Alarm di handphone Wendy berdering, saat ini tepat menunjukkan pukul lima sore. Wendy terbangun dari tempat tidurnya,mengumpulkan nyawa sembari membuka jendela dan pintu belakang kamarnya. Pemandangan langsung ke luasnya lautan dari pondoknya yang mengapung diatas air laut sangatlah indah. Wendy benar-benar menikmati sejuknya angin laut dan teduhnya warna langit, semuanya masih seperti mimpi baginya.
Fakta bahwa anak orang terkaya di Indonesia menjadi kekasihnya tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ditambah lagi ternyata kekasihnya itu memiliki sisi yang sangat gelap. Ah, terlalu banyak hal yang tidak bisa dia percaya saat ini, bahkan ketika dia terbangun dari tidur dia memastikan bahwa beberapa hari ini bukanlah termasuk kedalam mimpinya. Dan ternyata memang semua ini benar-benar nyata.
Tidak terasa menikmati indahnya sore ini sudah menghabiskan waktu setengah jam lebih, Wendy pun lalu mandi dan berias diri. Menghabiskan sekitar satu jam untuknya mandi dan berdandan. Dia memakai dress semata kaki berwarna putih tanpa lengan, namun dia membawa selendang tebal berwarna senada sebagai penutup pundaknya. Untuk riasan wajah, Wendy memakai liptint berwarna merah gelap dan sedikit highlighter di pipinya. Dirinya tidak terlalu suka berdandan menor. Rambutnya pun diikat satu dibelakang.
Cit, lo dimana? Wendy mengirimkan pesan teks kepada Citra. Sejujurnya dia ingin mengirimkan pesan kepada Saga, namun entah mengapa ada rasa ketakutan dan segan.
Gue udah di hallroom dekat pantai Wen, sini buruuu nyusul, pada kepo sama lo nih. Balas Citra.
Saga.. disana cit? Tanya Wendy.
Gak, cuma ada enam orang termasuk gue wen. Balas Citra.
Wendy berfikir bahwa lebih baik dia langsung menyusul ke hallroom itu daripada dia telat. Lagipula disana ada Citra, yang mungkin, menjadi satu-satunya orang normal selain dirinya di pulau ini. Wendy pun berjalan keluar pondoknya menuju hallroom tempat makan malam yang berada dipinggir pantai.
Setelah menghabiskan perjalanan sekitar tujuh menit, akhirnya dia sampai pada hallroom itu. Wendy disambut ramah oleh para pegawai resort yang juga memberinya setangkai bunga kamboja berwarna kuning putih yang lalu dia pasang di daun telinganya. Wangi ruangan hallroom campuran harum bunga-bunga sangat merilekskan hidungnya. Matanya tertuju pada meja berbentuk lingkaran sempurna dengan berbagai peralatan makan berwarna emas kekuningan dengan beberapa vas bunga kecil di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (WENGA)
Romance⛔ 18+ ⛔ ON HOLD ✨ ❗cerita halu tingkat tinggi❗ Dia adalah sang penguasa. Pimpinan gangster yang paling ditakuti. Tak tertandingi. Tidak mengenal ampunan. Bahkan sanggup berkelahi tanpa terluka. Semua kalangan takluk kepadanya. Karena dia juga peneru...