Chapter 11

648 50 3
                                    


Taehyung dan jimin masih di landa keheningan. Saat di persimpangan jimin memilih jalur berbeda dari arah sekolahnya

" hya jim kau mau kemana? " tanya taehyung heran

" aku akan membolos "

Taehyung melotot  tidak percaya. Setaunya jimin itu termasuk orang yg pintar dalam pelajaran. Dan ketika mendengar kata bolos dari mulut jimin Membuat taehyung tidak percaya

" kau sungguh akan membolos? "

" hmm "

" tapi -- jika hoseok hyung tau bagai-- "

" jangan beritau dia " jimin langsung meninggalkan taehyung

Sedangkan taehyung sendiri bingung. Antara kejar jimin atau pergi sekolah.. Namun keputusanya jatuh pada sekolah

Sepanjang perjalanan jimin hanya diam. Tujuanya kali ini adalah bengkel. Yahh diam² jimin mencari pekerjaan untuk membantu biaya sekolahnya. Setidaknya mengurangi beban hoseok

Walaupun hoseok menolak jimin bekerja namun jimin acuh. Toh dia juga bisa bekerja kan

Namun jimin yakin. Bila hoseok tau habis sudah.. Apalagi yoongi
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini pom bensi sedang sepi. Membuat namjoon memilih leha² pada kursi panjang itu

Namun tidak lama ada suara mobil yg terlihat tidak sabar

Tin tin tintin

Namjoon tersentak dan segera mendekati mobil tersebut

" ada apa tuan? "

Pemobil itu masih tidak membuka pintu mobilnya, maupun kacanya

Namjoon memandang tidak paham pada pemobil ini " ada yg bisa saya bantu tuan? "

Perlahan kaca mobil itu terbuka. Memperlihatkan seseorang paruh baya yg masih saja kelihatan tampan di umurnya yg tak lagi muda . Tapi tunggu... Wajahnya seperti familiar

" yah saya membutuhkan bantuanmu nak "

Pria paruh baya itu keluar dari mobil, dan menjulurkan tanganya pada namjoon

" jeon jungwo..... Ayahnya jeon jungkook "

Namjoon membelalakan matanya. Dan melepaskan juluran tangan itu dengan sekali hentak

" ada apa anjushi menemui saya? " tanya namjoon sedikit takut

Jeon jungwo terkekeh sinis " tentu saja menanyakan di mana putraku? "

Namjoon memberanikan menatap mata bulat itu. Sedetik merasa tersentak. Mata itu sama persis seperti mata jungkook

" saya tidak akan memberi tahu di mana jungkook berada "

Lagi² jeon jungwo terkekeh sinis " kalau begitu saya akan memaksa kau mengatakanya "

Bughhh

Satu hantaman mengenai perut namjoon. Membuatnya jatuh terduduk dan mengerang nyeri pada bagian perutnya

" katakan di mana putraku sebelum aku menghabisimu "

" tidak akan pernah "

Srekk

Kerah kemeja namjoon di cekram oleh jeon jungwo, membuatnya berdiri bersejajar dengan tuan jeon

" jangan main² dengan ku kim namjoon "

Bughh

" katakan di mana putraku? "

Tuan jeon berkata dengan nada yg sudah tidak bersahabat lagi. Dan namjoon berada di titik kebingungannya

Bughh

" katakan bedebah "

" tidak akan "

" argghhh "

Bughh
Bughh
Bughh

" sialan kau namjoon "

Bughhh

" CUKUP "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jungkook menggerakan tanganya yg di rasa pegal. Jam sudah menunjukan pukul 11.30.itu artinya dia sudah tidur hampir seharian

Pening mendera saat jungkook mendudukan dirinya. Meraba keningnya dan dirasa sudah agak mendingan

Beranjak dari kasur dan menelusuri setiap  ruangan

Sepi

Jungkook yakin hyungdeulnya sudah pada pergi...

Karna bosan jungkook menyalakan tvnya. Meminda mindai chanel ketika tidak ada siaran yg menarik perhatiannya

Saat ingin mengganti chanel jungkook urungkan. Suatu berita di tv yg membuat tangan jungkook terkepal. Matanya berkaca kaca. Amarah serta emosi itu meluap

Breaking news

Di beritakan bahwa dua perusahaan paling berpengaruh di korea yaitu. Jeon company dan kim corp bekerja sama. Banyak warga yg mendukung kedua perusahaan itu bersatu hingga--

Pip

Jungkook mematikan tvnya dengan linangan air mata.

Ayahnya dan appa seokjin sudah mulai melangsukan rencana untuk menghancurkan keluarganya.

Jungkook takut mereka akan berpisah. Terlebih lagi dia Takut ketika ayahnya melukai salah satu hyungnya

Dia harus menemui ayahnya

Jeon jungwo















Tbc

Jangan lupa vote and komen

Typo manusiawi :)

Bye

Not today S1 {bts brothersip END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang