55.2K 4.6K 851
                                    

Neomu ngantuk hyung... wkwkwk thank you masih mau baca!

Ten pov

Entah kenapa johnny menjadi lebih baik dan sikap dingin dan menyebalkannya sudah mulai berkurang, tidak seperti beberapa minggu yang lalu.

"Ini tempat meeting.. aku memiliki beberapa ruangan meeting untuk urusan lain," jelas johnny dan aku mengangguk.

"Untuk apa ruangan ini?" Tanyaku pada johnny, dia mengangkat bahi.

"Ini hanya gudang.. untuk menyimpan berkas yang sudah tidak dipakai.. dan sebelahnya adalah berkas yang penting dan masih terpakai.. disusun sesuai tanggalnya," jelas johnny lagi, aku terpesona dengan kantornya yang benar-benar rapi saat menyimpan berkas, berkasnya dipenuhi dengan label agar lebih mudah untuk dicari.

"Kemudian ini adalah kafeteria kantor," kata johnny, disana tersedia makanan yang segar dan menggiurkan.

"Royal sekali," gumamku dan dia tertawa kecil, kita melanjutkan perjalanan kami keliling kantor.

"Dan ini adalah kamar pribadiku ketika aku tidak bisa pulang alias lembur," kata johnny membawaku ke tempat yang benar-benar tidak ada orang.

"Kau tidur dikantor tanpa adanya penjagaan atau apapun itu?" Tanyaku dan dia mengangguk.

"Kenapa?" Tanyanya dan aku menggeleng, kamarnya terlihat sangat luas dan tentu saja classic.

"Kantorku aman dengan adanya kamera yang menyala 24 jam dan security system yang tidak bisa diretas orang lain," jelas johnny dan aku memandangnya kesal.

"Kau yakin sekali sepertinya," balasku dan dia menatapku.

"Kenapa memangnya? Aku bersikap seperti ini agar tidak terlalu banyak pikiran negatif," jelasnya dan aku mengangguk.

"Aku tidak bisa seperti itu," balasku dan menghela nafas.

"Apa ada suatu masalah yang terjadi padamu?" Tanya johnny dan aku menggeleng.

"Jangan bohong padaku ten.. aku tunanganmu," kata johnny dan aku sedikit ragu untuk bercerita.

"Ceritanya agak menyedihkan untukku dan mungkin kau bisa memanggilku alay setelah ini," kataku dan johnny hanya terdiam.

- flashback -

"Ten jadilah pacarku," kata teman sekelasku dan aku terkejut.

"Kau serius?" Tanyaku memastikannya dan dia mengangguk, aku tersenyum dan menerimanya.

Namun apa yang kukira indah ternyata bertentang dengan pikiranku, pacarku ini ternyata suka melarang hal-hal yang kusukai.

"Jangan terlalu banyak menari,"

"Jangan bernyanyi nanti suaramu habis,"

"Kau harus belajar terus.. agar tidak bodoh seperti sekarang,"

"Kau tidak boleh pergi dengannya,"

Semua kata-kata yang dia lontarkan padaku selalu menyayat hati, sehingga aku menjadi seseorang yang lumayan pesimis dan suka murung.

bad alive | johnten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang