5 : Terjebak

26 0 0
                                    

Dering ponsel berbunyi saat mondy dan anggota akanbel sedang berkumpul dan membuat mondy menoleh ke arah hpnya.

"sebentar ya, gua angkat telpon dulu" ucap mondy.

"telpon dari siapa" balas marten.

"biasa, ibu negara" ucap mondy.

"yauda angkat dulu, siapa tau pentingg" ucap panglima.

Mondy pun menjauh dari kerumunan anggota akanbel untuk mengangkat telpon nya itu.

"ya hallo mah, ada apa" ucap mondy.

"nanti kalo kamu pulang beliin mamah nasi goreng yang dideket Jl. Setia Budi ya" pinta mamah mondy.

"siap mah" balas mondy.

"Jangan kemaleman kamu pulangnya, mamah udah laper nih" ucap mamah mondy.

"iya sebentar ya mah, lagi ada yang dibicarain" ucap mondy.

Setelah nya mondy langsung bergabung lagi dengan anggota akanbel.

"nyampe mana tadi ceritanya" ucap mondy yang masih penasaran akan hal tadi.

"anak ADIJAYA bener bener ngicer lu mon, mereka ga segen segen buat ngehabisin lu" ucap elang.

"ahhh basi, udah biarin mereka mah tukang teror doang ga ada pergerakan nya jadi gausah takut" ucap mondy yang meyakinkan temannya.

Mata mondy yang melirik ke jam tangannya dan berkata "udah jam 10 gua balik dulu, nyokap gua minta dibeliin nasi goreng".

Tangan nya langsung memasukkan hp, earphone dan korek kedalam slingbagnya.

Plakkk
"woii korek siapa nih asal dimasuk masukin aja lu" ucap marten sambil menampar tangan mondy.

"hehe, maklum namanya juga manusia tempatnya lupa dan salah" ucap mondy.

"yauda gua cabut ya" ucap mondy.

"yoii, hati hati di jalan lu" ucap panglima.

Udara dingin malam itu mondy yang hanya bermodalkan sweaternya masih belum cukup untuk menghangatkan badannya.

Deru motor yang bersahut sahutan dari arah belakang mondy makin terdengar jelas, mondy yang penasaran lalu melihat ke arah spionnya.

"BANGKE!!!, itu kan bocah yang gua pukulin kemaren" ucap mondy.

Mondy yang tau akan hal itu pun langsung mengendarai motor secepat cepatnya.

Namun saat di Jl. Kartajaya ada anak yang sudah siap untung menghalangi mondy.

"sial udah di kepung gua" ucap mondy

mondy pun langsung membelokan motor bebeknya ke arah gang untung menghilangkan jejaknya, tapi deru motor itu belum hilang dari pendengaran nya.

"gawat jalan buntu lagi" ucap mondy yang sedang mencari akal.

Dari jauh suara tawa memenuhi telinga mondy.

"hahahaha mau kemana lu" ucap ray sambil bersiap melepas gespernya dan diikatkannya ke pergelangan tangan.

Dari arah mondy sudah dipenuhi oleh anak ADIJAYA yang sudah benar benar mengincarnya saat itu terhitung ada 10 orang lebih dari anak ADIJAYA.

"akhirnya sang macan mendapatkan mangsanya"
Ucap ray sambil tertawa.

"sebaiknya lu poto dulu deh sebagai bukti mukalu dulu pernah tampan, sebelum akhirnya gua bikin babak belur".

Kali ini ray langsung melayangkan tanganya ke arah muka mondy namun dengan cepat mondy menghindar dan balik melayangkan pukulanya tepat di dada ray, yang membuat ray sampai terdorong mundur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAFFLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang