Chapter 23

15.2K 908 47
                                    

Jangan lupa vote dan comment yah!!❤❤❤

*****
"Gimana sih cara lo nembak Aira?" tanya Devan membuat teman-temannya tertawa.

"Ngapain lo nanya gitu? Lo mau nembak Dara?" Devan mengangguk membebarkan ucapan Rizal.

"Tapi gue bingung. Lo semua kan tau setiap gue berusaha deketin dia, dia malah marah-marah," ujar Devan lesuh.

"Kalau lo cinta sama dia, lo perjuangin dong!" ujar Bastian tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Apalagi coba kalau bukan game online.

"Gak ada kemenangan yang didapatkan tanpa adanya perjuangan." kata Adrian yang membuat Devan kembali bersemangat.

"Zal, cariin gue pacar dong!" ucap Farlin menatap Rizal.

"Makanya ganteng biar dapet pacar!" Rizal tertawa saat melihat muka kesal Farlin.

"Dih! merasa ganteng lo?" sinis Farlin.

"Jelas dong!" sewot Rizal.

"Muka di bawa standar aja bangga lo!" ketus Farlin membuat mata Rizal melotot sempurna.

"Mata lo bermasalah yah? Ganteng-ganteng gini di bilang muka di bawa standar." ucap Rizal sambil menunjuk Farlin.

"Sama-sama burik aja masih suka debat!" Zidan, Devan dan Bastian tertawa mendengar ucapan Adrian.

"Mintang-mintang ganteng lo katain orang!" ketus Rizal dan Farlin membuat mereka semua tertawa.

***

Aira sedang berjalan di koridor dengan membawa tumpukkan buku paket. Cewek itu di suruh sama guru mata pelajaran untuk mengambil buku di perpustakaan.

"Bukunya berat banget sih!" dumel Aira. Karena tak memperhatikan jalan, Aira menabrak seseorang sehingga buku-buku yang dibawanya jatuh berserakan di lantai.

"Kakak kalau jalan liat-liat dong!!" Aira malah menyalahkan cowok yang di tabraknya. Lalu Aira duduk dilantai dan mengumpulkan buku-buku itu sambil terus menyalahkan cowok itu.

"Yang nabrak kan lo kenapa malah nyalahin gue?"

"Berarti Aira yang salah dong?" tanya Aira sambil mengangkat kepalanya membuat cowok itu bisa melihat jelas wajah Aira. Sejenak dia terdiam melihat wajah Aira yang sangat imut di matanya.

"Ya udah deh, Aira minta maaf yah kak," lelaki itu hanya mengangguk dan ikut duduk di hadapan Aira.

"Nama lo Aira?" tanya cowok itu sambil membantu Aira mengumpulkan buku-buku.

"Kok kakak tau nama Aira?" tanya Aira bingung membuat laki-laki itu tertawa nyaring.

"Kan lo sebutin," jawab cowok tertawa lagi. "Oh iya kenalin nama gue Madan. Gue murid baru disini," sambungnya sambil mengulurkan tangan.

Aira yang baru saja ingin menyambut uluran tangan cowok bernama Madan itu terhenti ketika ada yang menarik tangannya.

"Ih kak Kenzi bikin kaget aja!" ujar Aira sambil memukul tangan Adrian pelan.

"Ngapain?" tanya Adrian dingin.

"Lagi ngumpulin buku paket," jawab Aira polos

"Kenapa sama dia?" tanya Adrian lagi sambil melirik Madan.

"Tadi Aira gak sengaja nabrak dia,"

"Itu buku-buku mau bawa ke mana?"

"Aira mau bawa ke kelas kak." Adrian hanya mengangguk, lalu cowok itu duduk dan mengambil semua buku itu.

ADRIAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang