Chapter 8

702 57 2
                                    


Masih hari minggu. Dan semua orang sedang menikmati waktu berliburnya. Namun berbeda dengan jungkook. Sejak tadi ia uring² di sofa kamarnya.

Memikirkan bagaimana cara untuk dapat menghindari ayahnya lagi. Dia tau, perlahan ayahnya akan menemukanya dan membawanya.

Karna haus jungkook berjalan ke arah dapur. Niatnya ingin mengambil minum namun tidak jadi. Saat melihat tubuh seokjin yg sepertinya tengah berbicara dengan seseorang lewat telepon

Karna penasaran jungkook mendekat

" aku tidak bisa appa "

"............ "

" jangan pernah kau menyentuh keluargaku "

".............. "

" aku tidak peduli "

".............. "

" sebelum hal itu terjadi aku yg akan menghadapi "

"................ "

" SEKALI LAGI AKU TIDAK PEDULI "

tut

Prang

Jungkook tersentak ketika mendengar suara teriakan seokjin. Dia melotot melihat hp yg seokjin pegang tadi sudah hancur lembur

Dengan gerakan ragu jungkook menghampiri seokjin

" hyung "

Seokjin sontak terkejut saat melihat jungkook. Dirinya masih di kuasi oleh amarah, hingga tidak sadar dia membentak jungkook

" kenapa kau ada disini jungkook " bentaknya membuat jungkook tidak percaya

" a-aku hanya tidak sengaja Melihat hyung di dapur "

" kau menguping pembicaraan ku " kata seokjin yg terkesan dingin

Jungkook sendiri agak kaget melihat perubahan seokjin. Dia tau seokjin adalah hyungnya yg paling lembut dan tidak gampang marah

" ti-tidak--"

" sejak kapan kau menjadi lancang jungkook? "

Jungkook langsung menegang. Jujur dia sedikit tersinggung atas perkataan seokjin barusan.

" hyung aku tidak--"

" jangan campuri urusanku " tegas seokjin

" hyung kenapa kau seperti ini? "

Cukup sudah. Jungkook sudah tidak tahan akan perubahan mendadak yg seokjin berikan.

Namun perkataan seokjin selanjutnya dapat membuat hatinya tertohok bagai ribuan jarum

" INI SEMUA KARNA AYAHMU "

Deg

Tubuh jungkook menengang. Seketika seluruh syaraf otaknya tidak berfungsi.

Dugaanya benar, ayahnya mulai beraksi. Jungkook dapat menyimpulkan bahwa tadi seokjin habis menelepon paman kim. Appa seokjin.

Dan appa seokjin mendapat ancaman dari ayahnya

Apakah harus?

Seokjin menyadari perubahan jungkook. Apa dia terlalu berlebihan.

seketika seokjin menenggang. Menyadari apa yg barusan ia katakan.

Jungkook membeci kata ayah

Tatapan seokjin melembut. Perlahan menggapai tangan jungkook. Namun jungkook masih belum bereaksi, dan itu membuat seokjin merasa bersalah

Seharusnya dia tidak menyalahkan jungkook. Jungkook tidak tau apa². Dia juga korban di sini. Korban akan ke egoisan keluarganya sendiri

" kook-ah maafkan hyung "

" hyung terbawa emosi tadi "

" lupakan perkataan hyung tadi ne? Anggap saja hyung tidak mengatakan apapun "

Jungkook perlahan tersenyum ke arah seokjin. Lebih tepatnya senyum terpaksa, dan seokjin dapat melihatnya

" tidak apa hyung aku mengerti "

" maafkan hyung kook "

Jungkook tersenyum lembut dan melepaskan tangan seokjin yg masih memegang tanganga dengan perlahan

" tidak apa. Hyung aku akan keluar sebentar ne "

Jungkook langsung pergi ke luar dari rumah dengan mata yg berkaca kaca

Seokjin merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia sampai terbawa emosi dan meluapkannya ke jungkook

" arrrrgh " teriak seokjin prustasi
.
.
.
.
.
.
.
.
Namjoon dan taehyung kini tengah berada di supermarket. Memilih cemilan ringan yg akan mereka nikmati nanti

" hyung! "

" hmm "

" kau tidak ada niatan untuk bertemu ibumu lagi? "

Kegiatan namjoon terhenti saat mendengar pertanyaan yg di lontarkan oleh taehyung

" ada. Namun tidak sekarang " memilih melanjutkan acara memilih snack

" kenapa? "

" hyung masih sibuk "

" baiklah " jeda taehyung " tapi nanti aku boleh ikutkan? "

Namjoon mengernyit tidak mengerti

" ikut kemana? "

" ke rumah ibumu "

" boleh saja "

" yesss " girang taehyung sembari melocat loncat seperti anak kecil

" berhenti bersikap seperti anak kecil "

Taehyung tidak mengidahkan perkataan namjoon dan memilih minuman. Melihat susu pisang, dan seketika terlintas nama jungkook di pikirannya, lalu mengambil dua botol susu pisang itu

" hyung aku membeli susu pisang yh? "

" kau menyukai susu pisang? "

" tidak "

" lalu "

" untuk jungkookie "

Namjoon tersenyum kecil. Taehyung itu memang kekanakan. Namun saat sudah bersama dengan jungkook dia berubah menjadi dewasa.

" baiklah "
.
.
.
.
.
.
.
.
Jungkook terus berlari di sepanjang jalan. Dia tidak tau akan kemana. Pikirannya masih berkecemuk.

Seokjin menyalahkannya. walaupun seokjin mengatakan bahwa dia terbawa emosi. Namun jungkook bisa merasakan bahwa dia bersalah di sini

Semua karna dirinya

Jika saja dia tidak ada di antara mereka. Mungkin ayahnya tidak akan mengganggu hyungdeulnya

Jungkook terlampau lelah dengan sikap ayahnya yg menjerumus ke sikap psiko

Jika jungkook menyerahkan diri kepada ayahnya. Dia akan di siksa. Akan di jadikan boneka ayanya sendiri.

Tapi di sisi lain jungkook tidak bisa melihat hyungdeulnya ikut tersiksa hanya karna dirinya

Haruskah?

Mianhe






















Tbc

Doble up yeyy

Otakku lagi berfungsi dengan baik :)

Btw mv bts dynamite masih terngiang-ngiang di benakku

Visualnya bikin aku klepek²

Gak bisa ngomong apa² lagi dah sama bts

Dan chukhae, bts pecahin rekor lagi dong :)

100 juta viewers dalam waktu 24 jam di youtube.

Aku streaming udah berkali kali tapi tetep ajh gx bosen;)

Makasih bye

Not today S1 {bts brothersip END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang