十五

46.9K 3.8K 920
                                    

Sumpa sumpis simpis sompis jyani :"

Ten pov

"Tidak.. disini ada orang," kataku pada winwin, dia menatapku dengan tatapan serius.

"Oh begitukah?" Kata winwin sambil duduk disebelah hendery, aku langsung memiliki firasat buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh begitukah?" Kata winwin sambil duduk disebelah hendery, aku langsung memiliki firasat buruk.

"Winwin.. tolong jangan ganggu aku lagi," kataku dengan halus, winwin mencemoohkanku dan mendekat pada hendery.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku yang mulai curiga dengan apa yang akan dia lakukan pada hendery.

Tiba-tiba winwin menyentuh paha dalam hendery dan mengendus-endus wangi tubuhnya, aku berdiri dan menarik winwin dan menamparnya menjauh dari hendery.

"Enyahlah kau! Pergi!" Teriakku menunjuk ke pintu keluar, aku langsung memeluk hendery yang sudah terlihat ketakutan.

"Ini baru permulaan ten sayang.. aku akan melakukan apapun sampai kau milikku seutuhnya," kata winwin menyeringai sebelum keluar dari kafe.

"Dery.. ayo pulang," bisikku sambil mengelus punggungnya, dia masih shock dan sudah menangis ketakutan.

Yangyang menatap winwin yang berjalan menjauh, kemudian dia melihat johnny yang berjalan mendekat ke kafe.

"Ada apa?" Tanya johnny menatapku dan yang lain kebingungan.

Aku menjelaskan apa yang barusan terjadi dan johnny menjadi murka, baru saja dia akan mengejar dan menghajar winwin tapi aku menariknya.

"Hentikanlah," kataku dan dia menatapku kebingungan.

"Apa dia melakukan hal lain selain ini?" Tanya johnny dan aku menggeleng.

"Yasudah.. aku antar kalian berdua pulang ke dorm lalu-"

"Ehm hyung," panggilku memotong pembicaraannya, dia menatapku.

"Aku mau pergi bareng mereka.. apa boleh?" Izinku dan johnny menatapku seolah sedang berdebat dengan pikirannya.

"Sampai jam?" Tanya johnny dan aku membuat angka 10 dengan tanganku.

"Aku ikut saja," kata johnny dan aku terkejut lagi, seharusnya tidak seperti ini.

"Tidak apalah.. lagipula biar kita semua makin dekat dengan johnny hyung," kata yangyang dan aku hanya mengiyakan.

"Asal kau tahu kita tidak bermain tikung-tikungan oke," kata yangyang dan aku memukul kepalanya.

"Ya kau tidak perlh bilang aku juga sudah tahu," kataku dan yangyang tertawa.

bad alive | johnten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang