Saga kini sedang berada di rumah sakit nomor satu di Kota Surabaya. Didalam ruang VVIP nya, terdapat puluhan orang berbadan besar yang sedang berdiri menunggu perintahnya. Saga pun sedang bertelfon dengan seseorang.
"Ga, lo harus balik ke Jakarta sekarang." Ucap seseorang dari telfonnya.
"Masih ada urusan gue di Surabaya," Jawab singkat Saga.
"Lo udah eksekusi semua curut-curutnya yang disana termasuk yang ngejebak lo semalem, sedangkan tikus besarnya di Jakarta, Ga. Emang urusan apa lagi sih lo disana?" Balas orang itu.
Saga terdiam dan memilih menutup telfonnya. Dia malas berdebat dengan Javiero pimpinan wilayah Barat. Javiero mendapat kabar bahwa orang yang menyebabkan dia terluka semalam berada di daerah kekuasaannya.
Saga bisa saja langsung terbang dengan pesawat pribadinya ke Jakarta, tapi dia tidak bisa melupakan gadis yang sudah membantu nya semalam. Gadis yang menolongnya dan memeluknya dengan erat. Gadis itu juga mengelus rambutnya seakan dia adalah miliknya. Sesuatu yang tidak pernah dirasakan oleh Saga. Bahkan oleh ibu kandungnya sekalipun. Tidak ada seseorang yang dapat menyentuhnya. Dan tidak ada yang Saga perbolehkan menyentuh nya.
Namun bagaikan sihir, malam itu Saga terlelap didalam pelukan gadis itu. Gadis yang bahkan namanya saja tidak dia tau. Semalaman dia hanyut dalam pelukan gadis itu, Saga merasakan detak jantung gadis itu, Saga merasakan wangi tubuh gadis itu. Dan itu semua menjadi candu baginya sekarang.
Subuh tadi Mbok Darmi membuka pintu Saga dan mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi rombongan preman itu. Untung saja luka tusuknya tidak begitu dalam, jadi bukan luka parah. Walaupun diserang dalam keadaan setengah sadar, satu lawan sepuluh, Saga masih sanggup bertahan. Jika saja Saga sadar sepenuhnya, hanya butuh lima menit untuk melumpuhkan sepuluh preman itu. Dan tanpa luka. Karena Saga tidak tertandingi.
Saga pun meminjam telefon Mbok Darmi dan sepuluh menit kemudian lima mobil dengan puluhan laki-laki berbadan besar menjemputnya. Saga meninggalkan gadis yang masih tertidur pulas itu dan menitipkan nya kepada Mbok Darmi. Namun Saga menyuruh beberapa anak buahnya untuk tetap disana untuk berjaga-jaga.
Setelah itu, Saga pergi dan mengejar orang-orang yang sudah menjebaknya semalam. Butuh kurang dari tiga jam untuk menemukan mereka lalu Saga membalas kan dendamnya dengan membunuh mereka. Tanpa ampun.
"Cewek yang tadi pagi sudah pulang bos, aman. Gak ada yang ngikutin sama sekali." Lapor salah seorang anak buahnya.
"Iyalah udah gue mampusin semua. Lo hafalkan alamatnya dimana?" Tanya Saga.
"Hafal bos. Tidak begitu jauh juga dari warung seblak tadi pagi," Jawab anak buahnya.
"Oke," Ucap pelan Saga.
Saga lalu menelfon lagi seseorang. "Siapin pesawat jam empat sore dari Surabaya ke Jakarta." Ucap Saga yang langsung menutup telfonnya. Saga lalu menunjuk kembali anak buahnya, "lo cari tau semua tentang itu cewek dan kirim ke gue," Perintah Saga.
"Siap bos." Balas anak buahnya.
Saga lalu mengambil telfonnya kembali, "Jav, gue otw Jakarta sekarang. Nanti malem, kita langsung eksekusi si tikus besar."
✨✨✨
Wendy terbangun dari tidurnya lagi, Bude Ayu tidak henti-hentinya bertanya mengenai alasan Wendy menghilang semalam.
"Bude... Wendy kan sudah bilang kalo tidur ditempatnya Sri. Maaf ya bude kalo Wendy gak ijin dulu, semalam habisnya Wendy tiba-tiba ngantuk dan ketiduran di sana," Bohong Wendy untuk menenangkan budenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (WENGA)
Romance⛔ 18+ ⛔ ON HOLD ✨ ❗cerita halu tingkat tinggi❗ Dia adalah sang penguasa. Pimpinan gangster yang paling ditakuti. Tak tertandingi. Tidak mengenal ampunan. Bahkan sanggup berkelahi tanpa terluka. Semua kalangan takluk kepadanya. Karena dia juga peneru...