🌤️
♪♪♪♪♪
"Starla Aluna, ada yang tahu dia?" Samudera bertanya melalui bahu pada teman-temannya.
"Kayaknya murid pindahan. Sekitar dua bulan yang lalu." Salah satu dari mereka menjawab.
Star tampak tak gentar, meski sekarang posisinya sedang di kerumuni oleh anak-anak Antariksa.
"Kenapa lo lempar kepala gue tadi? Ada masalah apa lo sama gue?" tanya Samudera, menatap tajam Star.
"Gue nggak suka sama lo." Begitu jawab Star, dengan sinis dan penuh penekanan.
Samudera mendecih, kemudian tertawa mendengus. "Lo nggak suka gue? Kenapa? Apa ada alasan yang bikin seseorang nggak suka sama gue? Apa lo nggak tau siapa gue?"
“Karena lo dan teman-teman lo suka merendahkan orang lain, sok berkuasa, menindas yang lemah. Sam-pah.” Begitu jawaban Star yang kontan membuat anak-anak Antariksa bergerak maju dan mulai melontarkan kalimat protes akan ucapan Star yang kontroversi.
“Dia barusan bilang apa? Sampah?” Orion tampak menggertakkan giginya, marah. “Maksud lo ngomong kayak gitu apa? Ha?”
Samudera menarik kerah baju Orion dari belakang. “Biar gue yang urus,” katanya sehingga Orion kembali berdiri di belakangnya.
Samudera mendekat, bertolak pinggang, dan memasang wajah tak sukanya dengan kentara. “Lo tau apa akibatnya kalo macam-macam sama gue?”
Star tidak menjawab, dia hanya menatap Samudera tanpa sedikit pun merasa takut.
“Oke, gaes, kayaknya nih cewek belum tau siapa kita.” Samudera berteriak, lalu menunjuk Star dengan satu tangannya. “Tandai. Dia harus tau apa akibatnya karena udah berani menantang kita.”
Star masih bergeming, bahkan saat Samudera mengambil sebotol minuman kaleng milik Rigel lalu menuangkannya tepat di kepala Star sambil tersenyum menyeringai. Adegan itu tentu saja direkam oleh orang-orang yang ada di sana melalui ponsel mereka.
Jemari Star tampak terkepal kuat dan matanya tampak menyipit ketika merasakan ada sesuatu yang mengalir dari puncak kepalanya dan membasahi rambut hingga seragam yang dikenakannya.
“Sampai ketemu besok, Star. Tidurlah yang nyenyak malam ini,” ucap Samudera sebelum pergi meninggalkan Star.
Star tahu, dia tidak akan pernah melupakan hari itu.
***
*Setiap bab akan singkat. Sengaja. Jadi, setiap bab itu kayak POV gitu. Untuk awal-awal doang, sih. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Ok?
Teen Fiction@Copyright 2023 ~ Star dulunya gadis ceria, penuh mimpi, dan senantiasa bahagia. Akan tetapi, setelah meninggalnya sang ayah di usianya yang masih sepuluh tahun, hidupnya berubah, menjadi kelam, penuh tangis dan keputusasaan. ~ Angkasa selalu dijulu...