Sangnew ❤️

1.5K 145 3
                                    

Tok tok

Suara ketukan pada pintu membuat Sangyeon yang semula fokus dengan pekerjaannya mengolah data menoleh. Di ambang pintu yang terbuka sedikit itu, ada Chanhee yang datang dengan senyuman hangat, sehangat teh yang dibawa.

Tentu saja dibalas senyuman juga oleh Sangyeon.

Setelah Sangyeon menyadari kehadirannya, Chanhee masuk sambil membawa teh.

"Kakak minum dulu, biar hangat. Di luar hujan."

Tanpa menjawab, Sangyeon langsung meminum teh yang dibuatkan Chanhee. Sedikit panas, justru ia suka daripada teh hangat yang cepat dingin. Lagipula ia tidak berniat untuk langsung menghabiskannya.

Sangyeon meletakkan tehnya setelah meminum sedikit, "Yeonhee gimana?"

Rupanya Chanhee mengambil sebuah kursi lagi untuk duduk di sebelah Sangyeon. "Tidur, habis aku kasih susu terus ditimang hampir setengah jam."

Jam 12 adalah waktu Yeonhee-anak mereka-biasa tidur siang.

Tangan Sangyeon meraih lengan kanan Chanhee, lalu ia pijat pelan. "Makasih sayang, kamu pasti capek ngurusin adek, sempet juga buatin aku teh."

Chanhee memejamkan mata merasakan pijatan Sangyeon, "Udah seharusnya mas, aku istri mas juga ibu dari anak kita. Aku nggak mau mas sakit, cuaca dingin di rumah masih harus ngurus kerjaan. Nanti kecapekan lho.."

Sangyeon tertawa kecil, "Cuma dikit kok ini, setengah jam lagi juga selesai. Aku kerjain biar pas kerja bisa urus kerjaan yang lain. Kayak kamu yang lembur koreksi nilai murid kamu, aku lembur buat data penelitian dan kewajiban dosen nilai mahasiswa."

Chanhee mengangguk, "Udah mas, jangan dipijet lagi."

"Hm, kenapa?" Sangyeon menghentikan gerakan tangannya. Chanhee membuka mata, melingkarkan tangan Sangyeon ke bahunya.

"Peluk mas.."

Sangyeon tidak bisa untuk tidak tertawa, mendekatkan tubuh Chanhee padanya. Kepala Chanhee ia nyamankan di bahunya.

"Dingin ya sayang, biasanya gak sedingin ini walaupun hujan."

Chanhee mengangguk di leher Sangyeon. "Udah masuk jam makan siang, mas mau makan sama apa?"

"Ada makanan apa emang?"

"Sayur sop tadi pagi, ada ayam juga udah dibumbui tinggal goreng."

"Udah itu aja, gak usah beli apalagi delivery, kasian yang antar."

Chanhee menghela nafas, "Kirain mau bikin mie mumpung dingin gini."

Sangyeon menundukkan kepala, melihat mata Chanhee, "Kamu mau bikin?"

"Ya kirain"

Sangyeon mengusap rambut chanhee, "Bilang aja kalo mau, aku nggak ngelarang. Boleh kok, udah lama juga nggak makan mie."

Chanhee dengan semangat mengecup pipi Sangyeon, lalu berdiri bersiap untuk masak.

"Mas terbaik! Aku bikin dulu yaa!"

Sangyeon menggeleng maklum, dalam hati ia juga senang melihat istrinya semangat seperti itu.

.
.
.
Fin

Di Kala Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang