04 ; her attitude - why?

224 34 0
                                    

Saat Yerin hendak memasukkan makanan yang ada di sendok makan ke dalam mulutnya, ibunya memanggilnya. "Yerin-ah, besok eomma dan appa bakal pergi ke Seoul buat kerja di sana."

Yerin langsung meletakkan sendok itu ke piringnya kembali. "Lagi?"

"Ya, mianhae," ucap Yonghwa.

Yerin tersenyum. "Gapapa kok, pergi aja, aku yang bakal jaga halmeoni sama Jaehyun, eomma dan appa kan bekerja demi aku dan Jaehyun juga, gak ada alasan buat marah."

"Lo jaga halmeoni aja, gak usah jaga gue, gue udah gede tau, gue udah junghaksaeng sekarang! Udah taun ketiga lagi," ucap Jaehyun tidak terima. *note: bagi yg gtw junghaksaeng itu SMP yaa :)

"Tch, ya udah kalo gitu, jangan harap gue buat bantuin lo lagi, ya!" teriak Yerin.

"Ah.. uri Yerin udah besar, ya.." ucap Yuna sembari tersenyum, lalu ia menghadap ke arah Jaehyun, "kamu jangan kayak gitu terus dong sama noona-mu.."

Yerin tersenyum. "Eomma, appa, jaga diri kalian baik-baik ya di sana."

"Iya, nanti pas kuliah, aku bakal ke sana buat ketemu kalian," ucap Jaehyun.

Jaehyun dan Yuna tersenyum, kemudian Yuna mengangkat tangannya perlahan dan mengelus kepala Yerin dan Jaehyun.

"Ya udah, sekarang, yuk makan," ucap Yonghwa.

---

Yerin membuka matanya dan melihat langit sudah terang. "Eomma, appa!"

Karena teringat dengan ibu dan ayahnya, Yerin pun beranjak dari kasurnya dan berlari menuruni tangga, kemudian ia melihat ibu dan ayahnya sedang bersiap-siap.

"Eomma, appa, aku bakal kangen banget sama kalian," ucap Yerin.

Yuna tersenyum. "Kami juga bakal kangen banget sama kamu, sayang.."

"Baiklah, kami pergi," ucap Yonghwa.

"Bye-bye!" ucap Jaehyun dan Yerin dengan nada tinggi.

Yonghwa dan Yuna tersenyum. "Bye!"

Yerin, Jaehyun, dan Shinhye melambai-lambaikan tangan mereka sembari melihat mobil Jaehyun dan Yuna menjauh.

"Jadi apa yang bakal kita lakuin di weekend ini?" tanya Shinhye.

---

Jieun baru saja selesai mengerjakan tugas kelompok dan hendak berjalan menuju rumahnya, jalan di sana sangat sepi hingga membuat Jieun sedikit merinding.

Jieun menghela nafas. "Mau mati rasanya jadi anak kelas 12, banyak banget tugasnya, udah gitu tes terus!"

Tiba-tiba terdengar suara motor dari kejauhan, Jieun melihat ke arah belakang dan tidak melihat siapa pun di sana. Karena masih merasa takut, ia mempercepat langkahnya.

Suara motor itu semakin dekat dan membuat Jieun semakin takut. Tanpa disadari tas milik Jieun dirampas oleh pemilik motor yang ia dengar dari tadi.

"YA! ITU TAS GUE!!! ADA BANYAK TUGAS GUE DI SANA! LO BOLEH AMBIL UANG GUE TAPI JANGAN AMBIL TUGAS GUE! YAAA!!!" teriak Jieun dengan sangat keras.

Jieun mencoba mengejar motor tersebut, namun ia tau ia tidak mungkin bisa menandingi kecepatan motor yang sepertinya merupakan motor mahal tersebut karena ukurannya yang besar. Jieun merasa frustasi, ia menyandarkan tubuhnya di dinding yang berada di dekatnya dan menangis di sana tanpa keinginan untuk pulang ke rumahnya.

[✓] The Power of Love - taerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang