─── ∙ ~εïз~ ∙ ───
Hari ini jun ingin sekali pergi ke cafe itu, demi siapa kalau tidak bertemu dengan sosok yang tengah mencuri perhatiannya sejak beberapa hari lalu? Sudah jelas demi seorang reina.
Hari ini ia memakai pakaian yang nyaman dipakai tentunya, kaos hitam dan celana jins, membuatnya tampak seperti seorang mahasiswa bukan orang kantoran.
Ngomong-ngomong tentang pekerjaannya itu, junhui meminta babanya untuk libur beberapa bulan ini, karena sebentar lagi ia harus menyusun skirpsi yang kata orang-orang itu membuat frustasi.
Cling!
Pintu cafe lateria terbuka, ia disambut dengan senyum ramah sang pelayan, ia segera duduk dan memilih bangku.
"Ini tuan menunya" ucap pelayan itu.
"Aku hanya ingin memesan satu pancake dan segelas americano" jawab junhui
"Baiklah tuan, mohon menunggu sebentar" ucap pelayan itu, lalu membuatkan hidangan untuk sang tuan.
Sembari menunggu pesanan, ia tengah mengestalk instagram minghao. Benar kata mingyu, seharusnya ia bertanya pada minghao, tetapi sepertinya ia terlalu gengsi.
"Ini tuan pesanannya" tepat saat sang pelayan menaruh hidangan, kepala junhui terangkat.
"Reina?" Panggil junhui
"Ahh tuan pancake ternyata, halo!" sapa reina dengan senyuman andalannya.
"Hey! Jangan panggil aku tuan, apalagi dengan sebutan pancake. Kau tidak mengingat namaku?" Ucap junhui
"Maaf tuan pancake, saya melupakannya" jawab reina
Jun terkekeh, entahlah ia merasa perempuan ini sangatlah lucu.
"Baiklah aku ulangi, namaku wen junhui, kau boleh memanggilku wen atau jun" ucap jun.
"Aah, baiklah tuan wen. Akan saya ingat" jawab reina.
"Jangan menyebutkan tuan, reina" ucap jun
"Karena kita sedang berada di cafe tuan, saya tidak enak" balas reina
"Aah, baiklah saya mengerti"
Setelah itu jun menyantap pancakenya dengan penuh kenikmatan.
─── ∙ ~εïз~ ∙ ───
Seperti yang diperkirakan, wonwoo mendatangi apart joshua siang ini. Ya, untuk menyelesaikan masalah wonwoo, entahlah tapi wonwoo yakin joshua bisa membantunya.
Joshua adalah orang kepercayaannya selain keluarga, ia bahkan memberitahu tentang adiknya -reina- dan joshua bisa menjaga rahasianya.
Tok.tok
Wonwoo mengetuk pintu bercat abu abu itu, tak menunggu lama, joshua membukakan pintu, kaus oblong putih dan celana training, persis seperti orang baru bangun.
"Masuk dulu nu, gue mau sarapan" ucap joshua, lalu melenggang ke dapur.
Joshua sudah tau mengenai kebiasaan wonwoo, sahabatnya. Apalagi kalau bukan datang tiba tiba tanpa mengabari? Pasti sekarang pikirannya tengah kalut.
"Lo kenapa lagi sama si rei?" Tanya joshua, tepat sasaran.
"Gue mau baikan sama dia, mau kayak dulu lagi. Karena gue tau itu bukan salah dia jo, dia bahkan sampe kena gangguan mental karena orang itu dan gue tentunya"
"Harusnya gue denger penjelasan dia, harusnya gue selalu ada buat dia. Dia permata ambu jo, dia paling berharga dibanding diri gue sendiri" keluh wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fabulae Exitum [Junhui]
FanfictionPertemuan pertama mereka, mungkin saat diingat. Tapi, siapa sangka dengan akhir dari kisah mereka? Fabulae Exitum, artinya cerita akhir dari pertemuan mereka. Memang tak selalu berakhir bahagia, tetapi tak ada yang mau jika akhirannya menyedihkan. 9...