Sesampainya di rumah, Chanyeol langsung merebahkan Baekhyun. Ya, dari tadi Baekhyun merengek ingin digendong karena katanya ia lelah.
"Yeolli....."
"Hm..."
"Yeolliiiiii~~~ issshhh" rengeknya karena tidak puas akan jawaban Chanyeol.
"Iya sebentar"
"Hiks..Hiks..."
Tiba-tiba terdengar isakan dari si mungil.
"E-eh...Kau kenapa Baby? Kau lapar? Kau haus?" Tanya sang dominan beruntun.
"Hiks....Yeolli ja-jahat..hiks"
"Ya Tuhan....aku bahkan tidak memukulmu...."
"Hiks...Yeo-yeolli mengabaikanku hiks.."
"Ssttt.....tenanglah Baby. Kau kan lihat aku sedang membuatkanmu susu Hm. Jadi jangan menangis lagi oke. Sini Yeolli peluk"
Kemudian Baekhyun mengangguk dan langsung masuk dalam dekapan Chanyeol.
"Sayang....Minum dulu susunya ya"
Namun hanya dibalas gelengan pelan didada bidang Chanyeol.
"Kenapa? Yeolli kan sudah membuatkan nya untuk Baby""Enggak mau....gak enak yeolli~~"
"Tapi ini untuk Baby J juga sayang. Dia juga perlu nutrisi yang cukup. Jadi minum susunya hm.."
"Tapi aku mau es krim stroberry~"
"Baiklah...tapi minum dulu susunya ya...Setelah itu kita beli es krim"
"Aku sayang Yeolli^^"
.
.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Sekarang usia kandungan Baekhyun sudah memasuki bulan ke 7. Namun Chanyeol rasa acara ngidam Baekhyun semakin menjadi-jadi. Bukan hanya itu. Morning sick nya tiba-tiba datang lagi hingga Baekhyun terlihat sangat pucat."Yeolli~"
"Iya sayang, ada apa? Kau ingin sesuatu? Apa kau ingin muntah lagi hn? Apa ki-"Cup~~
Tiba-tiba Baekhyun mencium bibir Chanyeol hingga lelaki jangkung itu bungkam. Bukan apa-apa, pasalnya sejak 2 minggu kemarin Baekhyun tidak mau dekat-dekat dengannya. Apalagi dicium.
"Yeolli...Aku ingin berterimakasih banyak... Karenamu akhirnya mendiang Ibuku dapat keadilan. Terimakasih Yeolli"
"Sstt....tidak perlu berterimakasih sayang. Kau segalanya untukku. Siapapun yang berani mengusik Malaikat kecilku ini maka harus segera diadili. Dan tentang Mendiang ibu Byun, itu memang sudah rencanaku dari awal untuk mengungkap rencana pembunuhan itu. Namun itu butuh waktu yang agak lama. Sampai pada usia kehamilanmu yang keenam kemarin. Aku sudah mengumpulkan cukup bukti untuk menguak semua kejahatan Haejin dan Anaknya itu. Ditambah lagi ia ingin mencelakaimu dan juga Aeri, sayang"
FLASBACK ON
Usia kehamilan Baekhyun memasuki bulan keenam. Pada saat itu Chanyeol sedang di luar kota. Dan Baekhyun dititipkan dirumah keluarga Park.
Pada Pagi hari Baekhyun memang selalu berjemur, maupun berjalan-jalan di depan rumah keluarga Park ditemani oleh sang ibu mertua.
Namun karena pada saat itu Tuan dan Nyonya Park sedang bersantai di halaman belakang, maka Baekhyun tidak ingin mengganggu mereka. Akhirnya Baekhyun memilih berjalan-jalan sendiri.
"Bi, aku akan jalan-jalan dulu sebentar. Eomma sedang bersantai dengan Appa dihalaman belakang. Jadi aku tidak ingin mengganggunya"
"Kalau begitu saya akan menemani Tuan"
"Tidak usah Bi, Bibi disini saja. Aku hanya didepan sana kok"
"Tapi Tuan Chanyeol menyuruh kami untuk menjaga Tuan. Sa-"
"Isshh... Sekali saja ya Bi...hmm...aku berjanji akan baik-baik saja"
"Baiklah Tuan"
"Terimakasih Bi" ucap Baekhyun.
Terlihat di depan sana Baekhyun sedang berjalan-jalan dan sesekali bersenandung. Namun tiba-tiba keluar sosok laki-laki berpostur besar dari mobil berwarna hitam. Yang langsung menyeret Baekhyun.
Bibi Jung yang sedang mengawasi Tuannya itu pun dibuat terkejut. Hingga berteriak-teriak minta tolong.
Seluruh keluarga Park dilanda kepanikan. Apalagi Chanyeol yang sebenarnya dia sedang dalam perjalanan pulang. Namun dalam perjalanan ia malah mendapat kabar yang tidak mengenakkan.
-Dilain Tempat-
"Hiks...hiks...to-tolong..." ucap Baekhyun lirih.
"Berteriaklah semampumu BYUN KECIL!!...DISINI TIDAK AKAN ADA ORANG YANG BISA MENDENGAR SUARA JELEKMU ITU SELAIN KITA"
"Sudahlah Rose. Kita langsung bunuh saja dia. Kemudian ambil suaminya. Jalang kecil ini tidak pantas mendapatkan orang yang sangat sempurna seperti Park Chanyeol" ujar Haejin.
Ya, pelaku penculikan Baekhyun adalah mereka. Haejin dan Rose.
"Eo-eomma..." lirih Baekhyun.
Tbc:)
KAMU SEDANG MEMBACA
C & B [END]
RandomKeluarga merupakan tempat seseorang mendapatkan kebahagiaan. Namun berbeda halnya dengan namja mungil yang sedang duduk dilantai gudang sambil memeluk kaki-kaki kecilnya itu sembari mengusap tiap tetes air mata yang mengalir. "Hiks...hiks...eomma...