Chapter 17

627 55 4
                                    


Yeyyy up...
Karna udh up jadi jangan lupa buat vote yah..
Tinggalin jejak gak rugi kok..

Selamat membaca..
Happy reading..









Jungwoo membanting tubuh jungkook ke dalam gudang. Hingga menimbulkan ringisan yg keluar dari mulut anak itu.

Jukhyun yg melihatnya hanya bisa menangis di dalam kamar, setelah ayahnya mengucinya,,

Jungkook sendiri sudah pasrah akan apa yg ayahnya lakukan. Setidaknya hyungdeulnya tidak terlibat...

"Kau tau apa kesalahmu nak" kata jungwoo mencekram kerah jungkook kuat.

"Jadi nikmati siksaan yg akan aku berikan" jungwoo bersmirk lalu menonjok tepat di perut jungkook. Membuat anak itu tersungkur

"Aku menderita di sini sedangkan kau asik dengan keluargamu sendiri" jungwoo bertepuk tangan "enak sekali hidupmu yah" lalu memandang jungkook kembali dengan tajam

"Kau tau, kau hanya anak yg tidak berguna, yg istriku lahirkan karna sebuah kesalahan"

Hati jungkook telak sakit detik itu juga, satu kenyataan yg menyadarkan jungkook, kalau ia hanya anak yg tidak di inginkan,
Tanpa sadar air mata meluruh begitu saja, di sela ringisannya yg semakin menjadi jadi, jungkook hanya ingin mendapat cinta dari ayahnya...

"Aku hanya tidak menyangka, kenapa istriku menjadi jalang"

Jungkook menangis terisak, sama halnya dengan jungwoo, lelaki paruh baya itu sedikit menitikan air matanya, saat mengingat bagaimana dulu istrinya mengkhianati dirinya,,

Dan ia juga menyimpulkan sendiri, bahwa jungkook adalah bukan anaknya...

"Kau tau. Aku dulu sangat mencintai istriku, namun saat melihat ia menduakanku hatiku begitu sakit. Sakit sekali" satu air mata lagi lolos dengan mudah "hingga akhirnya aku bertahan cukup lama dengannya, aku mencoba memaafkan semua yg ia lakukan.. Namun kenyataan pahit mulai menamparku kembali" jungwoo kembali mencekik leher jungkook, membuatnya terbatuk kecil

"Istriku hamil dan itu bukan anakku" jungwoo kembali membanting tubuh jungkook ke dingding, hingga sedikit cairan merah lekat keluar dari mulut jungkook..

"Aku mencoba membesarkannya bersama istriku. Meski aku harus menahan rasa ingin membunuh bayi itu"

"Hingga akhirnya bayi itu besar. aku mulai bisa membuka hatiku kembali,,,, dan apakau tau? " jungwoo berjongkok di hadapan jungkook. Di cekram dagu jungkook agar menghadap ke arahnya

"Istriku mengkhianatiku lagi. Hahahaha sangat lucu bukan" suara tawa jungwoo mulai menggema di gudang itu

"Hingga kesabaranku mulai habis, dan aku membunuh istri tercintaku" suara tawanya masih menggema. Detik berikutnya aura jungwoo berubah menjadi menakutkan

"Dan kau harus tau, anak itu adalah dirimu, tidak kusangka kau akan hidup hingga sebesar ini"

"Jadi bolehkah ayah bermain sebentar hem? "

Selanjutnya hanya suara jambukan dan juga teriakan kesakitan dari jungkook di dalam gudang itu.....












Yoongi membanting semua yg ada di dekatnya, yg lain tidak berani menghentikan aksi yoongi, karna demi apapun yoongi yg sedang marah seperti ini adalah yoongi yg paling seram...

"AKU TIDAK BERGUNA ARRGHH"
yoongi jatuh terduduk sambil menangis, membuat namjoon mendekati dan langsung membawanya dalam sebuah pelukan menenangkan

"Kita akan membawa jungkook kembali hyung, kita janji" kata namjoon

"Hiks tapi bagaimana jika kita terlambat joon hiks"

"Tidak ada kata terlambat hyung" tambah taehyung

"Hiks aku takut hiks takut sekali"

"Kita semua juga takut hyung, jungkook adik kita juga, jadi tenangkan dirimu dan berfikirlah,  bagaimana cara kita untuk mengeluarkan jungkook dari mension jeon" kata namjoon

Tangisan yoongi mulai berhenti, dan namjoon langsung membawanya ke kamar, yoongi butuh istirahat setelah mengeluarkan semua kesedihanya selama lebih dari satu jam..

Jimin masih menunduk, dia total tidak tau apa yang terjadi, dan jimin pun masih bertanya tanya, kemana seokjin hyung?

Hingga jimin mendongak menatap hoseok yg tadi menepuk bahunya..

"Semuanya kacau jim, kacau.. Kau kemana saja hah? KELUARGA KITA HANCUR JIM"

Jimin sedikit tersentak saat mendengar bahwa hoseok berteriak ke arahnya, namun jimin juga melihat, bahwa hoseok menangis,

Siapa yg tidak menangis saat keluarga hancur,

"Maafkan aku hyung"

"Pergi kekamar mu jim"

"Sekali lagi maafkan aku"

Akhirnya jimin menurut dan memasuki kamarnya dengan wajah basah air mata,

Di dalam kamar jimin menangis tersendu sendu, merutuki sikapnya hari ini

Di mana dirinya ketika semua keluarganya tengah hancur? Di mana dirinya ketika adiknya membutuhkan pertolongan?

Jimin benar² merutuki segala perbuatanya hari ini

"Maafkan aku"









"Appa aku mohon jangan kirim aku ke luar negri" ucap seokjin memohon,

Sedangkan tuan kim minho atau appanya seokjin hanya menatapnya dengan datar

"Keputusan appa sudah bulat seokjin "

"Apakah appa belum puas, melihat keluargaku hancur hah? " teriak seokjin tak habis pikir akan jalan pikiran ayahnya sendiri

"Mereka bukan keluargamu seokjin, appa lah yg keluargamu"

Seokjin tertawa remeh "jinjja? Benarkah kau keluargaku? Apa ini yg namanya keluarga hah. Jika kau sering sekali menyiksa jiwa dan batinku"

"Appa tidak begitu seokjin. Andai kau menurut kepadaku. Mungkin tidak akan sesulit ini"

"Appa hanya mementingkan kesenangan appa, appa tidak pernah memikirkan kebahagianku" emosi seokjin mulai membuncak

"Ini juga untuk masa depanmu nak, jadi mengertilah " minho mulai meninggalkan seokjin. Namun saat hendak menutup pintu, minho berucap, membuat seokjin menegang dengan air mata yg perlahan keluar

"Tuan jeon sudah membawa jungkook "






















"Ku mohon hah tolong aku hah  yoongi hyung akhh--"

















Tbc

Maaf apabila agak membosankan,

Di persilahkan untuk meninghalkan jejak untuk kalian para pembaca:)

Paipai

Not today S1 {bts brothersip END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang