanku bertindak egois", ujar Donghae.
Ia juga menambahkan jika Taeyong masih ingin menikahi Jisoo maka ia harus memenuhi satu syarat yaitu harus mengundurkan diri dari perusahaan.
Sandara terkejut mendegarnya, namun Donghae terus mengungkapkan persyaratan yang harus Taeyong penuhi yaitu Taeyong harus kembali ke Universitas dan belajar menjadi dokter.
Baik Taeyong maupun Jisoo tak menyangka Donghae mengetahui impian Taeyong, "Kau pikir kau sudah menyembunyikannya? Jangan meremehkan appamu. Aku sudah tahu", ucap Donghae sumringah.
"Appa yang membangun perusahaan. Jadi appa jugalah yang bertanggung jawab untuk membangun kembali. Appa akan berbicara dengan Tuan Byung Hun. Jadi, kau harus mengejar mimpimu... bersama Jisoo"
Taeyong mengucapkan banyak terima kasih pada appanya, Jisoo tersenyum bahagia mendengar penuturan Donghae.
Jisoo tersadar, "Lalu bagaimana dengan perusahaan?"
"Aku yang akan melakukannya", jawab Seungmin tiba-tiba.
"Aku akan mengambil alih perusahaan appa.
Ini akan memakan waktu cukup lama, jadi appa harus bekerja keras sampai saat itu. Jadi Hyung bisa menjadi dokter. Yah, aku akan melakukannya", tambah Seungmin dengan yakin."Aku mengandalkanmu, Seungmin-ah", ucap Taeyong.
Sandara berseru bahagia, karena semuanya kembali menjadi normal dan baik, "Kita bisa menjadi keluarga yang sesungguhnya!"
Donghae pun segera menyuruh Taeyong dan Jisoo mengganti pakaian mereka karena malam ini akan merayakan kebahagian keluarga besar mereka.
***
Di kamar Jisoo, Taeyong sedang mengeringkan rambut Jisoo dengan handuk, sementara Jisoo masih saja senyum-senyum.
Namun ia pun segera mengungkapkan kegalauannya, "Aku takut. Aku merasa seperti kau akan kembali menjadi Taeyong yang seperti biasa lagi ketika aku bangun besok", ungkap Jisoo sedih.
"Lalu apakah kau ingin tidur bersama?", canda Taeyong.
"Ah, bukan itu maksudku", elak Jisoo.
Taeyong pun segera mengusap-usap kepala Jisoo dengan handuk sembari tersenyum geli.
"Apakah kau yakin kau menginginkanku?", tanya Jisoo dengan ragu dan Taeyong pun mengiyakan.
Jisoo tersenyum mendengarnya."Aku mencintaimu, Lee Taeyong"
"Aku tahu... lebih dari cukup"
"Tapi aku tidak tahu bahwa kau mencintaiku", balas Jisoo dengan menggembungkan pipinya.
"Kau menang. Aku mencintaimu", ucap Taeyong lalu memeluk Jisoo dengan erat, seakan-akan Taeyong tak ingin kembali kehilangan Jisoo.
Jisoo pun membalas pelukan Taeyong.
Sandara tak lupa mengabadikan momen ini dengan kamera slr nya.Melihat kemesraan pasangan idolanya, Sandara mulai berpikir kapan hari yang baik untuk pernikahan keduanya.
***
YOU ARE READING
Love in Hawaii (Honeymoon Version)
FanfictionTaeyong akhirnya mengakui perasaannya pada Jisoo. Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan mereka? p.s. baca mischievous kiss: love in Seoul terlebih dahulu 🙃