.
.
Take Place at eps 925
.
.
Entah gadis itu harus tertawa atau menatap nanar beberapa lelaki yang sampai sekarang masih ia pertanyakan kenapa dirinya teman menjadi teman mereka, menatap perubahan wujud yang terjadi pada koki handal kapal mereka,
"ooh! Perubahan! Suupeeer!"
"uwoooh keren!"
Melirik ke arah dua orang lelaki yang satu menyamar menjadi tukang kayu maupun satunya lagi sebagai pedagang keliling, sementara mereka berada di negara Wano sementara beraliansi dengan bajak laut hati, gadis itu mengalihkan kembali pandangan ke arah lelaki bersurai blonde—yang sekarang mengenakan pakaian ala super hero dalam komik, "apa-apaan ini? Pertunjukkan anak-anak di taman hiburan?"
"oouuhh! [Name]-chwaaan! Aku akan selesaikan ini dengan cepat, jadi tolong jangan khawatir~!"
Menatap datar lelaki blonde yang berusaha merayunya dari atas atap—menghiraukan musuh berwujud dinosaurus di hadapan—gadis itu menjawab singkat, "oh, oke."
"tunggu, jubah itu, rasanya aku pernah melihatnya,"
Mengalihkan pandangannya dari Sanji yang kembali menjadi serius ke arah Trafalgar Law—kapten dari bajak laut hati—[Name] mendengarkan dengan seksama, penasaran akan apa yang ingin diucapkan lelaki bersifat cool itu,
"aku ingat," sepasang maniknya membelalak seakan ia mengingat sesuatu yang sangat fatal, "Prajurit iblis, Germa double six, number three, Stealth Black!"
Kali ini giliran [Name] yang menatap tidak percaya pada lelaki di sampingnya itu, "i'am sorry, what..—?"
Menyadari Law yang memperkenalkan dirinya mendadak, Sanji menoleh kesal, "tte—Oi! Kenapa kau malah tau?!"
"tentu saja! Itu adalah pengetahuan umum di North Blue!"
Pengetahuan umum? Perasaan [Name] yang pernah tinggal beberapa tahun di North Blue karena keluarga ayahnya, tidak mengenal yang namanya prajurit iblis—apapun itu—Stealth Black. Ataukah gadis itu ketinggalan info?
"siapa peduli tentang itu?! Dengar ya, jangan pernah memanggilku dengan sebutan Germa lagi!"
Benar apa yang lelaki itu katakan, siapa yang peduli? Bahkan [Name] saja berasa ingin budek dadakan hanya karena percakapan di tengah pertempuran—yang menurut [Name] sendiri tidak terlalu penting. Beruntung musuh mereka tidak sepintar kelihatannya, karena jika ia pintar, sementara mereka berbincang—sudah pasti lelaki itu akan menyerang mereka. Sungguh terkadang [Name] bersyukur terhadap beberapa musuh mereka yang dengan bodohnya malah menunggu percakapan selesai baru menyerang. Bodoh memang, tapi menguntungkan.
"aku ini penggemar resmi prajurit laut Sora, tentu saja aku tidak menyukai penjahat seperti Germa."
"ya sama! Aku juga membenci Germa!"
Siapa lagi itu? Prajurit laut, tapi namanya Sora? Omong kosong macam apa lagi ini? Seandainya ada makanan ringan sejenis berondong jagung, [Name] akan duduk dan menonton pertunjukan di hadapannya ini. Sayang, yang sedang bertarung adalah koki mereka, jadi gadis itu tidak bisa minta buatkan makanan.
"sepertinya kau bukan penjual soba biasa ya, katakan siapa namamu!"
Ini juga satu, keseluruhan kota udah hampir hancur lembur akibat keduanya bertempur, setelah Sanji berubah, ia baru mengatakan hal itu? [Name] yakin ada hal yang tidak normal pada lelaki di sekitarnya.
"namaku.. adalah—!"
"kau adalah Stealth Black dari Germa Double six!"
Law memotong acara perkenalan diri yang ingin Sanji lakukan, sungguh Sanji sangat ingin memukulnya.
"namaku.. adalah—!"
Sanji mengulang ibarat kaset yang dimundurkan dengan remot.
"prajurit Germa double six-kan?!"
"memberikan nama, adalah sebuah momen penting bagi seorang pahlawan! Tolong ya, Sangoro!"
Kali ini duo pedagang keliling sama tukang kayu yang memotong pembicaraannya.
"kenapa? Cepat katakan siapa namamu!" musuh sudah tidak sabaran, kembali menanyakan nama yang sudah jelas sedari tadi dikatakan secara bergantian oleh beberapa orang yang masih ada di sana—dan dengan bodohnya malah bertanya bukannya sigap menyerang bertarung.
"Namaku.. adalah O-Soba Mask!"
Mendengar apa yang Sanji katakan, tiga dari empat orang yang masih ada di sana menatap nanar lelaki itu, heran kenapa ia mengenalkan diri menggunakan nama bahan jualan sendiri.
"apaan O-Soba Mask, mau bagaimana-pun sudah pasti itu Germa!"
Yang satu ini masih ngotot gak mau kalah, yakin bahwa yang ada di hadapan mereka adalah salah satu karakter kesukaannya. Ke mana hilangnya si dokter kematian yang terkenal dingin itu? Ini anak siapa deh nyasar ke negeri orang? Kerjaannya ngejar pahlawan khayalan mulu, belajar dek, belajar, biar pintar dan gak ditipu orang-orang.
Menghela napas kasar, gadis dengan kimono bermotif kembang api itu melambaikan tangan, "aku nyerah, aku gak peduli." Kedua tangannya terangkat sembari membalikkan tubuh membelakangi empat orang yang kurang lebih sekarang ini berbagi satu otak, "sampai jumpa, kalian selesaikan urusan kalian sendiri." Gadis itu berjalan menjauh—yang ia yakini tidak ada yang sadar, mengingat semuanya masih terpaku pada O-Soba Mask ataupun Germa apapun itu, ia menambahkan dalam diam, "sekarang aku mengerti perasaan Nami dan Robin yang harus menjadi pengasuh anak hilang.."
.
.
Note,
Salah satu eps One Piece yang gak bisa bikin aku nahan ketawa:V bayangin [Name] kayak gimana kalau dia ada di situ, dan ke ketik lah drabble satu ini:"
Ada req? Buat anime/chara (cantumin anime/show chara-nya ya btw) apa aja, karena lagi gabut dan pengen nambahin chapter buat book ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Various!CharaXReader!
FanfictionBuku Oneshots lama berdebu yang udah ditinggalin bertahun-tahun lamanya sama si penulis. Jangan berharap banyak bakalan diupdate, karena isinya amburadul bikin malu si pemilik yang membaca nya sekarang. Sekian dan Terima kasih. -12 September 2024