Kiki mengucapkan terima kasih kepada kalian semua yang sudah memberikan vote dan komentar untuk cerita ini.
Mohon maaf kalau setiap tulisan atau tata tanda baca tidak bagus atau kurang rapi tolong dimaafkan. Karena saya juga orang baru dalam membuat cerita.
Happy Reading 💕
_________________________________________________________Kai POV.
"Aaaa." Mingyu terus mengarahkan tangannya yang memegang sendok mendekati mulutku.
"Emm .. tidak Gyu. Ini sudah cukup. Aku hampir muntah karena mu." ucapku mengeluh.
Kedua tanganku berusaha menutup mulutku dan menggelengkan kepala tanda protes terhadap perintah Mingyu. Yang benar saja, Mingyu memaksaku memakan bubur hambar itu tepat setelah aku bangun. Ini belum lebih dari dua puluh menit setelah aku bangun, Mingyu sedari tadi terus memaksaku.
"Ayolah Kai, lihat wajahmu sekarang. Seperti orang mati. Kamu kehilangan wajah meronamu kalau tidak makan, wajahmu itu sudah sangat pucat!"
Aku menatap Mingyu dengan tatapan kesal. Aku tau Mingyu selalu rewel, tapi aku tidak pernah menyangka jika Mingyu akan menjadi sangat sangat rewel.
"Aku tidak mau! Kenapa kau terus memaksa Gyu?!"
"Tapi Kai, ini demi kebaikanmu. Aku___."
"Tidak!" ucapku keras sambil memalingkan wajah. Aku mendengar Mingyu mendesah lelah.
"Kai, aku akan membawamu menemui bayiku jika kamu mau makan."
Aku mengkerutkan keningku mendengar ucapan Mingyu. Ya Tuhan! Aku melupakan jika aku memiliki bayi!
Tunggu dulu, bayiku?!
Perasaan kesal semakin menyelimuti hatiku saat ia mengatakan bayiku. Itu bayiku! Kenapa Mingyu selalu mengklaim bayiku menjadi bayinya.
"Itu bayiku! Kenapa kau selalu menyebutnya bayimu?!"
Mingyu tertawa, "kamu baru sembuh Kai. Jangan merusak suaramu dengan berteriak. Dan untuk bayiku .. itu salahmu, kamu belum memberinya nama."
"Berhentilah memanggilnya bayimu!"
"Baiklah-baiklah berhenti berteriak. Jadi bagaimana jika kita memberi bayiku, maksudku bayinya nama?" ucap Mingyu semangat. "Aku akan mengambilnya. Tunggu sebentar, oke!"
Ia segera bergegas menjemput anakku. Aku tersenyum saat melihatnya pergi. Lelaki itu terlalu bersemangat hingga lupa masalah awalnya yang memaksaku makan.
Mingyu, aku tidak menyangka ia akan menjadi begitu baik saat jatuh cinta. Kkkk, Bagaimana bisa lelaki cupu yang dulu kukenal kini berubah sangat banyak? Dan ia sekarang memperlakukanku sebagai Kekasihnya dan tidak memperlakukanku seperti anak kecil lagi. Memikirkannya membuat jantungku berdetak melampaui ritmenya.
Ya ampun ... Kai, berhentilah bersikap konyol. Kau masih memiliki masalah disini, bahkan kau telah mengetahui segala sesuatu yang membuat Sehun seperti itu.
Sehun?
Aku melupakan jika aku belum mendengar kabarnya lagi selama aku koma. Mingyu juga tidak menyinggung tentangnya. Apakah ia baik-baik saja? Lalu jika Sehun telah mengakui semuanya, apakah hatiku akan menerima ia kembali? Lalu Mingyu? Lelaki yang sangat baik padaku.
Terlepas dari statusku, aku tau jika ia sangat tulus menyayangiku, bahkan ia tulus menyayangi anakku juga. Tetapi masalahku dengan Sehun belum selesai!
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Marriage [END]
FanfictionPernikahan yang seharusnya membuatmu bahagia dengan orang yang kamu cintai berubah menjadi pernikahan yang menyakitkan dalam sekejap. Malam pertamamu yang seharusnya bahagia dan saling menyalurkan rasa cinta tiba-tiba berubah menjadi malam pertama k...