Chapter 7

753 58 2
                                    

Matahari mulai memasuki celah gordeng yg terbuka, membuat si empu yg masih bergelung di selimut itu terusik

Perlahan mata itu terbuka. Melirik ke arah jam di atas nakas

" jam 06.30 "

Pemuda itu. Seokjin. Berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah selesai dengan acara mandinya dia langsung ke dapur. Menyiapkan sarapan untuk adik²nya.

Nasi goreng dengan telur gulung sudah siap di meja.

Tidak lama namjoon dan taehyung datang.

" apa yg lain belum bangun? " tanya seokjin

" aku rasa yoongi hyung sudah bangun " jawab taehyung

Saat taehyung ingin mencomot telur, seokjin segera menepis

" ashh hyung "

" tunggu yg lain dulu "

Taehyung monyong. Berarti dia pundung

Namjoon hanya menggeleng kepala. Taehyung sudah besar namun sikapnya masih seperti anak kecil. Bahkan jungkook yg lebih muda saja jauh lebih dewasa dari pada taehyung

Tidak lama mereka semua sudah berkumpul di meja makan dan langsung menikmati sarapan

" ini hari minggu. Apa tidak ada yg mau refresing otak begitu? "

Yg lain hanya diam, tidak meladeni ocehan taehyung barusan

Namjoon yg melihat taehyung di abaikan pun segera menjawab

" sepertinya tidak. Hyung akan istirahat hari ini "

" apa hyung kelelahan? "

" tidak. Hanya mau menikmati waktu seharian di rumah "

Yoongi menatap jungkook sebentar, lalu bertanya

" kook-ah, selesai makan temui hyung di kamar "

" baiklah hyung "
.
.
.
.
.
.
.
.
Seperti janjinya. Sehabis sarapan jungkook langsung menemui yoongi di kamar. Entah mengapa jungkook merasakan tidak enak saat melihat ekspresi yoongi tadi

Marah?

Kecewa?

Sedih?

Jungkook bisa menyimpulkan bahwa yoongi tau dia sedang memiliki masalah..

Apa dia harus memberi tau yoongi?

Tok
Tok
Tok

" hyung aku masuk yah? "

" masuk saja " sahut yoongi di dalam kamar

Cklek

Jungkook langsung menuju yoongi yg sedang duduk di ujung kasur

" ada apa hyung? "

" duduklah "

Jungkook ikut mendudukan dirinya di samping yoongi

Yoongi menghadap ke jungkook. Menatap tajam mata jungkook

" beritahu hyung apa masalahmu? "

Tubuh jungkook langsung menegang. Tebakannya benar, bahwa yoongi sudah tau dia memiliki masalah

Tapi apakah?

" tidak. Aku tidak memiliki masalah apapun hyung " bantah jungkook

Perlahan yoongi mencengkram bahu jungkook. Jungkook sedikit meringis akibat cengkraman yoongi

" kau berbohong "

Jungkook menunduk tidak berani melihat mata tajam yoongi yg begitu mengintimindasi

" tidak hyung " lirih jungkook

Yoongi menghela nafas kasar. Melepaskan cengkramannya pada bahu jungkook. Namun tatapan tajam itu masih dia tunjukan

" kau sudah berani berbohong pada hyungmu ini jungkook-ah?"

Jungkook hanya menunduk. Merasa bersalah pada yoongi yg sudah ia bohongi. Tapi ini semua jungkook lakukan agar yoongi tidak****sensor

" maafkan aku hyung. Tapi aku berbicara jujur padamu "

Jungkook bangkit dari duduknya dan berjalan keluar, meninggalkan yoongi dengan rasa penasaran yg begitu besar

Aku tau kau membohongi ku
.
.
.
.
.
.
.
.
Sehabis sarapan tadi jimin langsung masuk ke kamar. Menguncinya dari dalam.

Sedangkan hoseok hanya bisa pasrah. dia tidak bersalah, dia melakukan ini juga untuk jimin, untuk membiayai sekolah.

Untuk waktu bersama? Hoseok juga ingin menghabisi waktunya bersama jimin. Namun dia tidak bisa

Dia sadar.. Jimin butuh perhatianya. Tapi inilah bentuk perhatian yg hoseok berikan untuk jimin.

Mencari uang agar jimin bisa sekolah,,

Tok
Tok

" jimin-ah ini hyung "

Jimin masih tidak menjawab

" jimin bisakah buka pintunya? "

Jimin masih tidak menjawab

Hoseok terlampau jengah dengan sikap jimin sehingga perkataan hoseok berikutnya langsung melukai hati jimin

" jangan egois jim "

Cklek

Jimin langsung membuka pintunya dan menatap hoseok dengan matanya yg lembab

" aku egois? " jimin terkekeh miris " apakah aku egois hanya untuk meminta waktumu bersamaku hyung? " setetes air mata jimin tumpah ke pipi chabinya

" aku hanya ingin kau seperti yoongi hyung, yg masih mempunyai waktu untuk jungkook " ucap jimin mengebu-ngebu

Seokjin melihatnya dari jauh. Tidak ada niat untuk memisahkan. Karna dia tau itu urasan mereka. Dia tau mereka butuh pripasi. Namun seokjin juga ikut merasakan sakitnya. Keluarganya perlahan hancur . Namun hatinya juga ikut hancur

" cukup jim. Hyung melakukan ini untuk mu. Agar kau bisa sekolah. Tolong mengerti " ucap hoseok melirih

" persetanan dengan sekolah. Aku hanya butuh hyung.. Cukup hyung. Aku sendiri hyung. Aku ingin di perhatikan, tidak bisakah? " lirih jimin di ikuti air matanya yg mengalir deras

" tolong mengerti aku hyung "

Setelah mengatakan itu jimin langsung pergi meninggalkan hoseok yg tertunduk sambil menangis

Seokjin menghampiri hoseok. Membawanya kedalam pelukanya

" aku tau ini semua sulit.. Tapi aku tau kau pasti bisa hoseok-ah "

" terimaka kasih hyung "

Seokjin hanya tersenyum. Entah dia harus bagaimana kedepannya. melihat keluarganya hancur, lalu menghadapi ayahnya yg menginginkan kehancuran keluarga kecilnya

Seokjin hanya berharap. Mereka terus sama² menghadapi masalah. sampai masalah itu pergi dari mereka














Tbc

Huaaa akhirnya update

Maapken yh,,, epep ini aku terlantarkan :)

Jangan lupa vote oke
Komen juga

Konfliknya bakalan ribet da gaje bgt

Bye

Not today S1 {bts brothersip END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang