•18

897 84 8
                                    

Yeri berjalan mengelilingi sungai han. Menikmati pemandangan yang baginya nikmat. Yeri duduk di salah satu bangku di sana menghitungi entah berapa banyak ribuan Bintang diatas awan cerah dimalam hari yang dingin ini.

"Buna…"teriak seorang anak kecil, usianya sekitar 5 tahun. Yeri menengok ke arah anak kecil tersebut, wajah yang imut cantik, mata yang sangat mirip dengan nya. Entah yeri tidak tahu siapa anak disampingnya ini

Anak itu berjalan mendekati yeri, berdiri didepannya lalu memegang tangan yeri dengan jari jari yang masih kecil, tapi tangan anak itu terasa amat dingin, yeri khawatir takut anak ini kenapa-napa

"Tangan kamu dingin sayang, duduk sini biar tante peluk agar kamu gak kedinginan"ujar yeri menepuk-nepuk paha nya

Anak itu menggeleng, menolak permintaan yeri.

"Bisa kah kamu memanggil ku dengan sebutan nak?"tanya anak itu

"Kenapa?? Ah ini sudah malam kemana orang tua mu?"

"Kau"jawab anak itu membuat kening yeri berkerut

"Aku anak mu. Yang baru saja meninggal 4 jam yang lalu"ujarnya membuat yeri kaget

"K-kamu? B----"yeri memeluk anak tersebut hangat, tangis pecah seakan-akan mengutarakan rasa takut dan bahagia.

"Jangan nangis buna. Aku bahagia disini. Aku bertemu kakek dan nenek disini"

"Apa kamu sudah makan nak??"tanya yeri

"Ya… aku sudah makan tadi. Tapi seketika aku sakit"ujarnya

"Kenapa? Apa ada yang menyakiti mu?"tanga yeri

"Ya"

"Siapa?"

"Kalian"

"Kenapa kalian menangis? Itu membuatku sakit"lanjutnya membuat yeri yang tadinya murung terlihat tersenyum melihat anaknya sangat dewasa beda dari umurnya. Walau di dunia dia tidak bisa melihat bayinya setidaknya disini dia bisa melihat anaknya yang tiba-tiba sudah dewasa

"Buna… janji sama aku jangan nangis ya… aku bahagia disini"pinta nya yang diangguki yeri

"Buna… boleh aku minta sesuatu?"tanyanya

"Tentu"

"Berikan aku nama… walau aku sudah tiada setidaknya aku memiliki kenangan dalam sejarah yaitu nama yang diberikan buna"ujarnya membuat yeri lagi dan lagi terjaru

"Buna mau kan beri aku nama??"tanyanya

"Tentu sayang… eumm buna kasih nama kamu yuna… gimana??"tanya yeri yang diangguki oleh anak tersebut yang sekarang resmu diberi nama yuna.

"Yuna suka"

"Yuna sayang buna"ujar yuna mencium pipi yeri

"Yuna sayang ayo pulang…"ujar seorang pria paruh baya bersama dengan istrinya

"Appa? Eomma?"ujar yeri kaget melihat kedua orang tuanya

"Hallo sayang… apa kabar mu?"tanya jidi

"Buruk… tapi tidak saat aku melihat yuna"ujar yeri

"Dia akan baik-baik saja bersama kami. Percayakan yuna kepada kami"ujar taeyeon yang diangguki yeri

"Pah, mah yeri mohon biarkan yuna tetap bersama yeri. Kumohon"

"Tidak bisa yeri. Kami memiliki waktu yang terbatas. Lain kali kami akan mengunjungi mu lagi. Ayok yuna"

Jidi menarik lembut tangan yuna tetapi yeri menahan tangan sebelah nya lagi.

"Yuna mamah mohon"ujar yeri menangis

BLACKVELVET life (3 Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang