1 minggu kemudian...
Author pov
"Besok bakal ada pensi, gue minta tolong sama lo ga usah berulah, gue bakal sibuk ngurusin ini itu." ujar Aileen dari atas loteng rumahnya sambil melihat pemandangan kota di malam hari.
"Kalau lo sama gue terus bisa ga?." tanya Rasya.
"Ya ga bisa lah." jawab Aileen.
"Lo tau ga si, gue sama lo itu bagaikan langit, di sore hari, berwarna biru sebiru hatiku. Gue ga bisa jauh dari lo, tar kalau cewe-cewe pada caper gimana?." kata Rasya yang menurut Aileen ngaur.
"Apaan si lo alay banget. Inget, kita cuma boongan." jawab Aileen.
"Ga asik lo."
"Lo yang ga jelas."
"Bodo."
•••
Tok..tok..tok
"Eh, Rasya? Mau jemput Aileen?" tanya wanita paruh baya yang baru saja membuka pintu rumahnya.
"Iya tante." jawab Rasya.
"Aileennya udah berangkat dari jam setengah enam." jawab mamah Aileen.
"Oh gitu ya tante? Berangkat sama siapa?." tanya Rasya memastikan.
"Sama Nasya."
"Oohh gitu, makasih ya tante, aku pamit ke sekolah dulu, bye."
"Iya hati-hati."
Sampai di sekolah ternyata lapangan belum begitu ramai, lebih banyak yang nongkrong di koridor di banding di tengah lapangan, banyak juga cewe yang foto sama temannya di depan panggung pensi.
Rasya memandang seluruh sekolah dan tatapannya berenti di koridor dekat laboratorium, itu Aileen yang sedang berbicara serius dengan Angga.
"Hahhh dia lagi... Dia lagi." gumam Rasya.
Rasya berjalan menuju Aileen. "Bisa ga si lo ga usah caper sama Aileen." ujar Rasya.
"Apa si? Gue lagi ngobrol sama Angga tentang pensi." jawab Aileen.
"Ngobrol? Terus buat apa lo rapat lama-lama kalau masih di obrolin?." balas Rasya.
"Lo ga bakal ngerti, uda sana." kata Aileen.
"Gue mau kasih pelajaran ke cowo ini dulu." ujar Rasya, tangannya sudah mulai mengepal siap memukul Angga.
"Plis sya, ga usah kaya anak kecil, kali iniiii aja lo jangan cari masalah, gue minta sama lo jangan recokin gue, pliss, oke?" pinya Aileen.
"Okee, tapi ada syaratnya." kata Rasya.
"Apa?"
"Cium pipi gue dulu."
"Lo gila ya?"
"Iya gue gila. Uda cepet cium."
"Gak!."
"Cium pipi atau ikut gue traveling ke bali 3 hari dua malam." jawab Rasya.
"Gak! Gue trauma jalan sama lo, jangankan 3 hari dua malam, baru itungan menit aja lo uda bikin drama."
"Yaudah makannya cium."
"Lo budeg, tuli, apa gimana? Ara kan ga mau ga usah di paksa." ujar Angga.
"Diem lo, jangan bikin ni tangan gue melayang ke muka lo!."
"Uda-uda, Rasya, lo mending sama temen lo aja deh jajan kek apa kek, jangan di sini."
"Emang kenapa?."
"Yaa.. Gak papa, ga enak aja liatnya, yang lain ada sama tem..." belum selsai bicara, dengan cepat Rasya langsung memotong pembicaraan Aileen.
"Pacarnya." kata Rasya.
"Ga semuanya." balas Aileen.
"Tapi gue mau sama lo."
"Gw bisa, gue nugas."
"Pliss."
"Gak! Uda sana."
"Oke kalau gitu." jawab Rasya lalu pergi.
•••
Waktu terus berjalan, sudah banyak dari perwakilan kelas yang menunjukan bakat seninya di atas panggung dan sekarang sudah giliran kelas yang di ketuai oleh Aileen.
Gak lama Rasya naik ke panggung "hai gays!"
Aileen yang mendengarnya dari belakang panggung baru menyadarinya kalau suara itu suara Rasya, setaunya gak ada yang mendaftar untuk menampilkan seni.
"Jadii... Gue mau menyanyikan lagu untuk seseorang yang spesial buat gue." ujar Rasya di atas panggung.
Aileen langsung menyeretnya turun, "turun!"
"Apa si orang mau nyanyi juga." kata Rasya lalu langsung merangkul Aileen.
Lalu alunan musik mulai di bentuk membuat cewe yang melihatnya baper tingkat dewa.
Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmuRasya mulai menyanyikan lagunya.
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanyaNamun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedihBila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawaNamun bila saat berpisah telah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani dirikuNamun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedihBila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawaNamun bila saat berpisah telah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani dirikuSudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku🎵🎵🎵
_________________________________________
Happy reading
Thanks yang udah setia baca cerita bad boy vs ketos, semoga ga bosen ya sama ceritanya🤗Jangan lupa vote & komen yaa❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy vs ketos
Novela JuvenilAileen kenara, ketua osis di sekolah hingh school yang hanya ingin menjalankan masa-masa akhir dalam kewajibannya sebagai ketos dan sebagai pelajar dengan baik. Tapi semenjak ada anak baru yang sulit di atur itu masuk ke sekolah yang sama, membuat A...