4

612 80 1
                                    

"Wen langsung balik yuk, gue lupa tugas ospek belum kelar," Ucap Citra dibalas anggukan Wendy. Wendy mengerti, Citra akan mendapatkan masalah jika Saga tau Citra membawanya ke bar hampir tengah malam. "Za duluan ya, besok lagi ketemu."

Hubungannya dengan Saga bukanlah layaknya kekasih pada umumnya. Saga adalah seorang otoriter yang sangat posesif kepada Wendy. Kalau menurut Citra, alasan utama Saga seperti itu adalah karena musuhnya yang ada dimana-mana. Dan kemungkinan besar Wendy sekarang menjadi iceran mereka, para musuh Saga, karena mereka tau, Wendy adalah kelemahan Saga.

Wendy dan Citra pun memutuskan untuk pulang dan kembali ke mobil.

"Gila untung ada Reza jadi bisa nanya-nanya. Bayangin kalo tiba-tiba kita ke gep sama Saga, mampus gue Wen," Ucap Citra.

"Gak cuma lo, tapi gue juga..." Ucap Wendy.

"Semampusnya lo gak bakal sehabis gue sih Wen.. Lo kan ceweknya," Ucap Citra sambil menyetir mobil nya. "Eh tapi Wen, kok mobil jeep hitam belakang kayak ngikutin kita ya?"

"Hah?" Wendy pun melihat spion dan benar ada sebuah mobil yang mengikuti mereka.

"Itu mobil Saga bukan Wen?" Tanya Citra ketakutan.

"Gak, bukan, Saga mobilnya Lamborghini Aventador S warna putih." Balas Wendy.

Mobil jeep hitam itu pun berhasil menyalip dan menghadang mereka. Turunlah enam orang berbadan besar dari mobil tersebut.

"Itu bukan anak Archer, Wen.. Semua anak Archer punya tato bintang di lengan kanan mereka. Wen... Mereka ngincer lo.." Ucap Citra sambil gemetar ketakutan.

"Cit kita harus ngapain cit sumpah gue takut," Ucap Wendy.

"Apa yang gue bilang bener kan Wen. Lo udah jadi kelemahan Saga, jadi sekarang mereka ngincer lo!!" Ucap Citra.

"Terus gimana cit, kita telfon polisi aja?" Tanya Wendy.

"Telfon Saga. Dengan kecepatan nyetir mereka, gue sanggup ngehindarin sekitar lima belas menitan..." Ucap Citra langsung tancap gas dan muter balik mobilnya. "TELFON SAGA SEKARANG WEN!"

Wendy langsung mengambil telefon nya. Lebih baik dia habis diomeli oleh Saga daripada babak belur oleh para preman-preman yang tidak dikenalnya.

"H-halo ga.." Ucap Wendy.

"Kenapa?" Tanya Saga singkat.

"Aku lagi jalan sama Citra sekarang dan tiba-tiba ada banyak preman ngikutin kita." Jawab Wendy.

"Kamu dimana?" Ucap Saga yang terdengar sangat tajam.

"Daerah Patipura.." Jawab Wendy.

"Jangan matiin telfonnya. Jangan keluar dari mobil. Kunci pintu mobilnya." Ucap Saga yang langsung bergegas pergi menemui mereka.

Setelah beberapa menit, mobil jeep hitam itu berhasil lagi menghadang mereka. Berbeda dengan sebelumnya, para preman itu lebih sangar dan berlari cepat merubungi mobil Citra.

"Keluar!" Teriak seorang preman sambil memukul lampu mobil Citra hingga rusak.

"Jangan keluar Cit, Saga bilang diam dimobil." Ucap Wendy yang menggenggam tangan Citra. Mereka berdua gemetar ketakutan sekarang.

Semua preman itu sudah mengepung mobil Citra. Salah satu dari preman itu memukul kaca pintu mobil Citra di bagian penumpang, tempat Wendy duduk.

BRAKKK

Setelah memecahkan kaca mobil tersebut, dengan sigap preman itu membuka kunci pintu mobilnya dan berhasil menarik Wendy keluar.

"Ini dia, cewek nya Saga." Ucap preman yang menarik paksa Wendy.

"Kalian mau apa? Lepasin gue," Ucap Wendy yang tidak dihiraukan oleh preman-preman itu.

Tiba-tiba terdengar bunyi mobil yang melaju kencang. Mobil sport berwarna putih tersebut menabrak mobil jeep hitam hingga terguling.

Saga keluar dengan wajah yang terlihat tegang dan sangat marah. Bahkan dapat terlihat urat nadi disekitar tangan dan jidatnya. Saga lalu melawan mereka dengan tangan kosong, sedangkan para preman memegang pisau. Hanya butuh tiga menit Saga seorang diri melawan kelima preman itu hingga tidak sadarkan diri. Saga yang awalnya tangan kosong, merebut pisau salah satu dari mereka.

Mencabik tubuh mereka, tanpa ampun.

Jalanan dan tubuh Saga sudah di penuhi dengan darah sekarang. Darah para preman yang sedang menunggu ajalnya. Sedangkan Saga tanpa luka, berdiri memandang Wendy yang dijambak dan ada pisau didekat lehernya oleh satu-satunya preman yang tersisa.

"Lo lepasin dia, gue biarin lo hidup." Ucap Saga.

Preman itu ketakutan, dia melihat sendiri komplotannya sekarat ditangan seorang Adelio Saga Dirgantara.

"Tapi lo gak akan pernah ngebiarin gue hidup. Seorang Saga gak pernah kenal ampun ke musuhnya," Ucap preman itu.

Saga jalan perlahan mendekat dan tersenyum sinis.

"Cewek yang lo jambak sekarang, cewek gue. Pernah denger seorang Saga jatuh cinta?" Tanya Saga.

Preman itu terdiam. Saga adalah seorang monster yang tidak memiliki hati. Dia tau betul Saga tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita. Itulah mengapa ketika bos mereka mendengar Saga memiliki pacar, mereka langsung mengincar wanita tersebut.

Mungkin monster ini sudah berubah? Fikir preman itu.

"Jangan banyak mikir, gue kasih lo waktu lima detik buat lepasin dia. Satu..

Dua..

Tiga..

Em..pat..." Preman itu melepaskan Wendy. Dan Wendy jatuh terhuyung disebelahnya.

CLAAKK

Dalam sekejap pisau menancap tepat di leher preman tersebut. Pisau yang tadinya dipegang oleh Saga.

Saga mendekat ke preman yang sedang sekarat itu. "Gue biarin lo hidup.. Tapi cuma sedetik." Ucapnya sambil mengambil telefon milik preman itu. Saga harus mencari tau siapa tikus besar kali ini.

Saga lalu mengambil telefon miliknya dan menelfon seseorang, "gue abis bunuh enam orang dijalan.. Tujuh sama sopir karna gue tabrak langsung bagian kemudi nya. Lo beresin, alamat gue send."

Saga berjalan ke Wendy yang masih tersungkur di jalanan. Wendy ketakutan. Ini pertama kalinya menyaksikan pembunuhan langsung didepan matanya. Dan itu dilakukan oleh kekasihnya sendiri. Adelio Saga Dirgantara.

Saga merendahkan badannya dan menggendong Wendy, berjalan menuju mobilnya. Namun dia berhenti sejenak saat melewati Citra yang ketakutan di dalam mobil.

"Sebentar lagi ada orang suruhan gue yang mau bersihin. Lo ikut sama dia. Besok mobil lo gue ganti," Ucap Saga.

Saga menggendong Wendy masuk kedalam mobilnya. Wendy lalu memejamkan mata. Kepalanya sangat pusing. Jantungnya tidak berhenti berdegup kencang sejak kejar-kejaran dengan para preman tadi hingga sekarang. Perlahan, Wendy kehilangan kesadarannya.

✨✨✨

"Dari genk timur." Ucap pelan Saga kepada Arjuna, pimpinan wilayah Timur.

"Siap ga, malam ini gue bakal cari sampe dapet, paling lambat besok udah gue eksekusi," Ucap Arjuna.

"Eksekusi semua sampe habis tapi gue mau tikus besarnya kasih ke gue. Hidup-hidup. Gue bakal bikin perhitungan langsung karna dia udah berani nyentuh milik gue," Ucap Saga.

✨✨✨

Wendy terbangun dan mendapati dirinya berada di rumah sakit. Kepalanya masih pusing namun dia baik-baik saja. Fisiknya tidak terluka tapi batinnya sakit parah. Dikejar pembunuh dan melihat pembunuhan bukanlah suatu hal yang bisa Wendy terima.

Wendy mendapati seseorang tertidur disebelahnya, sambil memeluknya. Wendy melihat wajah itu...

Wajah sang pembunuh.

Wajah kekasihnya.

✨✨✨

Jangan lupa vote dan komen 💙💙

MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (WENGA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang