KLUB

37 5 0
                                    

Sekali lagi,

Aku ini anak biasa-biasa saja.

Biasa di sini dalam artian aku adalah tipe anak kebanyakan.

Gemar junk food.

Selalu ngidam minuman manis.

Update insta story Starbucks--yang sebetulnya lebih bersahabat dengan rasa kopi-kopi eceran.

Ngajak sparing orang-orang di internet.

Sok kritis dan sok filsuf tentang kehidupan kemanusiaan--yang nyatanya sama sekali tidak punya tujuan hidup.

Dan setiap harinya menggerutu;

"Kenapa harus ada pelajaran matematika di dunia ini?"

"Sebenernya yang lagi kamu kerjain itu aritmatika, bukan matematika"

"Ini keliatan sama," Aku menopang dagu, bungkus snack yang dibeli Jungkook tadi di salah satu mini market sudah berserakan di atas meja.

"Sama-sama membuat pusing"

Mengintip sedikit pada kedua sejoli tidak tahu malu yang telak lupa dunia, aku semakin cemberut.

"Katanya mau bawa Kak Yoongi buat ajarin matematika, kenapa malah ngajarin kamu buat bikin anak?"

Jungkook mengahadiahi aku dengan lemparan homerun penghapus karet persegi panjang berwarna hitam, terlempar jauh menabrak dinding kamar. Mendesah lega penghapus itu tidak memantul kembali.

"Makanya cari pacar!" Si kelinci berotot besar itu lagi-lagi memojokkanku.

"Kamu kira cari pacar kayak cari barang di pasar loak?"

"Deketin yang 'itu' dong! Cemen banget"

Bukan kalimat ejekan Jungkook yang membuat kepalaku panas karena emosi. Fakta bahwa dia mengatakan itu sembari bergelayut seperti parasit pada Kak Yoongi lebih membuatku iritasi.

"Berisik!"

Jungkook menjulurkan lidahnya berniat mengejek.

Dasar kekanak-kanakan.

"Itu siapa?"

Kak Yoongi bertanya secara tiba-tiba, mataku melirik ke arah Jungkook; mengisyaratkan agar dia tutup mulut yang segera dibalasnya dengan ekspresi menyebalkan.

"Lah, emang aku belum cerita ke kakak?"

"Belum kook,"

"Taehyung naksir berat sama kak jim--"

"MAU EMBER AKU EMBERIN BALIK NIH"

Jungkook kiceup.

"Idih, mau emberin apaan? Aku nggak pernah sembunyiin sesuatu dari kak yoongi"

Halah

Ngomong doang banyak.

"Waktu April Fools taun kemaren,"

Langsung diberi pelototan gratis.

Mampus.

"Waktu April Fools kenapa?"

"Itu si jungkook beli linge--AW NYET! SAKIT!"

Gila

Muka saja seperti bayi, tapi tenaganya sebelas-duabelas seperti atlit boxer.

Ah,

Sebetulnya dia memang suka latihan boxer sih.

"Kenapa sih? Jungkook kamu ngapain?"

"Nggak ngapa-ngapain kok! Orang jomblo kok dipercaya"

"Apa hubungannya, monyet"

"Bener?"

"Iya kak yoongi"

Sialan, dikacangin.

Suasana kembali seperti semula, Kak Yoongi mengajari--atau lebih seperti menuntun mengerjakan tugas hitungan, Jungkook dengan mata berbinar ((plus gatelnya)) cari-cari kesempatan untuk bisa curi-curi pandang ke arah Kak Yoongi yang sedang fokus mengajar, dan aku yang masih dan mungkin selalu menjadi nyamuk di antara dua curut tidak tahu diri--

"Taehyung, kalau ada yang masih nggak paham bisa langsung tanya kakak aja ya"

--maaf, Kak Yoongi tidak termasuk,

Jadi,

--dan mungkin selalu menjadi nyamuk di antara si curut dan *Yoongi-sama,

"HEH TAE! KAK JIMIN UPLOAD SNAPGRAM SAMA CEWEK!"

Asu.









++++

Note tambahan: *Yoongi-sama [sama itu panggilan tambahan yang orang jepang pake untuk memanggil orang yang derajatnya jauh lebih tinggi dari kita, seperti tuhan, atasan atau dewa]

++++++++

HELO I'M BACK WITH ANOTHER CHAPTER!!!!!

THANK YOU FOR YOU GUYS WHO VOTE THIS AMBURADUL/? STORY^^ I'M SO HAPPY!!!!!!

AND ALSO THANKS TO YOU FOR THE COMMENT AND THE COMPLIMENT HONESTLY IT'S FEEL LIKE STRENGTH FOR ME EHE

OKEEEEE

Enjoy!

bukan cinta adalah ilusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang